Bagaimana setan menghentikan doa-doa kita

Michael

Setelah membaca artikel ini, jangan lupa membagikannya kepada teman-teman Facebook maupun BBM Anda, agar lebih banyak orang-orang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka

Mari kita simak artikel di bawah ini
John Mulinde harus berpuasa selama sepuluh hari di hadapan Tuhan, lalu dia bertanya,”Tuhan apakah ini benar?” dan pada saat itu juga Tuhan mulai memberitahu kepadanya apa yang sebenarnya terjadi dalam dunia roh ketika seseorang berdoa

 

Kesaksian John Mulinde:
Orang ini lahir setelah orangtuanya mempersembahkan diri mereka ke lucifer dan ketika ia masih di dalam kandungan, mereka mengadakan berbagai macam ritual untuk mempersembahkan dirinya melayani lucifer. Ketika ia berumur empat tahun, ia mulai berlatih menggunakan kuasa gelap dan orangtuanya mulai takut padanya, sedangkan pada umur enam tahun ayahnya menyerahkannya kepada seorang penyihir untuk dilatih. Setelah sepuluh tahun, ia telah menjadi hebat dalam ilmunya serta melakukan hal besar untuk kerajaan setan dan ia pun ditakuti oleh penyihir-penyihir biasa
Ia adalah seorang anak kecil, tapi ia sangat mengerikan dengan hal yang dibuatnya. Ketika genap berumur dua puluh tahun, banyak sekali pertumpahan darah yang dilakukan dengan tangannya. Ia membunuh sesuka hati
Ia mempunyai kemampuan untuk keluar dari tubuhnya melalui meditasi dan dapat mengangkat tubuhnya, terkadang ia dapat mengangkat tubuhnya dan menetap di udara, terkadang juga dalam keadaan setengah sadar ia keluar dari tubuhnya; tubuhnya tetap di tempat tapi jiwanya mengelilingi dunia seperti halnya penjelajahan luar angkasa dalam waktu yang singkat dan orang ini digunakan setan untuk menghancurkan banyak gereja, menjatuhkan gereja serta mengadu domba pendeta-pendeta
Suatu hari ia ditugaskan untuk menghancurkan gereja yang sangat tekun berdoa. Ada begitu banyak divisi di gereja ini dan banyak yang kebingungan dan ia mulai melancarkan aksinya. Pada saat itu juga, pendeta menyuruh semua jemaat untuk berpuasa. Pada saat jemaat mulai berpuasa ada banyak sekali pertobatan dan pemulihan. Setiap orang mulai berkumpul bersama dan berdoa mengucap syukur atas pekerjaan Tuhan di tengah-tengah mereka dan terus menerus memohon dan berseru,”Kasihani kami Tuhan dan jadilah kehendak-Mu atas hidup kami.” Esoknya ia datang lagi menyerang dengan wujud roh iblis dan hal itu dilakukan lagi dan lagi tanpa henti pada gereja itu. Tetapi ada suatu nubuat yang datang dan mengatakan bahwa orang Pengikut Kristus harus bangkit dan berperang melawan kuasa roh jahat yang menyerang gereja
Suatu hari orang ini meninggalkan tubuhnya di kamar dan pergi menjelajah. Ia memimpin suatu angkatan roh jahat untuk melawan gereja dan inilah kesaksiannya
Rohnya melayang di udara tepat di atas jemaat dan berusaha untuk menyerang, tetapi ada Cahaya yang melindungi mereka dan tiba-tiba pasukan tentara malaikat datang menyerang mereka dan terjadi pertempuran di udara dan semua roh jahat melarikan diri, tetapi ia tertawan oleh malaikat-malaikat ini. Ia melihat dirinya ditahan oleh kira-kira enam malaikat dan mereka membawanya tepat di hadapan altar gereja. Di sanalah ia berada sementara orang-orang berdoa dengan sungguh dan dengan hati yang paling dalam saat peperangan rohani tersebut; mereka mengikat, menghancurkan dan mengusir roh-roh jahat
Pendeta sedang berada di mimbar dan memimpin doa-doa mereka dalam pertempuran alam roh. Roh Tuhan berbicara kepada Pendeta,”Kuknya telah hancur dan korbannya ada di hadapan engkau. Tolong dan bebaskanlah dia.”
Pada saat pendeta tersebut membuka matanya, ia melihat anak muda ini terkapar di hadapannya. Tubuhnya bersama dengannya dan ia telah bersatu dengan tubuhnya kembali. Anak muda ini tidak tahu bagaimana tubuhnya bisa datang bergabung dengannya sedangkan ia meninggalkannya di rumah, tetapi sekarang ia sudah berada di tubuhnya dan ia tidak tahu bagaimana ia dapat masuk ke dekat mimbar bersama malaikat
Hal ini sangat sulit untuk dipercaya, tetapi pendeta menenangkan jemaat dan berkata apa yang tadi telah Tuhan katakan padanya ketika berdoa, kemudian pendeta tersebut berkata kepada anak muda ini,”Siapakah engkau?” Anak ini mulai gemetar dan roh jahat mulai mempengaruhinya. Mereka pun berdoa untuk melepaskannya dari roh jahat dan setelah sadar ia mulai menceritakan kisah hidupnya. Anak ini sekarang telah kembali kepada Tuhan dan menjadi seorang pekabar Injil yang giat. Ia telah dipakai Tuhan untuk menyembuhkan dan membebaskan orang-orang yang terikat serta terbelenggu oleh kuasa-kuasa gelap secara luar biasa
Suatu hari, saya pergi untuk makan malam dan Satu-satunya alasan saya pergi adalah karena seseorang telah mengatakan kepada saya mengenai anak muda ini dan saya sangat ingin melihatnya serta membuktikan apakah cerita yang saya dengar tersebut benar adanya
Saya duduk makan malam dan pada saat itu orang itu memberikan kesaksiannya. Ia berbicara banyak hal, terkadang juga ia menangis karena hal yang telah ia buat. Pada saat ia selesai, ia membuat suatu himbauan kepada banyak sekali pendeta di ruangan itu dan berkata,”Saya mengimbau kepada engkau, para pendeta: Tolong ajarkan orang-orang untuk berdoa. Orang yang tidak berdoa dapat dikuasai oleh apapun dan semua hal itu dikuasai oleh iblis dan ada banyak cara yang membuat iblis menguasai hidup mereka serta doa mereka. Iblis tahu bagaimana menguasai doa seseorang, jika orang tersebut tidak tahu bagaimana untuk berdoa. Ajarlah mereka untuk menggunakan Perlengkapan Senjata Roh yang telah Allah sediakan.”
Lalu ia membagi pengalamannya bagaimana ia memimpin peperangan di udara. Ia dapat pergi dengan agen setan yang lain dan berbagai roh jahat di udara dan itu seperti giliran, sehingga engkau harus pergi dan bekerja sesuai giliranmu. Jadi secara teratur engkau dapat bekerja dan melancarkan aksi peperangan di angkasa dan ia katakan bahwa di angkasa (dunia roh), jika sebuah daerah terbungkus di bawah selimut kegelapan, selimut itu sangat tebal dan seperti batu karang dan itu menutupi seluruh area dan roh-roh jahat berkuasa di selimut tersebut. Dari selimut itu mereka dapat mempengaruhi seluruh aktivitas di bumi
Ketika roh jahat dan agen setan manusia telah selesai pada gilirannya, mereka turun ke tempat-tempat sesajian atau tempat pemujaan setan yang ada di laut maupun di darat untuk menyegarkan roh mereka. Lalu bagaimana mereka menyegarkan jiwa mereka? Oleh pengorbanan dan persembahan yang diberikan orang ke tempat tersebut
Pengorbanan itu dapat berupa pembukaan ilmu sihir, pertumpahan darah dan berbagai tipe lainnya termasuk aborsi, pengorbanan manusia dan hewan, namun bukan hanya itu, pengorbanan kepada setan juga dapat berupa perzinahan, berbagai penyimpangan seksual dan persetubuhan yang tidak wajar. Ada banyak bentuk pengorbanan kepada iblis jika dijabarkan dan semua praktek itu memberikan kekuatan kepadanya serta menyegarkan roh mereka

 

Ada Tiga Bentuk Doa:
Ia katakan bahwa ketika agen-agen setan meningkat pada dunia roh dan orang Kristen mulai berdoa di bumi, doa doa mereka terlihat oleh iblis dalam tiga bentuk. Semua doa tampaknya seperti asap dan naik ke Surga
1.      Beberapa doa terlihat seperti asap, melayang di udara lalu menghilang. Doa ini adalah dari orang yang mempunyai dosa di dalam hidupnya namun tidak mau mengurus segala perkara dosanya di hadapan Yesus. Doa mereka sangat lemah bagaikan asap yang melayang dan hilang di udara
2.      Tipe doa lainnya juga seperti asap, doa tersebut naik namun terhalang batu karang. dan tidak dapat menerobos batu karang itu. Doa ini adalah dari orang yang biasanya berusaha untuk memurnikan dirinya, tetapi kekurangan iman dalam tindakan mereka sehingga mencari jalan sendiri dan lupa akan doa yang tadi mereka ucapkan. Mereka biasanya mengabaikan aspek penting yang diperlukan orang ketika berdoa
3.      Tipe doa yang ketiga ialah bagaikan asap api, apabila naik ke udara sangat panas sekelilingnya dan jika berhadapan dengan batu karang, batu karang itu meleleh bagaikan lilin. Dia melubangi batu karang dan melewatinya
Banyak kali ketika orang mulai untuk berdoa, doa mereka seperti tipe yang pertama, tetapi ketika mereka melanjutkan berdoa, doa mereka berubah menjadi tipe kedua dan ketika mereka terus melanjutkan doa mereka, muncul percikan api dan doa mereka mulai terbakar. Doa mereka begitu sangat berkuasa bahkan sanggup menghancurkan batu karang

 

Kerap kali agen iblis sangat waspada ketika doa tersebut berubah menjadi api, apalagi kalau mereka sedang mengganggu doa dari orang yang sedang berdoa. Untuk mengatasi hal itu, ia menyuruh roh jahat yang ada di bumi dengan mengatakan,”Alihkan orang itu dari doanya! Hentikan mereka berdoa! Kacaukan perhatian mereka!”

 

Tidak Fokus saat Doa:
Banyak orang Kristen yang menyerah pada pengalihan iblis sehingga mereka tidak fokus. Mereka yang berhasil mengatasi tekanan, yang bertobat, yang mengizinkan Roh Kudus bekerja dalam hidup mereka melalui Firman Tuhan, iman mereka telah bertumbuh, dan doa mereka akan menjadi lebih fokus. Kemudian ketika iblis melihat doa seseorang bertambah fokus dan memiliki kekuatan, deringan telepon pun dibuatnya ia dapat memakai orang atau apa saja untuk mengganggumu melalui berbagai cara. Kadang ketika sedang berdoa dan dan dalam pertengahan doa yang serius, telepon genggam kita berbunyi dan kita berpikir untuk menjawab telepon itu dulu kemudian melanjutkan lagi doa kita
Ketika engkau kembali engkau bukan melanjutkan, tetapi kembali lagi dari awal dan itulah yang iblis mau. Matikanlah dan singkirkanlah teleponmu atau apapun yang membuatmu terganggu dari doa
Beberapa pengalihan lainnya datang dari dirimu, bahkan ketika rasa gatal yang membuatmu terganggu atau suatu sentuhan di tubuhmu yang menyebabkan nyeri dan sejenisnya, apapun itu kau telah kehilangan konsentrasi ataupun sesuatu yang membuatmu lapar dan membuat engkau harus pergi serta mencari di kulkas apa yang bisa engkau makan untuk mengatasinya. Sepanjang mereka dapat membuat engkau keluar dari tempat dimana engkau berdoa, engkau telah dikalahkan.

 

Anak muda ini pun berkata kepada para pendeta,”Ajarlah mereka, sisihkanlah waktumu bukan untuk doa yang sambil lalu. Ajarlah mereka melakukannya pada saat-saat istirahat setiap hari. Sehari sekali mereka harus mempunyai waktu secara penuh untuk konsentrasi serta berdoa dengan hati yang paling dalam kepada Allah di dalam Yesus dan tidak boleh ada yang mengganggu.

 

Orang Yang Terus Berdoa:
Jika orang gigih dalam doa seperti ini dan mengizinkan dirinya untuk dipimpin oleh Roh Kudus terus dan terus, di dalam dunia roh terjadi seperti tipe doa ketiga. Api tersebut menghantam batu karang dan meleleh dan orang ini berkata bahwa ketika batu itu meleleh, itu sangat panas dan tidak ada roh iblis yang sanggup berdiri di dekat situ dan tidak ada roh manusia yang tahan berdiri di situ. Mereka semua pergimelarikan diri
Di sana terjadi sebuah pembukaan dunia roh dan ketika itu terjadi, semua masalah dalam doa berhenti. Orang yang sementara berlutut berdoa tiba-tiba merasa doanya sangat lembut, sangat penuh sukacita, sangat fokus dan berkuasa dan saya telah menemukan keadaan yang terjadi pada saat itu, secara normal kami kehilangan akal sehat akan waktu dan hal lainnya. Bukan berarti kami bertindak tanpa arah, namun Allah mengambil alih waktu kita dan itu seperti engkau menyerahkan segalanya serta bergantung sepenuhnya kepada Allah. Orang ini berkata bahwa ketika doa telah mencapai tahap itu, saat itu juga tidak ada lagi halangan untuk membuatnya terganggu, sukacitanya menjadi penuh dan ia dapat meneruskan doanya sepanjang ia mau dan tidak ada yang dapat menghentikannya.”
Lalu ia melanjutkan bahwa setelah ia menyelesaikan doanya, lubang dari selimut itu pun terbuka dan ia berkata bahwa ketika mereka bangkit dari tempat doa mereka serta berjalan keluar, lubang yang terbuka itu tetap mengikuti mereka dan berpindah ke manapun mereka pergi. Mereka tidak lagi beroperasi di bawah selimut, namun beroperasi di bawah kendali Kerajaan Allah yang terbuka bagi mereka. lalu ia menyatakan bahwa iblis tidak dapat melakukan apa yang menjadi keinginannya terhadap mereka dan Hadirat Allah adalah seperti pilar yang menyangga hidup hidup mereka
Mereka terlindungi dan ada banyak kuasa di dalam pilar tersebut. Ketika mereka berpindah ke satu tempat Hadirat itu mengikuti mereka dan menyentuh orang lain dan itu terlihat sebagaimana apa yang telah musuh lakukan pada orang lain. Ketika mereka berbicara kepada orang dan orang itu berdiri dengan mereka, mereka datang ke dalam pilar dan selama mereka menetap di dalam pilar, semua ikatan iblis menjadi lemah
Ketika orang-orang ini telah mengalami suatu terobosan doa di dalam iman dan Roh. Ketika mereka memberitakan Yesus kepada orang berdosa, kuasa iblis akan orang itu menjadi lemah dan sangat mudah untuk membawa mereka keluar dari pinggir jurang maut. Ketika mereka berdoa pada orang sakit atau berdoa mengenai suatu hal, hadirat Allah yang mana ada di situ membuat segala sesuatu berbeda dan ia katakan bahwa iblis membenci orang demikian, juga jika ada tempat dimana doa secara teratur didoakan secara fokus dan sungguh-sungguh, hadirat Allah datang pada tempat itu dan tidak pergi. Bahkan orang yang tidak mengenal Allah sekalipun, ketika datang ke tempat itu, semua kuasa iblis melemah. Perbudakan yang ada pada mereka melemah dan jika seseorang peduli dan menginjili mereka secara sabar dan penuh kasih, mereka dapat dengan mudah ditarik keluar dari perbudakan iblis, bukan dengan kekuatan atau keperkasaan melainkan karena Roh Allah yang hadir di situ melalui kasihmu akan orang itu.
Ia juga berkata, jika tidak ada satu pun peduli terhadap orang-orang itu dan mereka masuk ke Hadirat-Nya, mereka mulai merasa dinyatakan bersalah dan mulai berdebat apakah untuk mengalah atau tidak, tetapi jika mereka tidak ditarik keluar dari perbudakan, ketika mereka keluar dari Hadirat-Nya ikatan itu akan semakin kuat dan iblis akan mengupayakan cara terbaiknya untuk tidak mengizinkan mereka kembali ke lingkungan seperti itu lagi

 

Cara iblis mengalahkan orang penuh iman:
Kami sedang duduk melihat orang ini. Ia sedang mengatakan kepada kami hal-hal yang biasanya ia gunakan dan hal-hal yang biasanya ia lihat, kemudian ia berkata kepada kami apa yang biasanya dilakukan oleh iblis kepada orang-orang yang telah mengalami suatu terobosan di dalam doa yang penuh iman dan di dalam Roh dan Kebenaran. Ia berkata bahwa iblis menandai orang-orang seperti itu; mereka pelajari orang-orang seperti itu. Mereka menggali segalanya yang mereka dapat temukan mengenai orang tersebut. Mereka mengetahui kelemahan-kelemahannya dan ketika ada iblis yang tahu cara mengatasi orang tersebut dalam Doanya yang benar dalam Imannya, mereka akan memberitahukan iblis lain dan berkata,”Arahkan dia dalam hal ini dengan ini dan dengan ini. Ini adalah kelemahan-kelemahannya.”
Ketika orang ini keluar dari ruang doa, Roh dari doa itu ada padanya, Hadirat Allah ada padanya, rohnya sangat semangat dan sukacita dari Allah adalah kekuatannya. Sebagaimana ia berjalan dan berada dalam situasi ini, iblis mulai membuat suatu pengalihan agar perhatian dari orang ini teralih dan tidak fokus kepada Allah
Jika kelemahannya ada pada area yang berhubungan dengan kemarahan, iblis pun akan membuat orang untuk membuat sesuatu hal padanya, yang mana membuatnya sangat marah dan benar-benar marah dan jika ia tidak peka terhadap Roh Kudus dan mengizinkan dirinya untuk masuk ke dalam kemarahan itu, ia telah mengalihkan pandangannya dari Yesus. Ia mulai marah dan setelah beberapa menit kemudian, ia ingin menjauhkan itu dari hadapannya dan berpindah dalam Sukacita Allah, tetapi ia tidak dapat merasakannya lagi. Ia berusaha untuk merasa baik lagi tapi tidak merasakannya lagi. Mengapa? Sebagaimana ia telah jatuh di dalam pencobaan, iblis bekerja keras untuk menutup pintu di atas dan sekali mereka mengembalikan batu karang yang telah meleleh, maka hadirat Allah tertutup. Orang tersebut masih tetap menjadi anak Allah, dan status itu tetap bertahan sepanjang hidupnya semenjak ia terima Tuhan Yesus sebagi Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Hadirat Allah, yang mana penuh sukacita tadi, hanya diputus. Iblis mencari celah di mana kelemahan mereka berada
Jika itu pencobaannya berada dalam hal-hal yang berhubungan dengan hal seksual, iblis akan mempersiapkan perangkap apapun di sekitar orang itu apakah itu manusia, saat, situasi dan sesuatu yang dapat dengan tiba-tiba membawa orang itu ke dalam hasrat yang tak terkendali dan berujung ke dalam pencobaan dan jika orang menyerah terhadap pencobaan ini serta membuka pikiran untuk mengumbar apa yang dilihatnya dan menikmatinya dan ketika selesai mengumbar itu serta ingin kembali ke jalan yang tadi ia tempuh, ia baru saja menemukan bahwa ia sudah tidak ada lagi di situ

 

Doa menggunakan perlengkapan penjata Allah:
Mungkin engkau akan berkata,”Ini tidak adil.” Ingatlah apa yang dikatakan Alkitab mengenai Perlengkapan Senjata Allah kenakanlah Ketopong Keselamatan sebagai pelindung kepalamu dan Baju Zirah Keadilan sebagai pelindung tubuhmu dari panah- panah api si Jahat. Secara normal itu tidak terlihat namun jika kita berdoa setiap waktu di dalam Roh dan Kebenaran, kita mengenakannya setiap saat. Sebagaimana juga yang Yesus katakan dalam Doa Bapa Kami,”Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat.”

 

Doa Minta, Campurtangan Tuhan:
Setiap saat ketika engkau sudah mengalami suatu terobosan dan kelepasan di dalam doa dengan iman yang teguh dan saat engkau selesai berdoa, ingatlah engkau masih manusia yang lemah dan bisa jatuh kapan saja. Ingatlah juga bahwa engkau belum sempurna. Setelah itu, berdoalah pada Tuhan seperti ini,”Tuhan Yesus, saya sungguh menikmati waktu doa ini, tapi ketika saya melangkah ke luar ke dalam dunia ini, tolong jangan pimpin saya masuk ke dalam pencobaan, tolong jangan mengizinkan saya berjalan ke perangkap iblis, ada banyak perangkap iblis di luar sana Tuhan. Saya tidak tahu jalan mana yang harus saya pilih dan saya tahu saya masih lemah pada area tertentu. Saya akan menyerahkan hidup saya pada-Mu untuk Engkau pimpin Tuhan, lindungilah saya Tuhan Yesus, ketika engkau melihat saya melangkah ke arah perangkap, pegang tangan saya Tuhan, jangan biarkan saya mengarah ke situ, arahkanlah saya Tuhan. Campur tanganlah dalam hidup saya. Jangan biarkan saya melangkah dalam kekuatan dan kemampuan saya. Jauhkanlah saya dari yang jahat. Terpujilah nama-Mu ya Yesus Tuhan Juruselamat hidup saya. Dalam Nama Yesus saya serahkan doa ini ke dalam Tangan-Mu, Haleluya Amin.”

 

Allah sanggup melakukan segala hal. Ia selalu mampu dan tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Apapun yang terjadi, yang harus engkau ucapkan ialah,”Terima Kasih, Yesus.” Itulah mengapa Rasul Paulus mengatakan dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika,”Berterimakasihlah kepada Tuhan untuk segalanya karena itu adalah kehendak Allah dalam Yesus untukmu.” Beberapa hal adalah buruk adanya serta sungguh menyakitkan dan kita berpikir mengapa Allah mengizinkan hal itu, tetapi jika kita tahu Ia telah menderita dan mati buat kita, kita akan bersyukur dalam segala hal. Ketika kita belajar untuk mempercayai Allah, kita hanya perlu untuk mengucap syukur dan berterima kasih dalam segala hal
Saudara-saudari yang saya kasihi dalam Yesus, saya tidak tahu bagaimana untuk menjelaskannya lebih dalam lagi karena saya tidak ingin memulai sesuatu yang saya tidak dapat saya selesaikan. Izinkan saya mengambil satu langkah maju dan orang ini berkata bahwa jika doa sanggup menghancurkan batu karang seperti itu, jawabannya akan selalu datang. Ia berkata ia tidak tahu masalah mengapa doa yang sanggup menghancurkan batu karang itu dan jawabannya tidak segera datang, tetapi ia berkata jawabannya selalu akan datang, tetapi dalam banyak kasus jawaban doa itu tidak akan sampai pada yang meminta. Mengapa? Ada pertempuran di udara dan ia mengatakan sepanjang mereka sukses membuat orang untuk memutuskan Hadirat Allah dan batu karang itu dipulihkan, mereka mengawasi orang tersebut dan menunggu. Iblis menunggu, karena mereka tahu jawaban pasti akan segera datang

 

Fungsi Perlengkapan Senjata Allah:
Kemudian orang ini berbicara sesuatu yang sungguh mengguncang iman saya. Itu karena pada bagian selanjutnya ia menceritakan bahwa saya pergi berpuasa selama sepuluh hari dan mengatakan,”Tuhan apakah ini benar? Dapatkah Engkau membuktikannya untukku?” Orang ini berkata setiap orang percaya memiliki seorang malaikat yang melayaninya. Sekarang kita tahu Alkitab mengatakan bahwa malaikat-malaikat melayani roh untuk kita. Ia berkata bahwa ketika seseorang berdoa, jawaban itu datang di tangan malaikat. Malaikat itu membawa jawaban seperti yang dapat kita baca dalam kitab Daniel. Kemudian ia mengatakan sesuatu yang sungguh keras,”Jika seseorang yang berdoa tahu Perlengkapan senjata Allah sedang dipakai mereka, jawaban mereka datang dari malaikat yang juga mengenakan perlengkapan yang sama
Jika seseorang tidak peduli mengenai Perlengkapan senjata Allah, malaikat mereka datang tanpa Perlengkapan juga. Jika seorang Kristen tidak peduli dengan jenis pikiran apa yang datang di kepala mereka dan tidak melawan pertempuran itu di kepala mereka, malaikat mereka datang tanpa menggunakan helm. Apapun Perlengkapan Senjata Allah yang engkau tolak di bumi, malaikat yang melayanimu tidak memiliki itu juga atau dengan kata lain, Perlengkapan Senjata kita tidak melindungi tubuh fisik kita, melainkan melindungi kita dari ancaman-ancaman dalam dunia roh.”
Orang ini berkata,”Ketika malaikat datang, iblis akan melihat dan mencari area mana yang tidak tertutupi dan area itu yang akan diserang. Jika ia tidak memiliki helm mereka akan menembak dan menusuk kepalanya. Jika ia tidak memiliki pelindung dada, mereka akan menembak dadanya. Jika ia tidak memiliki sepatu, mereka akan membuat api dan ia akan berjalan dalam api.”

 

iblis akan mencuri jawaban doa:
Sekarang saya hanya mengulang apa yang orang ini katakan. Sebenarnya, kami bertanya kepadanya,”Dapatkah malaikat merasakan api?” dan engkau tahu apa yang ia katakan kepada kami? Ingat ini adalah dunia roh. Ini adalah roh yang berhadapan dengan roh dan pertempuran ini sangatlah intensif dan jika mereka melumpuhkan malaikat Allah, hal pertama yang menjadi incaran mereka ialah jawaban yang ia bawa dan mereka mengambil itu darinya, itulah mengapa mereka memberikan itu kepada pemujaan-pemujaan, penyihir-penyihir dan orang akan berkata,”Saya memperoleh ini karena sihir saya, saya peroleh ini dari dukun.”
Ingatlah apa yang dikatakan Alkitab dalam kitab Yakobus? Semua hal baik berasal dari Allah. Jadi dari mana iblis-iblis memperoleh hal-hal yang ia berikan kepada orang-orangnya? Beberapa orang tidak dapat memiliki anak dan mereka pergi ke dukun serta ahli-ahli sihir dan mereka hamil! Jadi dari mana iblis memperoleh hal-hal yang ia berikan kepada orang-orangnya? Apakah setan pencipta? TIDAK! Ia mencurinya dari orang yang tidak berdoa hingga mendapatkannya. Yesus berkata,”Berdoalah tanpa henti.” dan kemudian ia melanjutkan,”Tetapi jika Anak Manusia datang apakah Ia akan menemukan Iman di bumi?” Apakah Ia akan menemukanmu menunggu jawaban-Nya dengan terus berdoa? Ataukah engkau akan menyerah dan iblis akan mencuri jawaban doamu?
Kemudian orang ini berkata bahwa mereka tidak hanya puas mencuri jawaban doa. Mereka juga juga tertarik dalam menghalangi malaikat dan bertempur dengannya. Kadang mereka berhasil lalu menahan dan mengikat malaikat tersebut. Ia melanjutkan,”Ketika itu terjadi, orang Kristen adalah korbannya di bumi. Mereka dapat berbuat apa saja kepada orang Kristen itu karena ia secara total telah meninggalkan pimpinan Roh Kudus.”

 

Saya berkata kepadanya,”Apakah maksudmu seorang malaikat dapat ditawan pasukan iblis?” Orang ini bahkan tidak tahu ayat Alkitab selama ia memberitakan kesaksian ini. Ia tidak tahu banyak ayat dan hanya membagikan pengalamannya dan ia berkata,” Mereka tidak dapat menahan malaikat terlalu lama karena orang percaya yang lainnya yang mengasihinya berdoa dari tempat lain dan bala bantuan akan segera datang dan malaikat itu akan bebas. Jika orang percaya yang bertanggung jawab tidak berdoa, malaikat itu akan tetap tertawan. Kemudian iblis akan mengirimkan malaikatnya sebagai malaikat terang dan itulah saat dimana terjadi penipuan. Penglihatan yang penuh tipu dan nubuat-nubuat palsu, tuntunan yang salah dan pengambilan keputusan-keputusan yang salah dalam segala hal dan banyak kali orang ini terbuka dari berbagai jenis serangan dan perbudakan iblis.”
Saya meninggalkan makan malam itu dengan gelisah dan tidak tenang, lalu saya berkata,”Tuhan, saya tidak ingin bahkan berusaha untuk mempercayai hal ini.” Itu menyingkirkan semua kepercayaan diri dan keamanan saya. Ketika saya pergi untuk mencari Tuhan dalam doa puasa selama sepuluh hari, Tuhan melakukan dua hal. Ia tidak hanya mengonfirmasi hal yang saya dengar, namun juga membuka pikiran saya untuk melihat lebih banyak dari orang ini tentang apa yang terjadi di dunia roh. Dan kedua, Ia memimpin saya untuk melihat apa yang seharusnya kita lakukan pada segala hal yang terjadi supaya kita tidak dikuasai, melainkan kita dapat menguasai. Dan kita perlu mengetahui tiga hal dan benar-benar sadar akan ketiga hal ini

 

Apa yang harus kita lakukan:
Pertama: bagaimana cara bertempur dengan senjata-senjata rohani kita dalam pertempuran di dunia roh. Alkitab menyebutnya Perlengkapan Senjata Allah. Itu bukan perlengkapan perang kita, itu perlengkapan perang milik Allah. Ketika kita menggunakannya, kita mengizinkan Allah bertempur menggunakan kita
Kedua: kita harus mengerti hubungan dari pelayanan roh yang dikerjakan malaikat untuk kehidupan rohani kita dan menjadi peka terhadap apa yang terjadi di dalam hati sebagai tuntunan untuk perlu mengetahui apa yang sedang terjadi di dunia roh mengenai kita, yang mana membawa kita ke hal yang ketiga yaitu Roh Kudus
Roh Kudus tidak datang kepada kita sebagai pembantu, melayani kita dan membawa suatu hal kepada kita. Ia tidak pulang balik kepada Bapa dan mengatakan kepada-Nya apa yang kita perlukan. Itu adalah pekerjaan malaikat-malaikat. Ia berdiri di sisi kita. Melakukan apa? Menuntun kita, mengajar kita, menolong kita untuk berdoa dengan cara yang benar dan ketika hal ini terjadi di dunia roh, Ia mengatakan kepada kita, kadang ia membangunkanmu di malam hari dan berkata,”Berdoalah!” engkau mengatakan,”Tidak, belum waktunya.” dan Ia berkata,”Berdoa sekarang.” Mengapa? Ia melihat apa yang terjadi dalam roh. Kadang juga ia berkata,”Besok harus berpuasa!” kemudian engkau menjawab,”Oh tidak, saya akan mulai hari Senin!” Ia mengerti apa yang terjadi dalam dunia roh. Kita harus belajar untuk peka terhadap Roh Kudus. Ia menuntun kita pada jalan yang benar
Saudara saudariku yang terkasih dalam Tuhan Yesus, pertempuran ini bukanlah milik kita, pertempuran ini milik Tuhan Yesus! Segala Kemuliaan hanya bagi-Nya, Terpujilah Nama Yesus dari kekal hingga kekal! Haleluya
Mari berdirilah teguh. Kenakanlah seluruh Perlengkapan Senjata Allah. Lihatlah seseorang di sekelilingmu dan bantulah mereka yang kehilangan apa yang Allah mau bagi hidup mereka. Beritakanlah Kristus kepada mereka dan berdoalah kepada mereka. Yesus yang memberi Kuasa, berdoalah kepada keluargamu dan orang orang di sekitarmu yang membencimu maupun mengasihimu. Kasihilah mereka sebagaimana Kristus juga telah mengasihimu dan ajarlah mereka untuk mengenal-Nya lebih lagi. Kuatkanlah hati mereka dan berkata,”Mari kita bangkit! Dengan Kuasa di dalam Yesus kita sanggup mengatasi segala hal.” Bawa mereka kepada Yesus dan akuilah dosa-dosamu di hadapan-Nya. Bertobatlah, waktunya sudah semakin sedikit, Yesus akan segera datang. Persiapkanlah dirimu, ia tidak menunggu sampai ambisi-ambisi pribadimu tercapai. Percayalah Ia akan datang segera. Kasih-Nya tiada berkesudahan datanglah kepada-Nya selagi masih ada waktu

Kiranya Kasih Karunia dan Damai Sejahtera dari Allah Bapa dan dari Tuhan Yesus, dengan Kuasa Roh Kudus, menyertaimu dan memberimu kekuatan sampai selama-lamanya. Amin

Kerasukan Setan dan Eksorsisme

 Exorcis
Saya menonton film “Exorcist”. Dapatkah setan benar-benar merasuki seseorang? Apakah Gereja sungguh mempraktekkan eksorsisme?
~ seorang siswa menengah di Sterling
Setan dan roh-roh jahat memang sungguh dapat merasuki seseorang. Kata “eksorsisme” berasal dari kata Latin “exorcizare” yang berarti “mengusir” atau “menghalau”. Dalam Perjanjian Baru diceritakan beberapa kisah kerasukan setan dan Tuhan kita melakukan eksorsisme atau mengusir setan-setan dan roh-roh jahat tersebut. Sebagai contoh, Yesus mengusir roh-roh jahat (yang menyebut diri sebagai “Legion”) di Gerasa. Orang yang kerasukan roh jahat itu begitu kuat hingga dapat memutuskan rantai yang membelenggunya serta menghancurkannya. Pada akhirnya, roh-roh jahat itu memasuki kawanan babi serta membinasakan mereka (bdk Mrk 5:1-20). Dalam setiap kisah pengusiran setan, kita melihat bahwa Kristus dengan penuh kemenangan menaklukkan iblis dan roh-roh jahat.
Kristus juga memberikan kuasa kepada para Rasul untuk mengusir roh-roh jahat dalam nama-Nya, “Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan” (Mat 10:1). Praktek eksorsisme dicatat dalam tulisan-tulisan para Bapa Gereja awali, termasuk St Yustinus, Martir (wafat 165), Tertulianus (wafat 230) dan St Sirilus dari Yerusalem (wafat 386). Sepanjang abad, Gereja mendokumentasikan dengan baik kasus-kasus kerasukan setan dan eksorsisme, termasuk kasus yang menjadi dasar cerita film “Exorcist” (walau baik Hollywood maupun bukunya tidak mengisahkannya tepat seperti fakta yang sesungguhnya).
Berdasarkan data biblis dan dasar historis seperti di atas, kita dapat membahas masalah ini dengan lebih baik. Pastor Jordan Aumann, O.P., seorang professor teologi spiritual yang terkemuka, menawarkan definisi sebagai berikut, “Kerasukan setan merupakan suatu fenomena di mana setan memasuki tubuh seorang yang hidup serta menggerakkan pancaindera dan anggota-anggota tubuhnya seolah ia menggunakan tubuhnya sendiri. Setan sungguh tinggal dalam tubuh korban yang malang; setan mengendalikan serta memperlakukannya sebagai miliknya sendiri. Mereka yang menderita akibat dimasuki secara paksa oleh setan disebut kerasukan setan” (Spiritual Theology, 408). Walau demikian, jiwa orang tidak dapat dimasuki atau dikuasai, dan dengan demikian tetap bebas; dalam arti, jiwa – yaitu orang itu sendiri – bagaikan dalam keadaan melayang. Paus Benediktus XIV dalam pengajarannya “De servorum Dei beatificatione, et beatorum canonizatione” memaklumkan, “Roh-roh jahat, dalam diri orang yang mereka rasuki, bagaikan motor dalam tubuh yang mereka gerakkan, namun dengan suatu cara yang begitu rupa hingga roh-roh jahat itu tak dapat menanamkan suatu sifat apa pun pada tubuh atau memberinya suatu bentuk eksistensi baru, ataupun, tepatnya, menjadi suatu makhluk tunggal, bersama orang yang dirasukinya.”
Dalam menentukan apakah seseorang dirasuki oleh setan atau roh-roh jahat, Gereja akan pertama-tama memastikan bahwa orang tersebut menjalani pemeriksaan jasmani dan kejiwaan yang seksama. Para pejabat Gereja juga akan berusaha mendapatkan tanda-tanda lain: fenomena fisik yang tak dapat dijelaskan, misalnya orang melayang atau benda-benda bergerak tanpa sebab yang jelas; orang memperlihatkan kekuatan yang melampaui batas wajar; orang mengerti dan mempergunakan bahasa-bahasa kuno yang sebelumnya sama sekali tak dikenalnya, seperti berbicara dalam bahasa Aram; orang mengetahui rahasia hidup pribadi tertentu, khususnya sang eksorsis (= pengusir setan), yang tak mungkin diketahui orang lain. Tanda lainnya adalah orang dengan keras menolak Tuhan, Bunda Maria, para kudus, salib dan gambar-gambar kudus yang diwujudkannya dalam bentuk kata-kata hujat atau tindakan-tindakan sakrilegi. Setan juga menyatakan kehadirannya melalui tindakan-tindakan angkara murka dan kekerasan, serta melalui hujat, sakrilegi, kata-kata jorok dan cabul. Uskup akan memberikan wewenang eksorsisme hanya setelah pemeriksaan yang seksama dan pertimbangan yang matang atas segala bukti, dan kemudian menunjuk seorang imam guna melakukan eksorsisme.
Ritual Romawi menetapkan suatu Ritus Eksorsisme yang meliputi serangkaian doa, berkat dan seruan pengusiran setan. (Kongregasi Ibadat dan Tata Tertib Sakramen menerbitkan revisi ritual eksorsisme pada tanggal 26 Januari 2000, dengan sepersetujuan Paus Yohanes Paulus II). Perlengkapan senjata kudus yang dipergunakan dalam suatu eksorsisme meliputi: menerima Sakramen Tobat, menyambut Komuni Kudus, puasa dan doa (teristimewa mendaraskan rosario), penggunaan sakramentali (seperti memberkati dengan air suci, menghadirkan salib atau gambar-gambar religius lainnya), memberkati dengan reliqui para kudus, serta menyerukan nama Tuhan Yesus, Santa Perawan Maria dan Santo Mikhael. Guna menegaskan kuasa sakramentali, St Theresia dari Avila dalam Buku Riwayat Hidupnya mengatakan, “Seringkali kualami bahwa tak ada yang membuat iblis lari terbirit-birit – tanpa pernah kembali lagi – selain dari air suci” (Bab 31); ia mengajarkan bahwa setan tak dapat tahan akan nama Yesus, salib dan air suci. Ritual eksorsisme diulangi hingga setan berhasil diusir keluar dari orang yang kerasukan, kemudian eksorsis memohon kepada Tuhan untuk jangan pernah mengijinkan setan merasuki orang itu lagi.
Sepanjang peristiwa kerasukan dan bahkan saat eksorsisme, orang yang bersangkutan tak hanya mengalami masa-masa krisis di mana pergulatan dengan iblis tampak nyata, melainkan mengalami juga masa-masa tenang di mana orang mengira bahwa kerasukan telah berakhir. Yang menarik, setelah eksorsisme, orang yang kerasukan tak lagi ingat akan apa yang terjadi selama ia dirasuki setan.
Mengapakah Tuhan membiarkan setan merasuki seseorang? Kita patut ingat bahwa kita semua berjuang melawan godaan-godaan dari penguasa dunia ini. Bagaimanapun, kita adalah korban-korban tak berdaya dari dosa asal dan kita membutuhkan rahmat Tuhan untuk melakukan segala yang baik dan kudus. Ketika ritual eksorsisme yang baru diterbitkan, Kardinal Medina, Prefect Kongregasi Ibadat dan Tata Tertib Sakramen memaklumkan dengan sangat tegas, “… Saya hendak menegaskan bahwa pengaruh jahat setan dan para pengikutnya biasanya dilakukan melalui dusta dan kebimbangan. Yesus adalah Kebenaran; iblis adalah bapa segala dusta. Ia memperdayakan umat manusia dengan membuat manusia percaya bahwa kebahagiaan didapatkan dalam harta, kuasa atau keinginan daging. Ia memperdayakan manusia agar berpikiran bahwa mereka tidak membutuhkan Tuhan, bahwa rahmat dan keselamatan tidaklah perlu. Ia bahkan memperdayakan manusia dengan menyamarkan perasaan berdosa atau bahkan melenyapkannya sama sekali; ia menggantikan hukum Tuhan sebagai patokan moral dengan adat atau kebiasaan mayoritas.” Karenanya, para penulis rohani beranggapan bahwa orang rentan terhadap kerasukan yang demikian, melalui, misalnya, gaya hidup yang mengakibatkan dosa berat, biasa melakukan kejahatan, berhasrat mengenal ilmu gaib dan terpikat oleh bentuk-bentuk spiritisme, magi dan sihir. Sebagai contoh, dalam kisah nyata yang menjadi dasar dari kisah “The Exorcist”, si anak, sebelum kerasukan, biasa ikut serta dalam praktek memanggil roh-roh orang mati yang dilakukan oleh bibinya, dan ia sendiri mulai bermain jaelangkung.
Mengapakah setan merasuki seseorang? Dalam buku “The Exorcist”, imam senior, Pastor Merrin, berbicara kepada Pastor Karras muda yang bertanya kepadanya, “Mengapakah gadis ini? Sama sekali tak masuk akal.” Pastor Merrin, seorang eksorsis yang berpengalaman, menjawab, “Aku pikir, tujuannya adalah membuat kita putus asa – melihat diri kita sendiri sebagai binatang yang buruk, menolak kemungkinan bahwa Tuhan dapat mengasihi kita.” Walau teks ini adalah fiksi, namun demikian pesan yang disampaikannya benar. Entah melalui kengerian dosa atau kerasukan, setan hendak mematahkan keyakinan kita bahwa Tuhan mengasihi kita lebih dari yang dapat kita bayangkan dan Tuhan bahkan bersedia mengampuni dosa apapun, asal saja kita menyesalinya dengan sungguh. Kita wajib terus-menerus berpaling kepada Allah kita, biarlah mata kita menatap lekat kepada-Nya. Kita wajib mendayagunakan perlengkapan rahmat yang Tuhan percayakan kepada Gereja-Nya, teristimewa Sakramen Tobat dan Sakramen Ekaristi, sakramentali, seperti salib dan air suci. Doa setiap hari juga sangatlah penting, termasuk mendaraskan Doa kepada Malaikat Agung St Mikhael. Kita memiliki pengharapan yang besar, sebab Tuhan kita adalah “jalan dan kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6) yang “telah mengalahkan dunia” (Yoh 16:33). Cinta kasih Allah akan senantiasa menaklukkan yang jahat.              
“The Exorcist”, baik versi buku maupun film, bertolak dari suatu kisah nyata kerasukan setan. Kita patut ingat bahwa buku, dan terutama film, memiliki unsur-unsur ala “Hollywood” yang sensasional, yang adalah fiksi belaka.
Kisah nyata yang sebenarnya bermula pada bulan Januari 1949, melibatkan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun bernama Robbie yang tinggal bersama kedua orangtua serta neneknya di Mt. Rainier, Md (Beberapa sumber menyebutkan bahwa keluarga tersebut sebenarnya tinggal dekat Cottage City; mungkin, pihak yang berwajib bermaksud merahasiakan tempat kejadian yang sesungguhnya guna melindungi si anak). Robbie sangat akrab dengan bibinya yang seringkali mengunjungi keluarga mereka dari St. Louis, Mo. Bibinya itu seorang medium yang biasa berhubungan dengan dunia roh. Tidak saja bibinya itu membangkitkan minat Robbie akan praktek gaib ini, melainkan ia juga mengajarinya bagaimana bermain jaelangkung.
Fenomena ganjil mulai terjadi pada tanggal 10 Januari 1949. Keluarga tersebut mendengar bunyi cakaran di dinding-dinding, tetapi para petugas pembasmi tidak mendapati bukti akan adanya binatang maupun serangga pengganggu. Barang-barang bergerak dengan sendirinya: meja akan terbalik, kursi akan bergerak melintasi ruangan, jambangan akan terbang di udara dan lukisan Kristus akan bergetar. Malam hari, Robbie merasakan cakaran-cakaran di tempat tidurnya; kerap kali ia diganggu mimpi-mimpi buruk.
Sesudah kematian bibinya yang tiba-tiba pada tanggal 26 Januari, Robbie terus bermain jaelangkung untuk berkomunikasi dengannya dan dengan roh-roh lainnya. Fenomena ganjil juga terus berlanjut. Di samping itu, perangai Robbie berubah – ia menjadi kacau, gelisah dan cepat marah.
Pada bulan Februari, orangtuanya mengajak Robbie menemui pendeta Lutheran mereka, Rev. Schulze. Karena minatnya pada ilmu gaib, pendeta berpikiran bahwa mungkin suatu roh jahat sedang mengganggu keluarga tersebut. Rev Schulze mengijinkan Robbie pindah ke rumahnya untuk pemeriksaan selama beberapa hari lamanya. Pendeta melihat sendiri kursi-kursi dan benda-benda lain bergerak dengan sendirinya. Melihat tempat tidur bergoncang, ia memindahkan kasurnya ke atas lantai, di mana kasur lalu meluncur dengan sendirinya. Rev Schulze menjadi curiga akan kehadiran roh jahat.
Sesuai saran Rev Schulze, keluarganya membawa Robbie ke Klinik Kejiwaan Universitas Maryland untuk menjalani pemeriksaan. Setelah dua rangkaian pemeriksaan, tak ditemukan suatupun yang abnormal. Rev Schulze kemudian menyarankan keluarga tersebut untuk menghubungi imam Katolik setempat.
Robbie dan kedua orangtuanya menemui Pastor Hughes dari Gereja Katolik St Yakobus di Mt. Rainier. Sementara bertanya jawab dengan Robbie, Pastor Hughes melihat telepon dan benda-benda lain dalam kamar kerjanya bergerak dengan sendirinya. Robbie juga melontarkan kata-kata jorok dan hujat pada imam dalam suara yang aneh, seperti suara roh jahat. Ruangan menjadi ngeri serta menyeramkan. Pastor Hughes yakin bahwa Robbie kerasukan setan. Setelah mempelajari fakta dan juga catatan kesehatan yang ada, Kardinal O’Boyle menyetujui dilakukannya eksorsisme.
Robbie dibawa ke Rumah Sakit Georgetown di mana Pastor Hughes memulai ritual eksorsisme. Anak laki-laki itu menjadi buas, meludah dan muntah-muntah. Ia melontarkan kata-kata jorok dan hujat kepada Pastor Hughes. Walau dibelenggu di atas tempat tidur, Robbie berhasil melepaskan diri dan mencabut sebuah pegas logam yang ia cambukkan kepada Pastor Hughes dari bahu kiri hingga ke pergelangan tangannya. Dibutuhkan seratus jahitan guna menutup luka menganga di tubuh imam. Robbie tampak tenang setelah melakukan serangan ini, tak ingat akan aniaya yang ia lakukan. Robbie dilepaskan dan dihantar pulang.
Peristiwa aneh segera terjadi kembali di rumah mereka. Suatu malam, ketika Robbie sedang merapikan tempat tidurnya, tiba-tiba ia menjerit. Suatu kata berdarah telah digoreskan pada dadanya: Louis. Ibunya bertanya apakah ini artinya “St Louis”, dan suatu kata berdarah lainnya muncul: ya.
Hampir seketika itu juga, keluarga mereka berangkat untuk mengunjungi sepupu Robbie di St Louis. Fenomena ganjil yang sama mulai terjadi. Sepupunya, seorang mahasiswi di Universitas St Louis, membicarakan hal tersebut kepada salah seorang imam professor, Pastor Bishop, S.J. Imam kemudian menghubungi salah seorang sahabatnya, Pastor Bowdern, S.J., imam dari Gereja St Fransiskus Xaverius.
Kedua imam dan seorang frater Yesuit pergi mewawancarai Robbie pada tanggal 9 Maret 1949. Mereka melihat cakaran zig-zag berdarah pada dada anak itu. Mereka mendengar bunyi-bunyi cakaran. Mereka melihat sebuah lemari buku yang besar bergerak dan berputar dengan sendirinya, dan sebuah bangku bergerak melintasi ruangan. Tempat tidur Robbie bergoncang sementara ia berbaring di atasnya. Ia mencecarkan kata-kata jorok dan hujat kepada mereka. Para imam ini tahu bahwa mereka sedang berhadapan dengan si jahat.
Mereka mengajukan permohonan kepada Kardinal Ritter agar diijinkan melakukan eksorsisme. Setelah memeriksa semua bukti yang ada termasuk hasil pemeriksaan medis dan psikiatris, Bapa Kardinal mengabulkan permohonan mereka pada tanggal 16 Maret.
Sementara para imam memulai Ritus Eksorsisme, Robbie menjadi buas. Ia mengeluarkan suara lolongan dan geraman. Ranjang bergoncang turun naik. Di dadanya muncul cakaran-cakaran berdarah dengan kata-kata neraka dan iblis, dan bahkan gambar setan. Robbie meludahi para imam sementara ia mencecarkan kata-kata jorok dan hujat, sembari sesekali tertawa keji.
Demi keselamatannya sendiri dan keluarga, Robbie kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Alexian Brothers dan ditempatkan dalam bangsal sakit jiwa. Pastor Bowdern terus melanjutkan eksorsisme. Dengan persetujuan keluarga, Robbie dibaptis Katolik. Ketika Pastor Bowdern berusaha memberinya Komuni Kudus-nya yang Pertama, lima kali Robbi meludahi Hosti Kudus; maka mereka berhenti untuk mendaraskan Rosario, dan pada akhirnya Robbie menyambut Ekaristi Kudus.
Pada tanggal 18 April, Senin Paskah, eksorsisme mencapai puncaknya. Sementara Pastor Bowdern melanjutkan ritual, setan mengenali kehadiran Malaikat Agung St Mikhael; roh jahat itu dihalau keluar dari Robbie. Suatu suara seperti ledakan terdengar menggema di seluruh rumah sakit. Setelah segala aniaya roh jahat ini, Robbie sama sekali tak ingat akan peristiwa kerasukan setan ini, kecuali penampakan St Mikhael. Yang menarik, The Washington Post pada tanggal 20 Agustus 1949 memuat berita di halaman depan dengan judul, “Imam Membebaskan Seorang Anak Mt. Rainier yang Dilaporkan Berada dalam Cengkeraman Iblis.”
Sudah pasti, kisah ini amat menyeramkan, tetapi benar adanya. Perlu dicatat juga bahwa tak peduli efek-efek sensasional apapun yang mungkin ditambahkan Hollywood dalam filmnya, namun demikian semua itu tak dapat dibandingkan dengan kengerian sesungguhnya atas kehadiran nyata roh jahat dalam fenomena kerasukan setan.
Jadi, menanggapi pertanyaan pembaca, jawabnya adalah ya, iblis dapat benar-benar merasuki seseorang, dan ya, Gereja memang mempraktekkan eksorsisme. Berjaga-jagalah! Jauhi segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu gaib, termasuk jaelangkung. Gunakanlah perlengkapan senjata kudus yang melindungi kita dari yang jahat, yaitu doa, Misa, Komuni Kudus, taat pada perintah Allah dan ajaran-ajaran Gereja, serta kerap menerima Sakramen Tobat. Jika kita mengandalkan perlengkapan senjata kudus ini demi mendapatkan rahmat-rahmat Tuhan, maka kita tak perlu khawatir: kasih Tuhan akan senantiasa menang atas yang jahat.

 

* Fr. Saunders is dean of the Notre Dame Graduate School of Christendom College in Alexandria and pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls.

sumber : “Straight Answers: Demonic Possession and Exorcism” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright ©2000 

Neraka dalam penglihatan Santa Faustina Kowalska

 

 Faustina

Suatu hari, setelah bangun, sementara menghadirkan diri di hadapan Allah, sekonyong-konyong aku diliputi keputusasaan. Kegelapan pekat melingkupi jiwaku. Aku bergulat sekuat tenaga hingga tengah hari. Pada waktu siang, sungguh ketakutan yang mematikan mulai merayapiku; kekuatan jasmani mulai meninggalkanku. Bergegas aku masuk ke dalam bilikku, jatuh di atas kedua lutut di hadapan Salib dan mulai berseru-seru memohon belas kasih Tuhan. Namun, Yesus tak mendengarkan seruanku. Aku merasa kekuatan jasmaniku lenyap sama sekali. Aku terkapar di atas lantai, keputusaan menguasai segenap jiwaku. Aku menderita siksaan hebat yang tiada bedanya dengan siksaan neraka. (24)

  Suatu hari, aku melihat dua jalan. Yang satu lebar, berselimutkan pasir dan bunga-bunga, penuh riang-ria, musik dan segala macam kesenangan. Orang berjalan menapakinya, menari-nari dan berpesta-pora. Mereka tiba di ujung jalan tanpa menyadarinya. Di ujung jalan terdapat suatu jurang yang sangat mengerikan; itulah jurang neraka. Jiwa-jiwa jatuh secara membabi-buta ke dalamnya; sementara berjalan, mereka berjatuhan. Jumlah mereka sungguh amat banyak hingga mustahil menghitung mereka. Aku melihat jalan yang lain, atau tepatnya jalan setapak, sebab jalan itu sempit, onak duri dan bebatuan bertebaran di atasnya; orang-orang yang menapakinya bercucuran airmata, segala macam sengsara menimpa mereka. Sebagian terjatuh di atas bebatuan, tetapi segera bangkit dan terus maju. Di ujung jalan terdapat suatu taman yang indah mempesona penuh dengan berbagai macam sukacita, dan segenap jiwa-jiwa ini masuk ke dalamnya. Seketika itu juga mereka lupa akan segala penderitaan mereka. (153)

 

  Pada hari ini aku dibimbing oleh seorang malaikat ke jurang neraka. Suatu tempat siksa yang dahsyat; alangkah mencengangkan besarnya dan luasnya! Macam-macam siksa yang aku lihat: Siksa pertama yang merupakan neraka adalah perasaan kehilangan Tuhan; kedua adalah sesal batin yang tak kunjung henti; ketiga adalah kondisi jiwa yang tak akan pernah berubah; keempat adalah api yang akan membakar jiwa tanpa membinasakannya – sungguh suatu siksa yang amat mengerikan, bagaikan suatu kobaran api rohani murni, yang menyala-nyala karena murka Allah; siksa kelima adalah kegelapan terus-menerus dan bau busuk yang amat memuakkan, dan meskipun keadaan gelap, para iblis dan jiwa-jiwa terkutuk saling melihat satu sama lain dan semua yang jahat, baik yang lain maupun diri sendiri; siksa keenam adalah kehadiran iblis yang terus-menerus; siksa ketujuh adalah keputusasaan yang mengerikan, kebencian terhadap Tuhan, kata-kata umpatan, kutuk serta hujat. Siksa-siksa inilah yang diderita oleh mereka semua yang terkutuk secara bersama-sama, tetapi itu bukanlah akhir dari siksa. Ada siksa-siksa khusus yang diperuntukkan bagi jiwa-jiwa tertentu. Inilah siksa rasa. Tiap-tiap jiwa mengalami siksa dahsyat yang tak terlukiskan sehubungan dengan dosa yang dilakukannya. Ada gua-gua dan ruang-ruang penyiksaan di mana siksa yang satu berbeda dengan yang lainnya. Pastilah aku mati seketika begitu melihat siksa-siksa itu jika penyelenggaraan Ilahi tidak menopang aku. Biarlah para pendosa tahu bahwa ia akan disiksa untuk selama-lamanya dalam keabadian dengan cara ia berbuat dosa. Aku menuliskan ini atas perintah Tuhan, agar tak satu pun jiwa dapat mengelak dengan mengatakan bahwa tidak ada neraka, atau bahwa tak seorang pun pernah ke sana, sehingga tak seorang pun dapat mengatakan seperti apa neraka itu.  

 

  Aku, Suster Faustina, atas perintah Tuhan telah mengunjungi jurang-jurang neraka agar aku dapat menceritakan kepada jiwa-jiwa mengenainya dan menjadi saksi atas keberadaannya. Aku tak dapat berbicara mengenainya sekarang; tetapi aku telah menerima perintah dari Tuhan untuk meninggalkannya dalam bentuk tulisan. Setan penuh dengki terhadapku, tetapi mereka harus tunduk padaku atas perintah Tuhan. Apa yang aku tulis adalah sekedar suatu bayangan samar dari apa yang aku lihat. Tetapi aku memperhatikan satu hal: bahwa sebagian besar jiwa-jiwa di sana adalah mereka yang tidak percaya akan adanya neraka. Ketika aku kembali, aku nyaris tak dapat pulih dari ketakutanku. Betapa dahsyat jiwa-jiwa menderita sengsara di sana! Sebab itu, aku berdoa bahkan dengan terlebih khusuk demi pertobatan orang-orang berdosa. Aku tiada henti memohon belas kasihan Tuhan atas mereka. Ya Yesus-ku, lebih baiklah aku dalam sakrat maut hingga akhir dunia, di tengah penderitaan yang paling hebat, daripada menghinakan Engkau dengan dosa yang paling remeh sekalipun. (741)

 

 Yesus mengasihi jiwa-jiwa. Ia rindu menyelamatkan para pendosa yang menuju neraka. “[Desaklah] segenap jiwa-jiwa untuk mengandalkan jurang belas kasihan-Ku yang tak terhingga, sebab Aku rindu menyelamatkan mereka semua. Di salib, sumber belas kasih-Ku dibuka lebar-lebar dengan tombak bagi segenap jiwa – tak suatu jiwa pun Aku kecualikan!” (1182)

 

  Aku mengalami suatu siksaan jiwa yang hebat apabila aku melihat Tuhan dihinakan. Hari ini aku mengetahui bahwa dosa-dosa berat sedang dilakukan tak jauh dari pintu kami. Saat itu sore hari. … Tetapi, ketika aku berlutut untuk berdoa, Tuhan mengijinkanku untuk mengalami bagaimana suatu jiwa yang ditolak oleh Tuhan menderita. Tampak olehku bahwa hatiku terkoyak-koyak, dan pada saat yang sama aku mengerti betapa hebat suatu jiwa yang demikian melukai Hati Yesus yang Maharahim. Makhluk malang itu tak hendak menerima belas kasihan Tuhan. (1274)

 

  “Hilangnya setiap jiwa membenamkan-Ku ke dalam kesedihan yang hebat. Engkau senantiasa menghibur-Ku apabila engkau berdoa bagi orang-orang berdosa. Doa yang paling berkenan bagi-Ku adalah doa demi pertobatan orang-orang berdosa. Ketahuilah, Puteri-Ku, bahwa doa ini senantiasa didengarkan dan dijawab.” (1397)

 

  Ketika para suster bangun pada pukul sebelas malam untuk ibadat malam dan menyambut Tahun Baru, aku menggeliat kesakitan sejak senja tiba, dan hal ini berlangsung hingga tengah malam. Aku mempersatukan penderitaanku dengan doa-doa para suster yang beribadat malam di kapel dan melakukan silih kepada Tuhan untuk pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh orang-orang berdosa. (1451) Ketika jam berdentang duabelas kali, jiwaku membenamkan diri terlebih lagi dalam permenungan, dan aku mendengar suatu suara dalam jiwaku, “Janganlah takut, anak kecil-Ku, engkau tidak sendirian. Bertempurlah dengan gagah berani, sebab lengan-Ku menopang engkau; bertempurlah demi keselamatan jiwa-jiwa, desaklah mereka untuk mengandalkan kerahiman-Ku, sebab itulah tugasmu dalam hidup ini dan dalam hidup yang akan datang.” Setelah kata-kata ini, aku mendapatkan suatu pemahaman yang lebih mendalam mengenai kerahiman ilahi. Hanya jiwa yang menghendaki [untuk dikutuk] akan dikutuk, sebab Tuhan tiada mengutuk siapapun. (1452)

 

  Wahai, betapa kerahiman Tuhan melampaui batas pengertian! Tetapi – sungguh mengerikan – ada juga jiwa-jiwa yang secara sukarela dan sadar menolak serta mencemooh rahmat ini! Meski suatu jiwa ada di ambang maut, belas kasihan Tuhan menganugerahkan kepada jiwa saat batin yang hidup, sehingga jika jiwa bersedia, jiwa memiliki kemungkinan untuk kembali kepada Tuhan. Tetapi terkadang, kebebalan jiwa begitu besar sehingga secara sadar mereka memilih neraka; mereka menyia-nyiakan segala doa yang dipanjatkan jiwa-jiwa lain kepada Tuhan bagi mereka dan bahkan menyia-nyiakan upaya Tuhan Sendiri. (1698)

 

sumber : “Hell ~ from The Diary of the Servant of God Sister M. Faustina Kowalska”

“Ingat, ketika kita menertawakan setan dan mengatakan pada diri kita sendiri bahwa ia tidak ada, saat itulah setan paling berbahagia.”

Amorth2

TANYA-JAWAB DENGAN P. GABRIELE AMORTH  

Pastor Gabriele Amorth dilahirkan pada tanggal 1 Mei 1925 di Modena, Italia utara, sebagai anak dan cucu pengacara. Di kemudian hari, sementara saudara laki-lakinya mantap memilih profesi sebagai hakim, Gabriel yang mengambil kuliah hukum di universitas akhirnya memilih untuk menjawab panggilannya menjadi seorang imam Katolik. Berikut wawancara dengan beliau:

 

1.  Bagaimana akhirnya Romo memilih menjadi seorang imam Katolik?

 

Sejak usia 15 tahun, saya tahu itu adalah panggilan saya yang sesungguhnya. Devosi saya yang teristimewa adalah kepada Santa Perawan Maria. Selama bertahun-tahun saya menjadi editor majalah Madre di Deo (Bunda Allah). Apabila saya mendengar orang mengatakan, “Kalian orang-orang Katolik terlalu menghormati Maria,” maka saya akan menjawab, “Kita tak akan pernah cukup menghormatinya.”

 

2. Bagaimana asal-mulanya hingga Romo menjadi seorang eksorsis?

 

Saya tak mengerti sama sekali eksorsisme – saya bahkan tak pernah memikirkannya – hingga pada tanggal 6 Juni 1986, Kardinal Poletti, yang pada waktu itu menjabat sebagai Vikaris Roma, meminta saya untuk menemuinya. Pada waktu itu di Roma ada seorang eksorsis terkenal, satu-satunya, yaitu Pastor Candido; tetapi beliau sakit-sakitan dan Kardinal Poletti meminta saya untuk menjadi asistennya. Saya belajar segalanya dari Pastor Candido. Ia adalah guru yang hebat. Segera saja saya menyadari betapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan betapa sedikit eksorsis yang ada untuk melakukannya. Sejak hari itu, saya meninggalkan semuanya dan membaktikan diri sepenuhnya pada eksorsisme.

 

 3. Apakah yang menjadi dasar eksorsisme dalam Gereja Katolik?

 

Yesus melakukan eksorsisme. Ia mengusir roh-roh jahat, membebaskan jiwa-jiwa dari kerasukan setan; dari Yesus Sendiri-lah Gereja menerima kuasa dan tugas pengusiran setan. Eksorsisme sederhana dilakukan Gereja dalam setiap pembaptisan, tetapi eksorsime yang lebih berat hanya dapat dilakukan oleh seorang imam yang mendapatkan wewenang khusus dari bapa uskup. Saya telah melakukan lebih dari 50.000 eksorsisme. Terkadang suatu eksorsisme membutuhkan waktu hanya beberapa menit saja, tetapi terkadang hingga berjam-jam lamanya. Sungguh suatu pekerjaan yang melelahkan.  

 

4. Bagaimanakah Romo mengenali bahwa seseorang kerasukan setan?

 

Tidak mudah. Ada banyak tingkat kerasukan setan. Setan tak hendak dikenali, jadi ada orang-orang yang kerasukan yang berhasil menyembunyikannya. Ada kasus-kasus di mana mereka yang kerasukan menderita sakit fisik yang luar biasa hingga mereka tak dapat bergerak.

 

Amatlah penting untuk tidak mencampuradukkan antara kasus kerasukan setan dengan penyakit biasa. Gejala-gejala kerasukan setan seringkali meliputi sakit kepala yang hebat dan kejang perut; orang harus selalu pergi ke dokter terlebih dahulu sebelum datang pada seorang eksorsis. Ada banyak orang datang kepada saya, padahal mereka sama sekali tidak kerasukan; mereka menderita ayan atau schizophrenia atau masalah kejiwaan lainnya. Dari ribuan pasien yang saya temui, hanya sekitar seratus atau lebih yang sungguh kerasukan setan.

 

5. Bagaimana Romo dapat mengetahuinya?

 

Melalui penolakan mereka yang hebat terhadap sakramen dan segala hal yang kudus. Jika diberkati, mereka akan naik pitam. Jika dihadapkan pada salib, mereka takluk.

 

6. Tidakkah seorang yang histeris dapat mereka-reka gejala yang sama?

 

Kita dapat mengenali yang hasil rekaan. Kita melihat ke dalam mata mereka. Sebagai bagian dari eksorsisme, di saat-saat tertentu dalam doa, dengan dua jari kita membuka kelopak mata pasien. Hampir selalu, dalam kasus-kasus di mana roh jahat ada, bola mata sepenuhnya tampak putih. Bahkan dengan bantuan kedua tangan, kita nyaris tak dapat melihat apakah pupil mata mengarah ke atas atau ke bawah mata. Jika pupil mata mengarah ke atas, roh jahat yang merasukinya adalah scorpio; jika mengarah ke bawah adalah ular.

 

7. Dapatkah Romo menggambarkan ritual eksorsisme?

 

Idealnya, seorang eksorsis membutuhkan seorang imam lain untuk membantunya dan sekelompok orang yang akan mendukung imam lewat doa-doa mereka. Ritual tidak menetapkan sikap tubuh seorang eksorsis; sebagian berdiri, sebagian duduk. Ritual hanya mengatakan bahwa ritual dimulai dengan kata-kata “Ecce crucem Domini” (“Lihatlah Salib Tuhan”); imam hendaknya menjamah leher orang yang kerasukan dengan ujung stolanya dan meletakkan tangannya ke atas kepala kurban. Roh jahat akan berusaha untuk menyembunyikan diri. Tugas kita adalah membuatnya muncul, lalu menghalaunya keluar. Ada banyak cara untuk memaksa mereka memperlihatkan diri. Meski ritual tidak menyebutkannya, pengalaman mengajarkan bahwa minyak dan air suci, juga garam, dapat sangat efektif.

 

Roh-roh jahat sangat berhati-hati untuk tidak berbicara dan kita harus memaksanya berbicara. Apabila roh-roh jahat dengan suka hati berceloteh, maka itu adalah tipuan guna memperdaya eksorsis. Hendaknya kita tidak mengajukan pertanyaan yang tak berguna, yang timbul karena rasa ingin tahu; melainkan haruslah kita menanyainya dengan hati-hati. Kita selalu mulai dengan menanyakan nama roh jahat itu.   

 

8. Apakah ia menjawab?

 

Ya, melalui kurban, tetapi dalam suara yang aneh dan tak wajar. Jika itu adalah iblis sendiri, ia akan mengatakan, “Aku setan, atau Lucifer, atau Beelzebul.” Kita tanyakan apakah ia sendirian atau adakah yang lain bersamanya. Biasanya ada dua atau lima, duapuluh atau tigapuluh. Kita harus mengetahui jumlahnya. Kita tanyakan bilamana dan bagaimana ia masuk ke dalam tubuh kurban. Kita mencari tahu apakah kehadiran mereka dikarenakan suatu kutukan dan jenis kutukan yang mana.

 

Selama eksorsisme, roh jahat dapat muncul perlahan-lahan atau muncul dengan ledakan yang tiba-tiba. Ia tak hendak memperlihatkan diri; ia akan murka dan ia amat kuat. Dalam suatu eksorsisme, saya melihat seorang anak berusia sebelas tahun yang dicengkeram oleh empat orang dewasa yang kuat, dan anak itu mencampakkan keempat-empatnya dengan mudah. Ada pula seorang anak laki-laki berumur sepuluh tahun yang mengangkat suatu meja yang sangat besar dan berat. Sesudahnya, saya memeriksa otot-otot lengan anak itu. Ia tak mungkin dapat melakukannya dari dirinya sendiri; ada kekuasatn iblis di dalamnya. Tak ada dua kasus yang sama. Sebagian pasien harus dibelenggu di atas tempat tidur. Mereka meludah; mereka muntah. Pertama-tama setan akan berusaha menjatuhkan mental eksorsis, lalu ia akan berusaha menakut-nakutinya, dengan berkata, “Malam ini aku akan menempatkan seekor ular di bawah tempat tidurmu. Esok aku akan memakan hatimu.”

 

9. Apakah terkadang Romo takut?

 

Tidak pernah; saya punya iman. Saya akan menertawakannya dan berkata, “Ada Santa Perawan di sampingku. Aku Gabriel. Pergi dan lawanlah Malaikat Agung St Gabriel jika kau mau.” Biasanya itu akan membungkam mereka.

 

Rahasianya adalah menemukan titik kelemahan roh jahat itu. Sebagian roh jahat tak dapat tahan apabila imam membuat Tanda Salib dengan stola pada bagian tubuh yang sakit, sebagian lainnya tak dapat tahan hembusan napas di wajah; yang lainnya berjuang sekuat tenaga melawan berkat dengan air suci.

 

Meringankan pasien selalu mungkin, tetapi menghalau roh jahat sepenuhnya dari kurban dapat dibutuhkan banyak eksorsisme selama bertahun-tahun. Sebab, bagi roh jahat, meninggalkan tubuh yang dirasukinya dan kembali ke neraka berarti mati untuk selamanya dan selanjutnya sama sekali kehilangan kemampuan untuk mencelakai manusia. Ia akan mengungkapkan keputusasaannya dengan mengatakan, “Aku mati, aku mati. Engkau membunuhku; engkau menang. Semua imam adalah pembunuh!”

 

10. Bagaimana asal mulanya hingga orang dapat dirasuki setan?

 

Saya yakin, terkadang Tuhan memilih jiwa-jiwa tertentu untuk mengalami suatu ujian khusus akan ketahanan rohani, tetapi, yang lebih sering terjadi adalah orang membuat dirinya rentan dirasuki iblis dengan bermain-main dengan black magic. Sebagian terjebak dalam praktek-praktek setanisme. Yang lainnya merupakan kurban suatu kutukan.   

 

11. Apakah yang dimaksud kutukan itu seperti ketika Yasser Arafat mengatakan ‘Go to Hell’ kepada Ehud Barak, dan ia bersungguh-sungguh dengan perkataannya itu?

 

Bukan. Itu hanyalah sekedar sumpah serapah spontan. Sesungguhnya, amatlah sulit membuat kutukan. Diperlukan seorang imam setan untuk melakukannya dengan sempurna. Tentu saja, seperti kalian dapat menyewa seorang pembunuh jika kalian membutuhkannya, kalian pun dapat menyewa seorang tukang sihir laki-laki untuk mengucapkan kutuk atas nama kalian. Sebagian besar tukang sihir adalah palsu, tetapi saya khawatir ada beberapa tukang sihir sesungguhnya yang masih ada.

 

12. Mengapa tampaknya lebih banyak kaum perempuan yang dirasuki setan daripada kaum laki-laki?

 

Ah, hal itu kita tidak tahu. Mungkin kaum perempuan lebih rentan dirasuki sebab, dalam kenyataannya, lebih banyak perempuan daripada laki-laki yang tertarik pada ilmu gaib. Atau mungkin, itu adalah cara iblis untuk menjatuhkan laki-laki, seperti ia menjatuhkan Adam melalui Hawa. Yang kita tahu pasti adalah keadaannya semakin memburuk saja. Iblis berada di atas angin. Kita hidup dalam abad di mana iman semakin lemah. Jika kalian meninggalkan Tuhan, maka iblis akan mengambil alih tempat-Nya.

 

13. Adakah eksorsisme di luar Gereja Katolik?

 

Segala kepercayaan, segala kebudayaan, memiliki eksorsisme, tetapi hanya eksorsisme Kristiani yang memiliki kuasa sejati untuk mengusir roh-roh jahat melalui teladan dan kuasa dari Kristus.

 

14. Romo kurang setuju dengan ritus eksorsisme baru yang baru saja diterbitkan Vatican. Mengapa?

 

Mereka mengatakan bahwa kami tidak dapat melakukan eksorsisme kecuali jika kami tahu dengan pasti bahwa roh jahat ada di sana. Hal itu sungguh menggelikan. Hanya melalui eksorsisme saja kita dapat memaksa roh jahat untuk menyatakan diri. Eksorsisme tak akan pernah mencelakai siapapun.

 

15. Bagaimana dengan Bapa Suci?

 

Bapa Suci [Yohanes Paulus II] tahu bahwa iblis masih hidup dan aktif dalam dunia. Beliau sendiri melakukan eksorsisme. Pada tahun 1982, ia melakukan eksorsisme khidmad atas seorang gadis dari Spoletto. Gadis itu menjerit dan bergulung-gulung di atas tanah. Mereka yang melihatnya merasa ngeri. Paus mendatangkan pembebasan sementara untuknya.

 

Di lain kesempatan, pada tanggal 6 September, saat audiensi mingguan di St Petrus, seorang perempuan muda dari sebuah desa dekat Monza mulai menjerit-jerit saat Paus hendak memberkatinya. Ia meneriakkan kata-kata kotor kepada Bapa Suci dalam suara yang aneh. Paus memberkatinya dan membebaskannya, tetapi iblis masih ada dalam diri perempuan itu. Sesudahnya, ia menjalani eksorsisme seminggu sekali di Milan dan sekarang ia menemui saya sebulan sekali. Butuh waktu lama untuk menyembuhkannya, tetapi kita harus berusaha. Pekerjaan seorang eksorsis adalah meringankan penderitaan, membebaskan jiwa-jiwa dari siksaan, membawa yang lain semakin dekat pada Tuhan.

 

16. Apakah eksorsisme penting bagi pewartaan dan pelayanan Kristiani?

 

Ketika Petrus mengajar Kornelius mengenai Kristus, ia tidak menyebutkan suatu mukjizat selain dari kenyataan bahwa Yesus “menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis” (Kis 10:38). Maka, kita mengerti mengapa kuasa pertama yang Yesus berikan kepada para rasul-Nya adalah mengusir roh-roh jahat (Mat 10:1). Kita dapat membuat pernyataan yang sama bagi segenap umat beriman, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku” (Mrk 16:17).  

 

17. Apakah kejahatan memang diciptakan oleh Tuhan? Apakah Tuhan menciptakan neraka?

 

Kita harus memperjelas hal ini: kejahatan, penderitaan, maut dan neraka tidak diciptakan oleh Tuhan. Saya hendak menceritakan sesuatu mengenai hal ini. Suatu hari P Candido sedang mengusir keluar roh jahat. Di akhir eksorsisme, imam berpaling kepada roh jahat dan dengan keras menghardiknya, “Keluar dari sini! Tuhan telah menyiapkan suatu tempat tinggal yang nyaman, dengan api yang berkobar-kobar untukmu!” Mendengar itu, roh jahat menjawab, “Kau tak tahu apa-apa! Bukan Dia [Tuhan] yang menciptakan neraka; tetapi kami. Ia bahkan tak pernah memikirkannya.” Serupa dengan itu, dalam kesempatan lain, ketika saya sedang menanyai roh jahat untuk mengetahui apakah ia terlibat dalam penciptaan neraka, roh jahat menjawab, “Kami semua terlibat.”

 

18. Apakah sebagian orang memang ditakdirkan untuk masuk neraka?

 

Saya biasa menjawab dengan empat kebenaran yang dinyatakan Kitab Suci bagi kita: Tuhan menghendaki agar semua orang diselamatkan; tak seorang pun ditakdirkan masuk ke neraka; Yesus wafat bagi semua orang; dan tiap-tiap orang telah dianugerahi rahmat yang cukup agar beroleh keselamatan. (lih “Apakah Neraka Pilihan yang Kita Tentukan di Dunia?” oleh P. William P Saunders)

 

19. Apakah Yesus lebih berkuasa dari roh-roh jahat?

 

Apabila saya mengucapkan kata-kata ini, “dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,” saya berlutut, semua orang yang hadir berlutut, dan selalu, orang yang kerasukan roh-roh jahat pun akan terpaksa berlutut. Sungguh suatu saat yang menggetarkan hati dan penuh daya kuasa.

 

20. Apakah Romo menonton “The Exorcist”, film horror terkenal tahun 1973?

 

[Ternyata itu adalah film favoritnya!]. Tentu saja, spesial efeknya berlebihan, tetapi suatu film yang bagus dan pada pokoknya benar, berdasarkan novel yang baik yang didasarkan pada suatu kisah nyata. Orang perlu tahu apa yang kami lakukan.   

 

    “KUASA SETAN” MENURUT P. GABRIELE AMORTH

 

Pastor Gabriele Amorth membagikan pengalamannya dalam sebuah buku yang menjadi best seller, dan yang telah dicetak ulang 17 kali di Italia, “An Exorcist Tells His Story” dan juga “An Exorcist: More Stories”. Kutipan berikut diambil dari buku “An Exorcist Tells His Story”:

 

Sekarang kita akan melanjutkan dengan Kristus, pusat dari alam semesta. Segala sesuatu diciptakan bagi-Nya dan demi Kedatangan-Nya, baik di surga (para malaikat) dan di bumi (dunia yang nyata, terutama manusia). Sungguh amat menyenangkan berbicara mengenai Kristus saja, tetapi hal itu tidak akan selaras dengan segala pengajaran dan karya-Nya, dan kita tidak akan pernah mampu memahami-Nya. Kitab Suci berbicara kepada kita mengenai Kerajaan Allah, namun juga mengenai kerajaan setan; mengenai kuasa Allah, Pencipta dan Tuhan semesta alam, namun juga mengenai kuasa kegelapan; mengenai anak-anak Allah, namun juga anak-anak setan. Mustahil memahami karya keselamatan oleh Kristus jika kita mengabaikan karya kebinasaan oleh setan.

 

Setan adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh tangan-tangan Allah. Kuasa dan superioritas yang diberikan Allah kepadanya atas para malaikat yang lain telah dimaklumi oleh semuanya, sebab itu ia beranggapan bahwa ia memiliki kuasa yang sama atas segala sesuatu yang diciptakan Tuhan. Setan berusaha memahami segenap ciptaan, namun gagal, sebab segala rancangan penciptaan ditujukan pada Kristus. Hingga Kristus datang ke dalam dunia, rancangan Tuhan tak akan dapat disingkapkan sepenuhnya. Itulah pemberontakan setan. Ia ingin terus menjadi yang mutlak utama, pusat dari segala ciptaan, bahkan jika itu berarti menentang rancangan Tuhan. Sebab itulah mengapa setan terus-menerus berusaha menguasai dunia (“seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat”, 1 Yoh 5:19). Sejak dari leluhur kita, setan berusaha memperbudak manusia dengan menjadikannya taat pada dirinya sendiri dan melawan Allah. Ia berhasil dengan leluhur kita, Adam dan Hawa, dan ia bermaksud melanjutkannya dengan segenap umat manusia, dengan bantuan “sepertiga dari para malaikat”, yang, menurut Kitab Wahyu, mengikutinya dalam memberontak melawan Allah.

 

Tuhan tidak pernah menolak makhluk ciptaan-Nya. Karenanya, walau mereka melawan Allah, setan dan para malaikatnya tetap memiliki kuasa dan kedudukan (takhta, penguasa, keutamaan, kekuatan, dstnya) walau mereka mempergunakannya untuk maksud-maksud jahat. St Agustinus tidaklah berlebihan ketika ia mengatakan bahwa, jika Tuhan memberikan kepada setan tangan yang bebas, maka “tak satu manusia pun akan dibiarkannya hidup.” Karena setan tak dapat membunuh kita, ia berusaha “menjadikan kita pengikutnya dalam melawan Tuhan, seperti ia sendiri melawan Tuhan.”

 

Kebenaran dari keselamatan adalah ini: Yesus datang “supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu” (1 Yoh 3:8), supaya Ia membebaskan manusia dari perbudakan setan, dan supaya Ia mendirikan Kerajaan Allah setelah menghancurkan kuasa setan. Namun demikian, antara kedatangan Kristus yang pertama dengan Parousia (kedatangan Kristus yang kedua kalinya dengan jaya sebagai hakim), iblis berusaha membujuk sebanyak mungkin orang untuk berada di pihaknya. Inilah peperangan yang diperjuangkannya dengan keputusasaan dari ia yang tahu bahwa ia telah dikalahkan, tahu “bahwa waktunya sudah singkat” (Why 12:12). Sebab itu, Paulus dengan berterus-terang mengatakan kepada kita bahwa “perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Ef 6:12).

 

Kitab Suci mengatakan bahwa para malaikat dan roh-roh jahat (secara khusus saya hendak menyebut setan) adalah makhluk-makluk rohani, tetapi mereka juga adalah pribadi-pribadi dengan inteligensi, kehendak, kebebasan dan inisiatif. Para teolog modern yang mengidentifikasikan setan dengan gagasan kejahatan yang abstrak sungguh sama sekali keliru. Gagasan mereka itu sesat; yaitu, terang-terangan berlawanan dengan Kitab Suci, para Bapa dan Magisterium Gereja. Kebenaran tentang setan tidak pernah diragukan di masa lampau; sebab itu, tak ada definisi dogmatis mengenainya, terkecuali pernyataan berikut dari Konsili Lateran Keempat, “Setan dan roh-roh jahat lain menurut kodrat memang diciptakan baik oleh Allah, tetapi mereka menjadi jahat karena kesalahan sendiri.” Barangsiapa mengingkari setan juga berarti mengingkari dosa dan tak lagi memahami karya-karya Kristus.

 

Marilah kita perjelas hal ini: Yesus menaklukkan setan melalui Kurban-Nya. Namun demikian, Yesus juga menaklukkan setan sebelum wafat-Nya, yaitu melalui ajaran-ajarannya, “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” (Luk 11:20). Yesus adalah Ia yang terkuat, yang mengikat setan (Mrk 3:27), yang merampasinya dan yang membagi-bagi kerajaannya, yang adalah kesudahannya (Mrk 3:26). Yesus pertama-tama memberikan kuasa untuk mengusir roh-roh jahat kepada para rasul-Nya; kemudian Ia memperluas kuasa itu kepada ketujuhpuluh dua murid, dan akhirnya Ia memberikannya kepada mereka semua yang percaya kepada-Nya.

 

Kisah Para Rasul menceritakan kepada kita bahwa setelah turunnya Roh Kudus, para rasul terus melanjutkan pengusiran roh-roh jahat, dan segenap umat Kristiani melakukannya seturut teladan mereka. Para Bapa Gereja awali, seperti Yustinus dan Irenaeus, dengan jelas menyatakan pemikiran Kristiani mengenai setan dan mengenai kuasa untuk mengusirnya. Para Bapa yang lain, teristimewa Tertulianus dan Origen, sependapat dengan mereka. Keempat Bapa Gereja ini saja dapat mematahkan pemikiran banyak teolog modern yang, dengan segala tujuan, entah tidak percaya akan iblis atau sepenuhnya mengabaikannya.

 

Konsili Vatikan Kedua dengan berwibawa mengingatkan kita akan ajaran Gereja yang lestari ini, “Sebab seluruh sejarah manusia sarat dengan perjuangan sengit melawan kekuasaan kegelapan. Pergulatan itu mulai sejak awal dunia” (Gaudium et Spes, no. 37). “Akan tetapi manusia, yang diciptakan oleh Allah dalam kebenaran, sejak awal mula sejarah, atas bujukan si Jahat, telah menyalahgunakan kebebasannya. Ia memberontak melawan Allah, dan ingin mencapai tujuannya di luar Allah. Meskipun orang-orang mengenal Allah, mereka tidak memuliakan-Nya sebagai Allah; melainkan hati mereka yang bodoh diliputi kegelapan, dan mereka memilih mengabdi makhluk dari pada Sang Pencipta” (no. 13). “Allah telah memutuskan untuk secara baru dan definitif memasuki sejarah bangsa manusia dengan mengutus PuteraNya dalam daging kita. Allah bermaksud merebut manusia dari kuasa kegelapan dan setan” (Ad Gentes, no. 3). Bagaimana mungkin mereka yang menyangkal keberadaan dan karya-karya setan dapat memahami karya keselamatan Kristus? Bagaimanakah mereka dapat memahami nilai dari wafat Kristus yang menyelamatkan? Berdasarkan Kitab Suci, Konsili Vatikan Kedua menegaskan bahwa “Putra Allah dengan wafat dan kebangkitan-Nya telah membebaskan kita dari kuasa setan” (Sacrosanctum Concilium, no. 6). Dan “dunia, yang memang berada dalam perbudakan dosa, tetapi telah dibebaskan oleh Kristus yang disalibkan dan bangkit, sesudah kuasa si jahat dihancurkan” (Gaudium et Spes, no. 2).

 

Setan, yang ditaklukkan Kristus, bangkit melawan para pengikut-Nya. “Pergulatan itu [antara manusia melawan roh-roh jahat] mulai sejak awal dunia, dan menurut amanat Tuhan akan tetap berlangsung hingga hari kiamat” (no. 37). Sepanjang masa itu, setiap orang ada dalam keadaan siaga bertempur sebab hidup di dunia merupakan pencobaan kesetiaan terhadap Tuhan. “Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya” (2 Kor 5:9). Kita mengenakan perlengkapan perang Tuhan agar kita mampu bertahan menghadapi tipu muslihat setan dan bertahan pada hari penganiayaan …. “Sebab, sebelum memerintah bersama Kristus dalam kemuliaan-Nya, kita semua akan menghadapi `tahta pengadilan Kristus, supaya masing-masing menerima ganjaran bagi apa yang dijalankannya dalam hidup ini, entah itu baik atau jahat’ (2 Kor 5:10)” (Lumen Gentium, no. 48).   

 

Bahkan jika pertempuran melawan setan ini menyangkut segenap manusia dan segenap masa, tak diragukan lagi bahwa kuasa setan terasa semakin dahsyat dalam periode-periode sejarah ketika kejahatan masyarakat semakin nyata. Sebagai contoh, ketika saya melihat dekadensi Kekaisaran Romawi, saya dapat melihat adanya kemerosotan moral pada periode itu dalam sejarah. Sekarang kita berada pada tingkat dekadensi yang sama, sebagian sebagai akibat dari penyalahgunaan media massa (media itu sendiri tidaklah jahat) dan sebagian karena konsumerisme dan materialisme Barat, yang telah meracuni masyarakat kita.

 

Saya yakin bahwa Paus Leo XIII, dalam suatu penglihatan (lihat “Doa kepada Malaikat Agung St Mikhael”) menerima suatu nubuat peringatan mengenai serangan iblis ini pada masa kita. Bagaimanakah iblis melawan Tuhan dan Juruselamat kita? Dengan menuntut bagi dirinya sendiri sembah sujud yang diperuntukkan bagi Tuhan dan dengan mengolok-olok lembaga-lembaga Kristiani. Sebab itu, setan adalah anti-Kristus dan anti-Gereja. Setan mempergunakan kemesuman seks, yang memerosotkan nilai tubuh manusia menjadi suatu sarana dosa, melawan Inkarnasi Sabda yang menebus umat manusia dengan menjadi manusia. Setan mempergunakan gereja-gereja setan, pemujaan-pemujaan setan, penyembahan-penyembahan setan (kerapkali `dikuduskan’ dengan perjanjian darah), para pemujanya, mereka yang terikat perjanjian dengannya, untuk memperolok sembah sujud kepada Tuhan. Sama seperti Kristus memberikan kepada para rasul-Nya dan para pengikut-Nya kuasa-kuasa istimewa demi kebajikan tubuh dan jiwa, demikian pula setan memberikan kuasa-kuasa istimewa kepada para pengikutnya demi kebinasaan tubuh dan jiwa.

 

Saya akan menyebutkan satu hal lagi dalam masalah ini. Sama seperti adalah salah menyangkal keberadaan setan, demikian pula adalah salah menerima pendapat umum bahwa ada makhluk-makhluk rohani lain yang tidak disebutkan dalam Kitab Suci. Makhluk-makhluk rohani ini adalah ciptaan para dukun spiritisme, para pengikut ilmu-ilmu gaib, mereka yang mendukung reinkarnasi, atau mereka yang percaya akan “jiwa-jiwa yang gentayangan”. Tak ada makhluk rohani baik yang lain selain dari para malaikat; tak ada makhluk rohani jahat yang lain selain roh-roh jahat. Dua Konsili Gereja (Lyons dan Florence) mengajarkan kepada kita bahwa jiwa-jiwa mereka yang meninggal akan segera menuju surga atau neraka atau api penyucian. Jiwa-jiwa orang mati yang muncul pada saat pemanggilan arwah atau jiwa-jiwa orang mati yang masuk ke dalam tubuh orang-orang hidup untuk menyiksa mereka tak lain dan tak bukan adalah roh-roh jahat. Tuhan mengijinkan suatu jiwa kembali ke dunia hanya dalam kesempatan-kesempatan khusus yang sangat langka saja, tetapi kita tahu bahwa masalah ini masih diliputi misteri.

 

Sebagian orang terheran-heran akan kemampuan roh-roh jahat untuk mencobai manusia dan bahkan menguasai tubuh manusia (tetapi roh-roh jahat tak akan pernah dapat menguasai jiwa manusia, terkecuali jika manusia secara sukarela memberikannya) melalui fenomena kerasukan setan (= possessio diabolica) dan penindasan setan (= oppressio diabolica). Kita patut ingat akan apa yang ditulis dalam Kitab Wahyu (12:7 dst), “Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya…. Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu [yaitu “perempuan berselubungkan matahari” yang daripadanya Yesus dilahirkan; sangat jelas bahwa kita sedang berbicara tentang Santa Perawan Maria yang Tersuci].” Ketika setan menyadari bahwa segala upayanya telah gagal, “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.”

 

Pada tanggal 24 Mei 1987, saat kunjungannya ke Kapel Malaikat Agung St Mikhael, Paus Yohanes Paulus II mengatakan, “Pertempuran melawan setan, yang merupakan tugas utama Malaikat Agung Santo Mikhael, masih terus berlangsung hingga hari ini, karena setan masih hidup dan aktif dalam dunia. Kejahatan yang mengepung kita pada masa kini, kekacauan yang menimpa masyarakat kita, kebimbangan serta kehancuran manusia, bukan hanya diakibatkan oleh dosa asal semata, melainkan juga hasil campur tangan dan perbuatan jahat setan.”  

 

Dalam Kitab Kejadian dikisahkan secara jelas kutukan Tuhan terhadap si ular, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kej 3:15). Apakah setan sudah berada di neraka? Bilamanakah pertempuran antara para malaikat dan para iblis ini terjadi? Kita tak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini; perlu kita camkan dalam akal budi kita bahwa neraka lebih merupakan keadaan daripada tempat.

 

Kitab Wahyu menceritakan bahwa roh-roh jahat dilemparkan ke bumi; sebab itu kebinasaan akhir mereka belum terjadi, meski tak dapat dibatalkan. Artinya, mereka masih memliki kuasa yang diberikan Tuhan kepada mereka, walau “waktunya sudah singkat”. Sebab itulah mereka bertanya kepada Yesus, “Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” (Mat 8:29). Kristus adalah satu-satunya Hakim; Ia akan mempersatukan Tubuh MistikNya dengan Dirinya. Maka, beginilah seharusnya kita menafsirkan pernyataan Paulus kepada umat di Korintus, “Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat?” (1 Kor 6:3). Ketika “legion” roh-roh jahat yang merasuki laki-laki dari Gerasa itu memohon kepada Kristus untuk “jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut” (Luk 8:31-32), mereka sedang berusaha mempertahankan kuasa mereka. Bagi roh jahat, meninggalkan tubuh orang yang mereka rasuki dan masuk ke dalam neraka merupakan hukuman mati yang tak dapat dibatalkan kembali; sebab itulah mengapa roh-roh jahat berjuang mempertahankannya hingga titik terakhir. Namun demikian, siksa abadinya akan bertambah hebat sesuai dengan aniaya yang ia timbulkan di dunia. St Petrus mengatakan kepada kita bahwa roh-roh jahat belum dihukum secara definitif, “Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman” (2 Pet 2:4). Kemuliaan para malaikat juga akan semakin bertambah seturut perbuatan-perbuatan baik mereka; sebab itu, sungguh amat berguna memnohon bantuan mereka.

 

Malapetaka apakah yang dapat ditimbulkan setan kepada mereka yang hidup?

 

Aktivitas Biasa. Ini adalah “pencobaan” yang merupakan aktivitas roh-roh jahat yang paling umum dan diarahkan kepada segenap manusia. Ketika Yesus membiarkan setan mencobai Diri-Nya, Ia menerima keadaan manusiawi kita. Saya tak hendak membahas usaha-usaha setan yang umum ini, melainkan membahas “aktivitas luar biasa” setan, yang hanya dapat terjadi jika Tuhan mengijinkannya.

 

Aktivitas Luar Biasa Setan dapat dibagi dalam enam bentuk:

 

1. Sakit fisik eksternal yang diakibatkan oleh setan. Kita tahu akan bentuk ini dari riwayat hidup banyak santa dan santo. Kita tahu bahwa St Paulus dari Salib, St Yohanes Maria Vianney, St Padre Pio, dan banyak lagi yang lainnya dihajar, didera, dan ditinju oleh roh-roh jahat. Bentuk aniaya eksternal ini tidak mempengaruhi jiwa; sebab itu dalam bentuk aniaya ini tak dibutuhkan eksorsisme, hanya doa.

 

2. Kerasukan setan (= possessio diabolica). Hal ini terjadi ketika setan mengendalikan sepenuhnya tubuh manusia (bukan jiwa); setan berbicara dan bertindak tanpa sepengetahuan ataupun sepersetujuan kurban, yang karena itu secara moral tak bersalah. Bentuk ini merupakan bentuk aniaya setan yang paling mengerikan dan paling spektakuler, yang menarik perhatian para produser film seperti The Exorcist. Menurut Ritual Eksorsisme, beberapa tanda kerasukan setan meliputi: memperlihatkan daya kekuatan yang di luar batas normal, dan menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi. Orang Gerasa yang kerasukan setan merupakan contoh jelas kerasukan setan dalam Injil. Menetapkan suatu “model” yang baku bagi kasus kerasukan setan merupakan suatu kesalahan serius; aniaya ini menyangkut keseluruhan gejala dan kedahsyatannya. Sebagai contoh, saya menangani dua orang kerasukan yang tetap diam dan tenang sama sekali sepanjang eksorsisme. Saya dapat menyebutkan banyak contoh lain dengan berbagai macam gejala yang berbeda.

 

3. Penindasan setan (= oppressio diabolica). Gejala-gejalanya berbeda dari kemalangan yang sangat serius hingga ke yang ringan. Tak ada kerasukan, kehilangan kesadaran ataupun berbicara dan bertindak di luar kehendak. Kitab Suci memberikan banyak contoh penindasan setan; salah satu di antaranya adalah Ayub. Ia tidak dirasuki, tetapi ia kehilangan seluruh anak-anaknya laki-laki dan perempuan, harta bendanya, juga kesehatannya. Perempuan yang bongkok dan laki-laki yang bisu tuli yang disembuhkan Yesus tidak ditindas sepenuhnya, tetapi ada kehadiran setan yang menyebabkan gangguan fisik. St Paulus sudah pasti tidak kerasukan roh jahat, tetapi ia mengalami penindasan setan yang mengakibatkan aniaya atasnya, “Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku” (2 Kor 12:7). Tak diragukan lagi bahwa iblislah yang menjadi sumber aniayanya itu.

 

Walau kasus kerasukan setan relatif jarang terjadi pada masa kini, kami, para eksorsis, menangani sejumlah besar orang yang diserang iblis melalui kesehatan, pekerjaan atau hubungan pribadi mereka. Perlu kita perjelas bahwa mendiagnosa dan menyembuhkan penyakit akibat penindasan setan tidak lebih mudah dari mendiagnosa dan menyembuhkan orang yang sepenuhnya kerasukan setan. Tingkat keparahannya mungkin berbeda, tetapi kesulitannya dalam mendiagnosis dan banyaknya waktu yang tercurah demi penyembuhannya adalah sama.

 

4. Penghambatan setan (= obsessio diabolica). Gejalanya meliputi serangan mendadak, terkadang terus-menerus, akan pikiran-pikiran obsesi, terkadang bahkan secara logika tak masuk akal, tetapi begitu rupa hingga kurban tak dapat membebaskan diri. Orang yang mengalami fenomena ini hidup terus-menerus dalam keadaan tak berdaya, putus asa, dan berusaha melakukan bunuh diri. Hampir selalu obsesi ini mempengaruhi mimpi. Sebagian orang akan mengatakan bahwa hal ini merupakan bukti sakit mental, karenanya membutuhkan penanganan psikiatris atau psikolog. Hal yang sama dapat dikatakan dalam fenomena-fenomena gangguan setan lainnya. Namun demikian, beberapa gejala begitu tidak konsisten dengan penyakit yang dapat dikenali hingga gangguan tersebut secara pasti menunjuk pada asal-usulnya yang jahat. Hanya mata yang berpengalaman serta terlatih baik yang dapat mengenali perbedaan-perbedaannya yang paling mendasar.

 

5. Pendudukan setan (= infestatio diabolica). Pendudukan terhadap rumah, barang atau binatang. Saya hanya ingin menegaskan bahwa saya tidak pernah mempergunakan istilah ini apabila menyangkut manusia. Mengenai manusia, saya akan selalu berbicara mengenai kerasukan, penindasan dan obsessio.

 

6. Takluk pada setan. Orang akan terjerumus dalam fenomena ini apabila mereka secara sukarela menyerahkan diri kepada setan. Dua bentuk penyerahan diri yang paling umum adalah perjanjian darah dengan setan dan mempersembahkan diri kepada setan.

 

Bagaimanakah kita dapat menjauhkan diri dari segala bentuk kejahatan ini? Pada pokoknya, apabila tidak didapati fenomena gangguan setan, kita dapat menggunakan sarana-sarana biasa yang mendatangkan rahmat Tuhan, yakni doa, sakramen-sakramen, amal kasih, mengamalkan hidup Kristiani, mengampuni, memohon pertolongan dari Tuhan kita, Bunda Maria, para kudus, serta para malaikat.

 

Sekarang saya akan membahas sedikit mengenai para malaikat. Dengan gembira saya mengakhiri bab mengenai setan ini, musuh bebuyutan Kristus, dengan berbicara mengenai para malaikat. Malaikat adalah sekutu kita yang hebat. Kita berhutang banyak pada mereka, dan sungguh keliru begitu jarang membicarakan mereka seperti yang kita lakukan. Masing-masing kita mempunyai seorang malaikat pelindung, sahabat paling setia yang menyertai kita duapuluh empat jam sehari, sejak dari saat kita dikandung hingga wafat. Tak henti-hentinya ia melindungi kita, tubuh dan jiwa, sementara kita, sebagian besar dari kita, tak pernah mengindahkannya. Kita juga tahu bahwa setiap negara mempunyai seorang malaikat pelindung tertentu, dan mungkin, setiap komunitas dan keluarga, walau kita tak yakin akan dua hal yang terakhir ini. Namun demikian, kita tahu bahwa malaikat sangat banyak jumlahnya, dan kerinduan mereka untuk menolong kita lebih hebat dari kerinduan setan untuk membinasakan kita.

 

Kitab Suci seringkali mengisahkan kepada kita tentang perutusan-perutusan yang Tuhan percayakan kepada para malaikat-Nya. Kita tahu nama pemimpin para malaikat, yaitu St Mikhael. Ada hierarki di antara para malaikat berdasarkan kasih, yang dibimbing oleh akal budi ilahi “yang dalam kehendak-Nya kita beroleh damai,” seperti dikatakan Dante. Kita juga tahu nama-nama dari dua malaikat agung yang lain:

 

Gabriel dan Rafael. Apokrif menambahkan nama keempat, Uriel. Para malaikat dibedakan ke dalam sembilan paduan suara: serafim, kerubim, takhta, penguasa, keutamaan, kekuatan, kerajaan, malaikat agung dan malaikat. Orang percaya yang hidup di hadirat Tritunggal Mahakudus dan yakin bahwa hidupnya dalam Dia, tahu bahwa ia juga mempunyai seorang bunda, Bunda Allah Sendiri, yang tak kunjung henti menolongnya. Ia tahu bahwa ia senantiasa dapat mengandalkan pertolongan para malaikat dan para kudus; sebab itu, bagaimana mungkin ia dapat merasa sebatang kara, ditinggalkan atau ditindas oleh iblis? Dalam hidup orang percaya ada penderitaan, sebab itulah Jalan Salib yang menyelamatkan kita, namun tak ada ruang bagi kesedihan. Ia yang percaya senantiasa siap untuk memberikan kesaksian kepada mereka yang bertanya kepadanya mengenai pengharapan yang menopangnya (lih 1 Pet 3:15)

 

Jelas pula bahwa orang percaya wajib setia kepada Allah dan takut akan dosa. Inilah dasar kekuatan kita, seperti dikatakan St Yohanes, “Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya” (1 Yoh 5:18). Jika terkadang kelemahan-kelemahan kita menyebabkan kita jatuh, kita harus segera bangkit dengan anugerah belas kasih Allah yang luar biasa itu: tobat dan pengakuan dosa.  

 

Sumber: 1. “An Interview With Fr Gabriele Amorth – The Church’s Leading Exorcist by Gyles Brandreth of The Sunday Telegraph (October 2000); 2. “An Exorcist Tells His Story”; http://www.ignatiusinsight.com; 3. “The Reality of Evil – An Exorcist Relates His Experience”; www.catholic-forum.com/churches/cathteach

Setan, Roh-roh Jahat dan Karya Mereka


Oh, betapa banyak Aku menderita karena ketidakpercayaan suatu jiwa! Jiwa yang demikian mengaku bahwa Aku Kudus dan Adil, namun tidak percaya bahwa Aku penuh Belas Kasih dan tidak percaya akan Kebajikan-Ku. Bahkan para setan memuliakan Keadilan-Ku, tetapi tidak percaya akan Kebajikan-Ku. (300)

  Setelah adorasi, tengah perjalanan kembali ke bilikku, aku dikepung oleh sekawanan anjing-anjing hitam raksasa yang melonjak-lonjak dan menyalak ribut, berusaha mencabik-cabikku. Aku tahu bahwa mereka bukan anjing, melainkan setan. Satu di antaranya berbicara penuh murka, “Karena engkau telah merenggut begitu banyak jiwa-jiwa dari kami malam ini, maka kami akan mencabik-cabikmu hingga berkeping-keping.” Aku menjawab, “Jika itu adalah kehendak Allah yang Maharahim, perbuatlah yang kalian kehendaki, aku memang pantas menerimanya, sebab aku adalah yang paling malang dari segenap pendosa, sementara Tuhan senantiasa Kudus, adil dan belas kasih-Nya tak terhingga.” Sebagai tanggapan atas kata-kata ini, para iblis serentak menjawab, “Marilah kita lari, sebab ia tidak sendirian; Yang Mahakuasa bersamanya!” Dan mereka lenyap bagaikan debu, bagaikan deru jalanan, sementara aku meneruskan langkahku ke bilik tanpa suatu gangguan, sembari melanjutkan Te Deum dan merenungkan belas kasih Allah yang tak terhingga dan tak terselami. (320)

 

  Aku mempersatukan penderitaanku dengan penderitaan Yesus serta mempersembahkannya demi diriku sendiri dan demi pertobatan jiwa-jiwa yang tidak percaya akan kebajikan Tuhan. Sekonyong-konyong, bilikku dipenuhi sosok-sosok hitam yang penuh angkara murka dan dengki kepadaku. Satu dari antara mereka berkata, “Terkutuklah engkau dan Ia yang ada dalam engkau, sebab engkau mulai menyiksa kami bahkan di neraka.” Segera setelah aku mengatakan, “Dan Sabda sudah menjadi daging dan tinggal di antara kita,” sosok-sosok ini lenyap secepat kilat dalam deru. (323)

 

  “Bilamana suatu jiwa memuliakan kebajikan-Ku, setan gemetar di hadapannya dan melarikan diri hingga ke dasar neraka yang paling dalam.” (378)

 

  Setan bahkan dapat menyelubungi diri dengan mantol kerendahan hati, tetapi ia tidak tahu bagaimana mengenakan mantol ketaatan, dan dengan demikian rancangannya yang jahat akan tersingkap. (939)

 

  Dalam satu kesempatan, aku melihat setan tergopoh-gopoh mencari seseorang di antara para suster, namun tak berhasil mendapatkannya. Aku merasakan suatu inspirasi batin untuk memerintahkannya, dalam Nama Tuhan, agar ia mengaku kepadaku apa yang sedang dicari-carinya di antara para suster. Dan ia mengaku, walau dengan enggan, “Aku mencari jiwa-jiwa yang malas.” Ketika aku memerintahkan kepadanya lagi dalam Nama Tuhan untuk mengatakan jiwa-jiwa bagaimana dalam hidup religius yang paling mudah didapatkannya, lagi, dengan enggan ia menjawab, “Jiwa-jiwa yang malas dan menganggur.” …. Kiranya jiwa-jiwa yang berlelah payah dengan giat bersukacita. (1127)

 

  Setan mengaku kepadaku bahwa aku adalah obyek kedengkiannya. Ia mengatakan bahwa “seribu jiwa-jiwa bahkan tidak menyakitiku seperti yang engkau lakukan apabila engkau berbicara tentang belas kasih Allah yang Mahakuasa. Pendosa-pendosa besar mendapatkan kembali keyakinan mereka dan kembali kepada Tuhan, sementara aku kehilangan segalanya. Tetapi, terlebih lagi, engkau menganiayaku secara pribadi dengan belas kasih Allah yang Mahakuasa, yang tak terselami itu.” Aku melihat betapa setan dengki atas kerahiman Allah. Ia tak mau mengakui bahwa Allah itu baik. (1167)

 

  Sementara aku menuliskan kata-kata ini, aku mendengar setan berteriak-teriak, “Ia menuliskan segalanya, ia menuliskan segalanya, dan karena itulah kita kehilangan begitu banyak! Janganlah kau tulis mengenai kebajikan Allah; Ia adil!” Dan dengan melolong-lolong penuh angkara murka, ia pun lenyap. (1338)      

 

  Aku melihat seorang imam tertentu yang amat dikasihi Tuhan, tetapi yang amat dibenci setan, sebab ia menghantar banyak jiwa-jiwa ke tingkat kekudusan yang tinggi dan memperuntukkan segalanya hanya demi kemuliaan Allah. Aku tak kunjung henti memohon kepada Tuhan agar kesabaran imam dalam menghadapi mereka yang terus-menerus menentangnya, janganlah habis. Di mana setan tak dapat melakukannya sendiri, ia memperalat manusia. (1384)

 

  Ketika aku sedang naik ke lantai atas sore ini, sekonyong-konyong suatu perasaan tidak suka yang aneh akan segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan meliputiku. Saat itu, aku mendengar setan yang berkata kepadaku, “Jangan lagi pikirkan karya ini. Tuhan tidak berbelas kasih sebanyak yang engkau katakan. Tak perlu berdoa bagi para pendosa, sebab mereka toh akan binasa, lagipula dengan karya belas kasih ini engkau membahayakan dirimu sendiri ke kebinasaan….” suara itu mengambil rupa sebagai ku; seketika itu juga aku menjawab, “Aku tahu siapa engkau: bapa segala dusta.” Aku membuat tanda salib, dan malaikat pun lenyap dengan keributan dan kemarahan yang besar. (1405)

 

  Mengambil rupa dalam suatu penampakan, ia berkata, “Janganlah berdoa bagi para pendosa, melainkan berdoalah bagi dirimu sendiri, sebab engkau akan binasa.” Tanpa menghiraukan setan, aku terus berdoa dengan melipatgandakan kekhusukanku demi para pendosa. Roh jahat melolong penuh amarah, “Oh, andai saja aku memiliki kuasa atasmu!” dan ia pun lenyap. Aku melihat bahwa penderitaanku dan doaku membelenggu setan dan merebut banyak jiwa-jiwa dari cengkeramannya. (1465)

 

  Ketika aku pergi, dalam pikiran, ke kapel, rohku tenggelam bahkan dalam kegelapan yang terlebih lagi. Keputusasaan sama sekali menguasaiku. Lalu aku mendengar suara setan, “Lihatlah betapa segala sesuatu yang Yesus berikan kepadamu adalah kebalikannya: Ia menyuruhmu untuk mendapatkan sebuah biara, dan lalu Ia memberimu penyakit; Ia menyuruhmu untuk mengusahakan agar ditetapkannya Pesta Kerahiman Ilahi ini, padahal seluruh dunia tak menghendaki pesta yang demikian. Mengapakah engkau berdoa demi perayaan ini? Sungguh sial.” Jiwaku tetap diam dan, dengan dorongan kehendak, terus berdoa tanpa masuk ke dalam percakapan dengan Roh Kegelapan. Walau demikian, suatu perasaan muak yang luar biasa terhadap hidup menguasaiku hingga aku harus berjuang sekuat tenaga dengan dorongan kehendak untuk terus bertahan hidup…. Dan lagi, aku mendengar kata-kata si penggoda… dengan dorongan kehendak, aku mulai berdoa, atau tepatnya, berserah diri kepada Tuhan, mohon secara batin kepada-Nya untuk tidak meninggalkanku pada saat ini. Sudah pukul sebelas malam; sekeliling sunyi sepi. Para suster telah terlelap dalam bilik-bilik mereka; hanya jiwaku sendiri yang tengah bergulat hebat. Si penggoda melanjutkan, “Mengapakah engkau merisaukan jiwa-jiwa lain? Engkau hanya perlu berdoa bagi dirimu sendiri saja. Sementara para pendosa, mereka akan bertobat tanpa perlu doa-doamu. Aku lihat bahwa engkau sangat menderita saat ini. Akan kuberikan kepadamu sedikit nasehat di mana kebahagiaanmu terletak: jangan pernah lagi berbicara tentang belas kasih Allah, sebab mereka layak menerima hukuman yang adil….” Pada akhirnya, si penggoda pun pergilah dan aku, oleh sebab kecapaian, segera saja tertidur pulas. (1498)

 

(Keesokan paginya) “Setan menggodamu, tetapi ia pergi dengan tangan kosong, sebab engkau tidak masuk dalam percakapan dengannya. Teruslah bertindak demikian. Engkau memberikan kemuliaan besar bagi-Ku dengan bergulat dengan begitu setia. Biarlah kiranya hal ini dicamkan serta diukirkan dalam hatimu, bahwa Aku senantiasa bersamamu, bahkan jika engkau tidak merasakan kehadiran-Ku pada saat pertempuran.” (1499)

 

  Sementara aku menuliskan ini, aku mendengar setan menggertakkan gigi. Ia tak dapat tahan akan kerahiman Allah; terus-menerus ia memukul-mukul barang-barang dalam bilikku. Walau demikian, aku merasa kuasa dahsyat Allah melingkupiku hingga bahkan aku tak merasa terganggu bahwa musuh keselamatan kita marah besar, dan dengan tenang aku terus menulis. (1583)

 

  “Janganlah engkau begitu khawatir mengenai masa-masa sulit. Dunia tidak sekuat seperti tampaknya; kekuatannya amat terbatas. Ketahuilah, puteri-Ku, jika jiwamu penuh dengan api kasih murni-Ku, maka segala kesulitan akan menyingkir bagaikan kabut terhalau berkas-berkas matahari dan tak berani menyentuh jiwa. Segala kesulitan dan kesukaran takut memulai pertempuran dengan jiwa yang demikian, sebab mereka tahu bahwa jiwa lebih kuat daripada seluruh dunia….” (1643)   

 

  Karya ini [Kerahiman Ilahi] akan merenggut sejumlah besar jiwa-jiwa [dari setan], sebab itulah mengapa roh kegelapan terkadang mencobai orang-orang baik dengan begitu hebat, yaitu agar karya mereka terhalang. Tetapi, aku melihat dengan jelas bahwa kehendak Allah sudah mulai dilaksanakan, dan akan dituntaskan hingga ke detail-detailnya yang terakhir…. Tak jadi soal jika terkadang ada saat-saat di mana karya tampaknya sama sekali gagal; pada waktu itulah karya semakin diperteguh. (1659)

 

  Pencobaan hebat…. Kala aku mulai mempersiapkan diri untuk Sakramen Tobat, pencobaan-pencobaan hebat melawan bapa pengakuan menyerangku. Aku tak melihat setan, tetapi aku dapat merasakan angkara murkanya yang ganas. “Ya, dia hanyalah seorang manusia biasa.” – “Tidak, bukan manusia biasa, sebab ia memiliki kuasa Allah.” (1715)

 

  Satu dari antara roh-roh yang paling elok tak hendak mengakui kerahiman-Mu, dan dibutakan oleh kesombongan, ia membujuk yang lain untuk berpihak padanya. Malaikat yang elok indah, ia menjadi setan dan dicampakkan dalam sekejap dari ketinggian surga ke kedalaman neraka. (1742)

  Keesokan harinya, aku menyadari dengan jelas kata-kata berikut, “Kau lihat, Tuhan begitu kudus, sementara engkau penuh dosa. Janganlah menghampiri-Nya dan mengaku dosa setiap hari.” Dan sungguh, apapun yang aku pikir tampak bagiku sebagai dosa … ketika hari pengakuan dosa tiba, aku mempersiapkan diri sepanjang misa untuk dosa-dosa yang aku dakwakan atas diriku sendiri. Namun demikian, dalam kamar pengakuan Tuhan memperkenankanku mempersalahkan diri hanya atas dua kelemahan saja, kendati segala daya upayaku untuk mengaku dosa sesuai yang telah aku persiapkan. Kala aku meninggalkan kamar pengakuan, Tuhan mengatakan padaku, “Puteri-Ku, segala dosa yang engkau rencanakan untuk akui bukanlah dosa di mata-Ku; sebab itulah Aku melenyapkan kemampuanmu untuk mengatakannya.”

Kuasa Setan menurut Pastur gabirelle amorth

 Amorth2

“Ingat, ketika kita menertawakan setan dan mengatakan pada diri kita sendiri bahwa ia tidak ada, saat itulah setan paling berbahagia.” ~ P. Gabriele Amorth – pakar eksorsisme Gereja Katolik

Pastor Gabriele Amorth membagikan pengalamannya dalam sebuah buku yang menjadi best seller, dan yang telah dicetak ulang 17 kali di Italia, “An Exorcist Tells His Story” dan juga “An Exorcist: More Stories”. Kutipan berikut diambil dari buku “An Exorcist Tells His Story”:

Sekarang kita akan melanjutkan dengan Kristus, pusat dari alam semesta. Segala sesuatu diciptakan bagi-Nya dan demi Kedatangan-Nya, baik di surga (para malaikat) dan di bumi (dunia yang nyata, terutama manusia). Sungguh amat menyenangkan berbicara mengenai Kristus saja, tetapi hal itu tidak akan selaras dengan segala pengajaran dan karya-Nya, dan kita tidak akan pernah mampu memahami-Nya. Kitab Suci berbicara kepada kita mengenai Kerajaan Allah, namun juga mengenai kerajaan setan; mengenai kuasa Allah, Pencipta dan Tuhan semesta alam, namun juga mengenai kuasa kegelapan; mengenai anak-anak Allah, namun juga anak-anak setan. Mustahil memahami karya keselamatan oleh Kristus jika kita mengabaikan karya kebinasaan oleh setan.

Setan adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh tangan-tangan Allah. Kuasa dan superioritas yang diberikan Allah kepadanya atas para malaikat yang lain telah dimaklumi oleh semuanya, sebab itu ia beranggapan bahwa ia memiliki kuasa yang sama atas segala sesuatu yang diciptakan Tuhan. Setan berusaha memahami segenap ciptaan, namun gagal, sebab segala rancangan penciptaan ditujukan pada Kristus. Hingga Kristus datang ke dalam dunia, rancangan Tuhan tak akan dapat disingkapkan sepenuhnya. Itulah pemberontakan setan. Ia ingin terus menjadi yang mutlak utama, pusat dari segala ciptaan, bahkan jika itu berarti menentang rancangan Tuhan. Sebab itulah mengapa setan terus-menerus berusaha menguasai dunia (“seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat”, 1 Yoh 5:19). Sejak dari leluhur kita, setan berusaha memperbudak manusia dengan menjadikannya taat pada dirinya sendiri dan melawan Allah. Ia berhasil dengan leluhur kita, Adam dan Hawa, dan ia bermaksud melanjutkannya dengan segenap umat manusia, dengan bantuan “sepertiga dari para malaikat”, yang, menurut Kitab Wahyu, mengikutinya dalam memberontak melawan Allah.

Tuhan tidak pernah menolak makhluk ciptaan-Nya. Karenanya, walau mereka melawan Allah, setan dan para malaikatnya tetap memiliki kuasa dan kedudukan (takhta, penguasa, keutamaan, kekuatan, dstnya) walau mereka mempergunakannya untuk maksud-maksud jahat. St Agustinus tidaklah berlebihan ketika ia mengatakan bahwa, jika Tuhan memberikan kepada setan tangan yang bebas, maka “tak satu manusia pun akan dibiarkannya hidup.” Karena setan tak dapat membunuh kita, ia berusaha “menjadikan kita pengikutnya dalam melawan Tuhan, seperti ia sendiri melawan Tuhan.”

Kebenaran dari keselamatan adalah ini: Yesus datang “supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu” (1 Yoh 3:8), supaya Ia membebaskan manusia dari perbudakan setan, dan supaya Ia mendirikan Kerajaan Allah setelah menghancurkan kuasa setan. Namun demikian, antara kedatangan Kristus yang pertama dengan Parousia (kedatangan Kristus yang kedua kalinya dengan jaya sebagai hakim), iblis berusaha membujuk sebanyak mungkin orang untuk berada di pihaknya. Inilah peperangan yang diperjuangkannya dengan keputusasaan dari ia yang tahu bahwa ia telah dikalahkan, tahu “bahwa waktunya sudah singkat” (Why 12:12). Sebab itu, Paulus dengan berterus-terang mengatakan kepada kita bahwa “perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Ef 6:12).

Kitab Suci mengatakan bahwa para malaikat dan roh-roh jahat (secara khusus saya hendak menyebut setan) adalah makhluk-makluk rohani, tetapi mereka juga adalah pribadi-pribadi dengan inteligensi, kehendak, kebebasan dan inisiatif. Para teolog modern yang mengidentifikasikan setan dengan gagasan kejahatan yang abstrak sungguh sama sekali keliru. Gagasan mereka itu sesat; yaitu, terang-terangan berlawanan dengan Kitab Suci, para Bapa dan Magisterium Gereja. Kebenaran tentang setan tidak pernah diragukan di masa lampau; sebab itu, tak ada definisi dogmatis mengenainya, terkecuali pernyataan berikut dari Konsili Lateran Keempat, “Setan dan roh-roh jahat lain menurut kodrat memang diciptakan baik oleh Allah, tetapi mereka menjadi jahat karena kesalahan sendiri.” Barangsiapa mengingkari setan juga berarti mengingkari dosa dan tak lagi memahami karya-karya Kristus.

Marilah kita perjelas hal ini: Yesus menaklukkan setan melalui Kurban-Nya. Namun demikian, Yesus juga menaklukkan setan sebelum wafat-Nya, yaitu melalui ajaran-ajarannya, “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” (Luk 11:20). Yesus adalah Ia yang terkuat, yang mengikat setan (Mrk 3:27), yang merampasinya dan yang membagi-bagi kerajaannya, yang adalah kesudahannya (Mrk 3:26). Yesus pertama-tama memberikan kuasa untuk mengusir roh-roh jahat kepada para rasul-Nya; kemudian Ia memperluas kuasa itu kepada ketujuhpuluh dua murid, dan akhirnya Ia memberikannya kepada mereka semua yang percaya kepada-Nya.

Kisah Para Rasul menceritakan kepada kita bahwa setelah turunnya Roh Kudus, para rasul terus melanjutkan pengusiran roh-roh jahat, dan segenap umat Kristiani melakukannya seturut teladan mereka. Para Bapa Gereja awali, seperti Yustinus dan Irenaeus, dengan jelas menyatakan pemikiran Kristiani mengenai setan dan mengenai kuasa untuk mengusirnya. Para Bapa yang lain, teristimewa Tertulianus dan Origen, sependapat dengan mereka. Keempat Bapa Gereja ini saja dapat mematahkan pemikiran banyak teolog modern yang, dengan segala tujuan, entah tidak percaya akan iblis atau sepenuhnya mengabaikannya.

Konsili Vatikan Kedua dengan berwibawa mengingatkan kita akan ajaran Gereja yang lestari ini, “Sebab seluruh sejarah manusia sarat dengan perjuangan sengit melawan kekuasaan kegelapan. Pergulatan itu mulai sejak awal dunia” (Gaudium et Spes, no. 37). “Akan tetapi manusia, yang diciptakan oleh Allah dalam kebenaran, sejak awal mula sejarah, atas bujukan si Jahat, telah menyalahgunakan kebebasannya. Ia memberontak melawan Allah, dan ingin mencapai tujuannya di luar Allah. Meskipun orang-orang mengenal Allah, mereka tidak memuliakan-Nya sebagai Allah; melainkan hati mereka yang bodoh diliputi kegelapan, dan mereka memilih mengabdi makhluk dari pada Sang Pencipta” (no. 13). “Allah telah memutuskan untuk secara baru dan definitif memasuki sejarah bangsa manusia dengan mengutus PuteraNya dalam daging kita. Allah bermaksud merebut manusia dari kuasa kegelapan dan setan” (Ad Gentes, no. 3). Bagaimana mungkin mereka yang menyangkal keberadaan dan karya-karya setan dapat memahami karya keselamatan Kristus? Bagaimanakah mereka dapat memahami nilai dari wafat Kristus yang menyelamatkan? Berdasarkan Kitab Suci, Konsili Vatikan Kedua menegaskan bahwa “Putra Allah dengan wafat dan kebangkitan-Nya telah membebaskan kita dari kuasa setan” (Sacrosanctum Concilium, no. 6). Dan “dunia, yang memang berada dalam perbudakan dosa, tetapi telah dibebaskan oleh Kristus yang disalibkan dan bangkit, sesudah kuasa si jahat dihancurkan” (Gaudium et Spes, no. 2).

Setan, yang ditaklukkan Kristus, bangkit melawan para pengikut-Nya. “Pergulatan itu [antara manusia melawan roh-roh jahat] mulai sejak awal dunia, dan menurut amanat Tuhan akan tetap berlangsung hingga hari kiamat” (no. 37). Sepanjang masa itu, setiap orang ada dalam keadaan siaga bertempur sebab hidup di dunia merupakan pencobaan kesetiaan terhadap Tuhan. “Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya” (2 Kor 5:9). Kita mengenakan perlengkapan perang Tuhan agar kita mampu bertahan menghadapi tipu muslihat setan dan bertahan pada hari penganiayaan …. “Sebab, sebelum memerintah bersama Kristus dalam kemuliaan-Nya, kita semua akan menghadapi `tahta pengadilan Kristus, supaya masing-masing menerima ganjaran bagi apa yang dijalankannya dalam hidup ini, entah itu baik atau jahat’ (2 Kor 5:10)” (Lumen Gentium, no. 48).

Bahkan jika pertempuran melawan setan ini menyangkut segenap manusia dan segenap masa, tak diragukan lagi bahwa kuasa setan terasa semakin dahsyat dalam periode-periode sejarah ketika kejahatan masyarakat semakin nyata. Sebagai contoh, ketika saya melihat dekadensi Kekaisaran Romawi, saya dapat melihat adanya kemerosotan moral pada periode itu dalam sejarah. Sekarang kita berada pada tingkat dekadensi yang sama, sebagian sebagai akibat dari penyalahgunaan media massa (media itu sendiri tidaklah jahat) dan sebagian karena konsumerisme dan materialisme Barat, yang telah meracuni masyarakat kita.

Saya yakin bahwa Paus Leo XIII, dalam suatu penglihatan menerima suatu nubuat peringatan mengenai serangan iblis ini pada masa kita. Bagaimanakah iblis melawan Tuhan dan Juruselamat kita? Dengan menuntut bagi dirinya sendiri sembah sujud yang diperuntukkan bagi Tuhan dan dengan mengolok-olok lembaga-lembaga Kristiani. Sebab itu, setan adalah anti-Kristus dan anti-Gereja. Setan mempergunakan kemesuman seks, yang memerosotkan nilai tubuh manusia menjadi suatu sarana dosa, melawan Inkarnasi Sabda yang menebus umat manusia dengan menjadi manusia. Setan mempergunakan gereja-gereja setan, pemujaan-pemujaan setan, penyembahan-penyembahan setan (kerapkali `dikuduskan’ dengan perjanjian darah), para pemujanya, mereka yang terikat perjanjian dengannya, untuk memperolok sembah sujud kepada Tuhan. Sama seperti Kristus memberikan kepada para rasul-Nya dan para pengikut-Nya kuasa-kuasa istimewa demi kebajikan tubuh dan jiwa, demikian pula setan memberikan kuasa-kuasa istimewa kepada para pengikutnya demi kebinasaan tubuh dan jiwa.

Saya akan menyebutkan satu hal lagi dalam masalah ini. Sama seperti adalah salah menyangkal keberadaan setan, demikian pula adalah salah menerima pendapat umum bahwa ada makhluk-makhluk rohani lain yang tidak disebutkan dalam Kitab Suci. Makhluk-makhluk rohani ini adalah ciptaan para dukun spiritisme, para pengikut ilmu-ilmu gaib, mereka yang mendukung reinkarnasi, atau mereka yang percaya akan “jiwa-jiwa yang gentayangan”. Tak ada makhluk rohani baik yang lain selain dari para malaikat; tak ada makhluk rohani jahat yang lain selain roh-roh jahat. Dua Konsili Gereja (Lyons dan Florence) mengajarkan kepada kita bahwa jiwa-jiwa mereka yang meninggal akan segera menuju surga atau neraka atau api penyucian. Jiwa-jiwa orang mati yang muncul pada saat pemanggilan arwah atau jiwa-jiwa orang mati yang masuk ke dalam tubuh orang-orang hidup untuk menyiksa mereka tak lain dan tak bukan adalah roh-roh jahat. Tuhan mengijinkan suatu jiwa kembali ke dunia hanya dalam kesempatan-kesempatan khusus yang sangat langka saja, tetapi kita tahu bahwa masalah ini masih diliputi misteri.

Sebagian orang terheran-heran akan kemampuan roh-roh jahat untuk mencobai manusia dan bahkan menguasai tubuh manusia (tetapi roh-roh jahat tak akan pernah dapat menguasai jiwa manusia, terkecuali jika manusia secara sukarela memberikannya) melalui fenomena kerasukan setan (= possessio diabolica) dan penindasan setan (= oppressio diabolica). Kita patut ingat akan apa yang ditulis dalam Kitab Wahyu (12:7 dst), “Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya…. Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu [yaitu “perempuan berselubungkan matahari” yang daripadanya Yesus dilahirkan; sangat jelas bahwa kita sedang berbicara tentang Santa Perawan Maria yang Tersuci].” Ketika setan menyadari bahwa segala upayanya telah gagal, “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.”

Pada tanggal 24 Mei 1987, saat kunjungannya ke Kapel Malaikat Agung St Mikhael, Paus Yohanes Paulus II mengatakan, “Pertempuran melawan setan, yang merupakan tugas utama Malaikat Agung Santo Mikhael, masih terus berlangsung hingga hari ini, karena setan masih hidup dan aktif dalam dunia. Kejahatan yang mengepung kita pada masa kini, kekacauan yang menimpa masyarakat kita, kebimbangan serta kehancuran manusia, bukan hanya diakibatkan oleh dosa asal semata, melainkan juga hasil campur tangan dan perbuatan jahat setan.”

Dalam Kitab Kejadian dikisahkan secara jelas kutukan Tuhan terhadap si ular, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kej 3:15). Apakah setan sudah berada di neraka? Bilamanakah pertempuran antara para malaikat dan para iblis ini terjadi? Kita tak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini; perlu kita camkan dalam akal budi kita bahwa neraka lebih merupakan keadaan daripada tempat.

Kitab Wahyu menceritakan bahwa roh-roh jahat dilemparkan ke bumi; sebab itu kebinasaan akhir mereka belum terjadi, meski tak dapat dibatalkan. Artinya, mereka masih memliki kuasa yang diberikan Tuhan kepada mereka, walau “waktunya sudah singkat”. Sebab itulah mereka bertanya kepada Yesus, “Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” (Mat 8:29). Kristus adalah satu-satunya Hakim; Ia akan mempersatukan Tubuh MistikNya dengan Dirinya. Maka, beginilah seharusnya kita menafsirkan pernyataan Paulus kepada umat di Korintus, “Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat?” (1 Kor 6:3). Ketika “legion” roh-roh jahat yang merasuki laki-laki dari Gerasa itu memohon kepada Kristus untuk “jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut” (Luk 8:31-32), mereka sedang berusaha mempertahankan kuasa mereka. Bagi roh jahat, meninggalkan tubuh orang yang mereka rasuki dan masuk ke dalam neraka merupakan hukuman mati yang tak dapat dibatalkan kembali; sebab itulah mengapa roh-roh jahat berjuang mempertahankannya hingga titik terakhir. Namun demikian, siksa abadinya akan bertambah hebat sesuai dengan aniaya yang ia timbulkan di dunia. St Petrus mengatakan kepada kita bahwa roh-roh jahat belum dihukum secara definitif, “Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman” (2 Pet 2:4). Kemuliaan para malaikat juga akan semakin bertambah seturut perbuatan-perbuatan baik mereka; sebab itu, sungguh amat berguna memnohon bantuan mereka.

Malapetaka apakah yang dapat ditimbulkan setan kepada mereka yang hidup?

Aktivitas Biasa. Ini adalah “pencobaan” yang merupakan aktivitas roh-roh jahat yang paling umum dan diarahkan kepada segenap manusia. Ketika Yesus membiarkan setan mencobai Diri-Nya, Ia menerima keadaan manusiawi kita. Saya tak hendak membahas usaha-usaha setan yang umum ini, melainkan membahas “aktivitas luar biasa” setan, yang hanya dapat terjadi jika Tuhan mengijinkannya.

Aktivitas Luar Biasa Setan dapat dibagi dalam enam bentuk:

1. Sakit fisik eksternal yang diakibatkan oleh setan. Kita tahu akan bentuk ini dari riwayat hidup banyak santa dan santo. Kita tahu bahwa St Paulus dari Salib, St Yohanes Maria Vianney, St Padre Pio, dan banyak lagi yang lainnya dihajar, didera, dan ditinju oleh roh-roh jahat. Bentuk aniaya eksternal ini tidak mempengaruhi jiwa; sebab itu dalam bentuk aniaya ini tak dibutuhkan eksorsisme, hanya doa.

2. Kerasukan setan (= possessio diabolica). Hal ini terjadi ketika setan mengendalikan sepenuhnya tubuh manusia (bukan jiwa); setan berbicara dan bertindak tanpa sepengetahuan ataupun sepersetujuan kurban, yang karena itu secara moral tak bersalah. Bentuk ini merupakan bentuk aniaya setan yang paling mengerikan dan paling spektakuler, yang menarik perhatian para produser film seperti The Exorcist. Menurut Ritual Eksorsisme, beberapa tanda kerasukan setan meliputi: memperlihatkan daya kekuatan yang di luar batas normal, dan menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi. Orang Gerasa yang kerasukan setan merupakan contoh jelas kerasukan setan dalam Injil. Menetapkan suatu “model” yang baku bagi kasus kerasukan setan merupakan suatu kesalahan serius; aniaya ini menyangkut keseluruhan gejala dan kedahsyatannya. Sebagai contoh, saya menangani dua orang kerasukan yang tetap diam dan tenang sama sekali sepanjang eksorsisme. Saya dapat menyebutkan banyak contoh lain dengan berbagai macam gejala yang berbeda.

3. Penindasan setan (= oppressio diabolica). Gejala-gejalanya berbeda dari kemalangan yang sangat serius hingga ke yang ringan. Tak ada kerasukan, kehilangan kesadaran ataupun berbicara dan bertindak di luar kehendak. Kitab Suci memberikan banyak contoh penindasan setan; salah satu di antaranya adalah Ayub. Ia tidak dirasuki, tetapi ia kehilangan seluruh anak-anaknya laki-laki dan perempuan, harta bendanya, juga kesehatannya. Perempuan yang bongkok dan laki-laki yang bisu tuli yang disembuhkan Yesus tidak ditindas sepenuhnya, tetapi ada kehadiran setan yang menyebabkan gangguan fisik. St Paulus sudah pasti tidak kerasukan roh jahat, tetapi ia mengalami penindasan setan yang mengakibatkan aniaya atasnya, “Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku” (2 Kor 12:7). Tak diragukan lagi bahwa iblislah yang menjadi sumber aniayanya itu.

Walau kasus kerasukan setan relatif jarang terjadi pada masa kini, kami, para eksorsis, menangani sejumlah besar orang yang diserang iblis melalui kesehatan, pekerjaan atau hubungan pribadi mereka. Perlu kita perjelas bahwa mendiagnosa dan menyembuhkan penyakit akibat penindasan setan tidak lebih mudah dari mendiagnosa dan menyembuhkan orang yang sepenuhnya kerasukan setan. Tingkat keparahannya mungkin berbeda, tetapi kesulitannya dalam mendiagnosis dan banyaknya waktu yang tercurah demi penyembuhannya adalah sama.

4. Penghambatan setan (= obsessio diabolica). Gejalanya meliputi serangan mendadak, terkadang terus-menerus, akan pikiran-pikiran obsesi, terkadang bahkan secara logika tak masuk akal, tetapi begitu rupa hingga kurban tak dapat membebaskan diri. Orang yang mengalami fenomena ini hidup terus-menerus dalam keadaan tak berdaya, putus asa, dan berusaha melakukan bunuh diri. Hampir selalu obsesi ini mempengaruhi mimpi. Sebagian orang akan mengatakan bahwa hal ini merupakan bukti sakit mental, karenanya membutuhkan penanganan psikiatris atau psikolog. Hal yang sama dapat dikatakan dalam fenomena-fenomena gangguan setan lainnya. Namun demikian, beberapa gejala begitu tidak konsisten dengan penyakit yang dapat dikenali hingga gangguan tersebut secara pasti menunjuk pada asal-usulnya yang jahat. Hanya mata yang berpengalaman serta terlatih baik yang dapat mengenali perbedaan-perbedaannya yang paling mendasar.

5. Pendudukan setan (= infestatio diabolica). Pendudukan terhadap rumah, barang atau binatang. Saya hanya ingin menegaskan bahwa saya tidak pernah mempergunakan istilah ini apabila menyangkut manusia. Mengenai manusia, saya akan selalu berbicara mengenai kerasukan, penindasan dan obsessio.

6. Takluk pada setan. Orang akan terjerumus dalam fenomena ini apabila mereka secara sukarela menyerahkan diri kepada setan. Dua bentuk penyerahan diri yang paling umum adalah perjanjian darah dengan setan dan mempersembahkan diri kepada setan.

Bagaimanakah kita dapat menjauhkan diri dari segala bentuk kejahatan ini? Pada pokoknya, apabila tidak didapati fenomena gangguan setan, kita dapat menggunakan sarana-sarana biasa yang mendatangkan rahmat Tuhan, yakni doa, sakramen-sakramen, amal kasih, mengamalkan hidup Kristiani, mengampuni, memohon pertolongan dari Tuhan kita, Bunda Maria, para kudus, serta para malaikat.

Sekarang saya akan membahas sedikit mengenai para malaikat. Dengan gembira saya mengakhiri bab mengenai setan ini, musuh bebuyutan Kristus, dengan berbicara mengenai para malaikat. Malaikat adalah sekutu kita yang hebat. Kita berhutang banyak pada mereka, dan sungguh keliru begitu jarang membicarakan mereka seperti yang kita lakukan. Masing-masing kita mempunyai seorang malaikat pelindung, sahabat paling setia yang menyertai kita duapuluh empat jam sehari, sejak dari saat kita dikandung hingga wafat. Tak henti-hentinya ia melindungi kita, tubuh dan jiwa, sementara kita, sebagian besar dari kita, tak pernah mengindahkannya. Kita juga tahu bahwa setiap negara mempunyai seorang malaikat pelindung tertentu, dan mungkin, setiap komunitas dan keluarga, walau kita tak yakin akan dua hal yang terakhir ini. Namun demikian, kita tahu bahwa malaikat sangat banyak jumlahnya, dan kerinduan mereka untuk menolong kita lebih hebat dari kerinduan setan untuk membinasakan kita.

Kitab Suci seringkali mengisahkan kepada kita tentang perutusan-perutusan yang Tuhan percayakan kepada para malaikat-Nya. Kita tahu nama pemimpin para malaikat, yaitu St Mikhael. Ada hierarki di antara para malaikat berdasarkan kasih, yang dibimbing oleh akal budi ilahi “yang dalam kehendak-Nya kita beroleh damai,” seperti dikatakan Dante. Kita juga tahu nama-nama dari dua malaikat agung yang lain:

Gabriel dan Rafael. Apokrif menambahkan nama keempat, Uriel. Para malaikat dibedakan ke dalam sembilan paduan suara: serafim, kerubim, takhta, penguasa, keutamaan, kekuatan, kerajaan, malaikat agung dan malaikat. Orang percaya yang hidup di hadirat Tritunggal Mahakudus dan yakin bahwa hidupnya dalam Dia, tahu bahwa ia juga mempunyai seorang bunda, Bunda Allah Sendiri, yang tak kunjung henti menolongnya. Ia tahu bahwa ia senantiasa dapat mengandalkan pertolongan para malaikat dan para kudus; sebab itu, bagaimana mungkin ia dapat merasa sebatang kara, ditinggalkan atau ditindas oleh iblis? Dalam hidup orang percaya ada penderitaan, sebab itulah Jalan Salib yang menyelamatkan kita, namun tak ada ruang bagi kesedihan. Ia yang percaya senantiasa siap untuk memberikan kesaksian kepada mereka yang bertanya kepadanya mengenai pengharapan yang menopangnya (lih 1 Pet 3:15)

Jelas pula bahwa orang percaya wajib setia kepada Allah dan takut akan dosa. Inilah dasar kekuatan kita, seperti dikatakan St Yohanes, “Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya” (1 Yoh 5:18). Jika terkadang kelemahan-kelemahan kita menyebabkan kita jatuh, kita harus segera bangkit dengan anugerah belas kasih Allah yang luar biasa itu: tobat dan pengakuan dosa.

Sumber:  “An Exorcist Tells His Story”; www.ignatiusinsight.com

Tanya-Jawab dengan P. Gabrielle Amorth : Pakar Eksorsisme Gereja Katolik

Amorth2

Pastor Gabriele Amorth dilahirkan pada tanggal 1 Mei 1925 di Modena, Italia utara, sebagai anak dan cucu pengacara. Di kemudian hari, sementara saudara laki-lakinya mantap memilih profesi sebagai hakim, Gabriel yang mengambil kuliah hukum di universitas akhirnya memilih untuk menjawab panggilannya menjadi seorang imam Katolik. Berikut wawancara dengan beliau:

1.  Bagaimana akhirnya Romo memilih menjadi seorang imam Katolik?
Sejak usia 15 tahun, saya tahu itu adalah panggilan saya yang sesungguhnya. Devosi saya yang teristimewa adalah kepada Santa Perawan Maria. Selama bertahun-tahun saya menjadi editor majalah Madre di Deo (Bunda Allah). Apabila saya mendengar orang mengatakan, “Kalian orang-orang Katolik terlalu menghormati Maria,” maka saya akan menjawab, “Kita tak akan pernah cukup menghormatinya.”

2. Bagaimana asal-mulanya hingga Romo menjadi seorang eksorsis?
Saya tak mengerti sama sekali eksorsisme – saya bahkan tak pernah memikirkannya – hingga pada tanggal 6 Juni 1986, Kardinal Poletti, yang pada waktu itu menjabat sebagai Vikaris Roma, meminta saya untuk menemuinya. Pada waktu itu di Roma ada seorang eksorsis terkenal, satu-satunya, yaitu Pastor Candido; tetapi beliau sakit-sakitan dan Kardinal Poletti meminta saya untuk menjadi asistennya. Saya belajar segalanya dari Pastor Candido. Ia adalah guru yang hebat. Segera saja saya menyadari betapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan betapa sedikit eksorsis yang ada untuk melakukannya. Sejak hari itu, saya meninggalkan semuanya dan membaktikan diri sepenuhnya pada eksorsisme.

3. Apakah yang menjadi dasar eksorsisme dalam Gereja Katolik?
Yesus melakukan eksorsisme. Ia mengusir roh-roh jahat, membebaskan jiwa-jiwa dari kerasukan setan; dari Yesus Sendiri-lah Gereja menerima kuasa dan tugas pengusiran setan. Eksorsisme sederhana dilakukan Gereja dalam setiap pembaptisan, tetapi eksorsime yang lebih berat hanya dapat dilakukan oleh seorang imam yang mendapatkan wewenang khusus dari bapa uskup. Saya telah melakukan lebih dari 50.000 eksorsisme. Terkadang suatu eksorsisme membutuhkan waktu hanya beberapa menit saja, tetapi terkadang hingga berjam-jam lamanya. Sungguh suatu pekerjaan yang melelahkan.

4. Bagaimanakah Romo mengenali bahwa seseorang kerasukan setan?
Tidak mudah. Ada banyak tingkat kerasukan setan. Setan tak hendak dikenali, jadi ada orang-orang yang kerasukan yang berhasil menyembunyikannya. Ada kasus-kasus di mana mereka yang kerasukan menderita sakit fisik yang luar biasa hingga mereka tak dapat bergerak.
Amatlah penting untuk tidak mencampuradukkan antara kasus kerasukan setan dengan penyakit biasa. Gejala-gejala kerasukan setan seringkali meliputi sakit kepala yang hebat dan kejang perut; orang harus selalu pergi ke dokter terlebih dahulu sebelum datang pada seorang eksorsis. Ada banyak orang datang kepada saya, padahal mereka sama sekali tidak kerasukan; mereka menderita ayan atau schizophrenia atau masalah kejiwaan lainnya. Dari ribuan pasien yang saya temui, hanya sekitar seratus atau lebih yang sungguh kerasukan setan.

5. Bagaimana Romo dapat mengetahuinya?
Melalui penolakan mereka yang hebat terhadap sakramen dan segala hal yang kudus. Jika diberkati, mereka akan naik pitam. Jika dihadapkan pada salib, mereka takluk.

6. Tidakkah seorang yang histeris dapat mereka-reka gejala yang sama?
Kita dapat mengenali yang hasil rekaan. Kita melihat ke dalam mata mereka. Sebagai bagian dari eksorsisme, di saat-saat tertentu dalam doa, dengan dua jari kita membuka kelopak mata pasien. Hampir selalu, dalam kasus-kasus di mana roh jahat ada, bola mata sepenuhnya tampak putih. Bahkan dengan bantuan kedua tangan, kita nyaris tak dapat melihat apakah pupil mata mengarah ke atas atau ke bawah mata. Jika pupil mata mengarah ke atas, roh jahat yang merasukinya adalah scorpio; jika mengarah ke bawah adalah ular.

7. Dapatkah Romo menggambarkan ritual eksorsisme?
Idealnya, seorang eksorsis membutuhkan seorang imam lain untuk membantunya dan sekelompok orang yang akan mendukung imam lewat doa-doa mereka. Ritual tidak menetapkan sikap tubuh seorang eksorsis; sebagian berdiri, sebagian duduk. Ritual hanya mengatakan bahwa ritual dimulai dengan kata-kata “Ecce crucem Domini” (“Lihatlah Salib Tuhan”); imam hendaknya menjamah leher orang yang kerasukan dengan ujung stolanya dan meletakkan tangannya ke atas kepala kurban. Roh jahat akan berusaha untuk menyembunyikan diri. Tugas kita adalah membuatnya muncul, lalu menghalaunya keluar. Ada banyak cara untuk memaksa mereka memperlihatkan diri. Meski ritual tidak menyebutkannya, pengalaman mengajarkan bahwa minyak dan air suci, juga garam, dapat sangat efektif.
Roh-roh jahat sangat berhati-hati untuk tidak berbicara dan kita harus memaksanya berbicara. Apabila roh-roh jahat dengan suka hati berceloteh, maka itu adalah tipuan guna memperdaya eksorsis. Hendaknya kita tidak mengajukan pertanyaan yang tak berguna, yang timbul karena rasa ingin tahu; melainkan haruslah kita menanyainya dengan hati-hati. Kita selalu mulai dengan menanyakan nama roh jahat itu.

8. Apakah ia menjawab?
Ya, melalui kurban, tetapi dalam suara yang aneh dan tak wajar. Jika itu adalah iblis sendiri, ia akan mengatakan, “Aku setan, atau Lucifer, atau Beelzebul.” Kita tanyakan apakah ia sendirian atau adakah yang lain bersamanya. Biasanya ada dua atau lima, duapuluh atau tigapuluh. Kita harus mengetahui jumlahnya. Kita tanyakan bilamana dan bagaimana ia masuk ke dalam tubuh kurban. Kita mencari tahu apakah kehadiran mereka dikarenakan suatu kutukan dan jenis kutukan yang mana.
Selama eksorsisme, roh jahat dapat muncul perlahan-lahan atau muncul dengan ledakan yang tiba-tiba. Ia tak hendak memperlihatkan diri; ia akan murka dan ia amat kuat. Dalam suatu eksorsisme, saya melihat seorang anak berusia sebelas tahun yang dicengkeram oleh empat orang dewasa yang kuat, dan anak itu mencampakkan keempat-empatnya dengan mudah. Ada pula seorang anak laki-laki berumur sepuluh tahun yang mengangkat suatu meja yang sangat besar dan berat. Sesudahnya, saya memeriksa otot-otot lengan anak itu. Ia tak mungkin dapat melakukannya dari dirinya sendiri; ada kekuasatn iblis di dalamnya. Tak ada dua kasus yang sama. Sebagian pasien harus dibelenggu di atas tempat tidur. Mereka meludah; mereka muntah. Pertama-tama setan akan berusaha menjatuhkan mental eksorsis, lalu ia akan berusaha menakut-nakutinya, dengan berkata, “Malam ini aku akan menempatkan seekor ular di bawah tempat tidurmu. Esok aku akan memakan hatimu.”

9. Apakah terkadang Romo takut?
Tidak pernah; saya punya iman. Saya akan menertawakannya dan berkata, “Ada Santa Perawan di sampingku. Aku Gabriel. Pergi dan lawanlah Malaikat Agung St Gabriel jika kau mau.” Biasanya itu akan membungkam mereka.
Rahasianya adalah menemukan titik kelemahan roh jahat itu. Sebagian roh jahat tak dapat tahan apabila imam membuat Tanda Salib dengan stola pada bagian tubuh yang sakit, sebagian lainnya tak dapat tahan hembusan napas di wajah; yang lainnya berjuang sekuat tenaga melawan berkat dengan air suci.
Meringankan pasien selalu mungkin, tetapi menghalau roh jahat sepenuhnya dari kurban dapat dibutuhkan banyak eksorsisme selama bertahun-tahun. Sebab, bagi roh jahat, meninggalkan tubuh yang dirasukinya dan kembali ke neraka berarti mati untuk selamanya dan selanjutnya sama sekali kehilangan kemampuan untuk mencelakai manusia. Ia akan mengungkapkan keputusasaannya dengan mengatakan, “Aku mati, aku mati. Engkau membunuhku; engkau menang. Semua imam adalah pembunuh!”

10. Bagaimana asal mulanya hingga orang dapat dirasuki setan?
Saya yakin, terkadang Tuhan memilih jiwa-jiwa tertentu untuk mengalami suatu ujian khusus akan ketahanan rohani, tetapi, yang lebih sering terjadi adalah orang membuat dirinya rentan dirasuki iblis dengan bermain-main dengan black magic. Sebagian terjebak dalam praktek-praktek setanisme. Yang lainnya merupakan kurban suatu kutukan.

11. Apakah yang dimaksud kutukan itu seperti ketika Yasser Arafat mengatakan ‘Go to Hell’ kepada Ehud Barak, dan ia bersungguh-sungguh dengan perkataannya itu?
Bukan. Itu hanyalah sekedar sumpah serapah spontan. Sesungguhnya, amatlah sulit membuat kutukan. Diperlukan seorang imam setan untuk melakukannya dengan sempurna. Tentu saja, seperti kalian dapat menyewa seorang pembunuh jika kalian membutuhkannya, kalian pun dapat menyewa seorang tukang sihir laki-laki untuk mengucapkan kutuk atas nama kalian. Sebagian besar tukang sihir adalah palsu, tetapi saya khawatir ada beberapa tukang sihir sesungguhnya yang masih ada.

12. Mengapa tampaknya lebih banyak kaum perempuan yang dirasuki setan daripada kaum laki-laki?
Ah, hal itu kita tidak tahu. Mungkin kaum perempuan lebih rentan dirasuki sebab, dalam kenyataannya, lebih banyak perempuan daripada laki-laki yang tertarik pada ilmu gaib. Atau mungkin, itu adalah cara iblis untuk menjatuhkan laki-laki, seperti ia menjatuhkan Adam melalui Hawa. Yang kita tahu pasti adalah keadaannya semakin memburuk saja. Iblis berada di atas angin. Kita hidup dalam abad di mana iman semakin lemah. Jika kalian meninggalkan Tuhan, maka iblis akan mengambil alih tempat-Nya.

13. Adakah eksorsisme di luar Gereja Katolik?
Segala kepercayaan, segala kebudayaan, memiliki eksorsisme, tetapi hanya eksorsisme Kristiani yang memiliki kuasa sejati untuk mengusir roh-roh jahat melalui teladan dan kuasa dari Kristus.

14. Romo kurang setuju dengan ritus eksorsisme baru yang baru saja diterbitkan Vatican. Mengapa?
Mereka mengatakan bahwa kami tidak dapat melakukan eksorsisme kecuali jika kami tahu dengan pasti bahwa roh jahat ada di sana. Hal itu sungguh menggelikan. Hanya melalui eksorsisme saja kita dapat memaksa roh jahat untuk menyatakan diri. Eksorsisme tak akan pernah mencelakai siapapun.

15. Bagaimana dengan Bapa Suci?
Bapa Suci [Yohanes Paulus II] tahu bahwa iblis masih hidup dan aktif dalam dunia. Beliau sendiri melakukan eksorsisme. Pada tahun 1982, ia melakukan eksorsisme khidmad atas seorang gadis dari Spoletto. Gadis itu menjerit dan bergulung-gulung di atas tanah. Mereka yang melihatnya merasa ngeri. Paus mendatangkan pembebasan sementara untuknya.

Di lain kesempatan, pada tanggal 6 September, saat audiensi mingguan di St Petrus, seorang perempuan muda dari sebuah desa dekat Monza mulai menjerit-jerit saat Paus hendak memberkatinya. Ia meneriakkan kata-kata kotor kepada Bapa Suci dalam suara yang aneh. Paus memberkatinya dan membebaskannya, tetapi iblis masih ada dalam diri perempuan itu. Sesudahnya, ia menjalani eksorsisme seminggu sekali di Milan dan sekarang ia menemui saya sebulan sekali. Butuh waktu lama untuk menyembuhkannya, tetapi kita harus berusaha. Pekerjaan seorang eksorsis adalah meringankan penderitaan, membebaskan jiwa-jiwa dari siksaan, membawa yang lain semakin dekat pada Tuhan.

16. Apakah eksorsisme penting bagi pewartaan dan pelayanan Kristiani?
Ketika Petrus mengajar Kornelius mengenai Kristus, ia tidak menyebutkan suatu mukjizat selain dari kenyataan bahwa Yesus “menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis” (Kis 10:38). Maka, kita mengerti mengapa kuasa pertama yang Yesus berikan kepada para rasul-Nya adalah mengusir roh-roh jahat (Mat 10:1). Kita dapat membuat pernyataan yang sama bagi segenap umat beriman, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku” (Mrk 16:17).

17. Apakah kejahatan memang diciptakan oleh Tuhan? Apakah Tuhan menciptakan neraka?
Kita harus memperjelas hal ini: kejahatan, penderitaan, maut dan neraka tidak diciptakan oleh Tuhan. Saya hendak menceritakan sesuatu mengenai hal ini. Suatu hari P Candido sedang mengusir keluar roh jahat. Di akhir eksorsisme, imam berpaling kepada roh jahat dan dengan keras menghardiknya, “Keluar dari sini! Tuhan telah menyiapkan suatu tempat tinggal yang nyaman, dengan api yang berkobar-kobar untukmu!” Mendengar itu, roh jahat menjawab, “Kau tak tahu apa-apa! Bukan Dia [Tuhan] yang menciptakan neraka; tetapi kami. Ia bahkan tak pernah memikirkannya.” Serupa dengan itu, dalam kesempatan lain, ketika saya sedang menanyai roh jahat untuk mengetahui apakah ia terlibat dalam penciptaan neraka, roh jahat menjawab, “Kami semua terlibat.”

18. Apakah sebagian orang memang ditakdirkan untuk masuk neraka?
Saya biasa menjawab dengan empat kebenaran yang dinyatakan Kitab Suci bagi kita: Tuhan menghendaki agar semua orang diselamatkan; tak seorang pun ditakdirkan masuk ke neraka; Yesus wafat bagi semua orang; dan tiap-tiap orang telah dianugerahi rahmat yang cukup agar beroleh keselamatan.

19. Apakah Yesus lebih berkuasa dari roh-roh jahat?
Apabila saya mengucapkan kata-kata ini, “dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,” saya berlutut, semua orang yang hadir berlutut, dan selalu, orang yang kerasukan roh-roh jahat pun akan terpaksa berlutut. Sungguh suatu saat yang menggetarkan hati dan penuh daya kuasa.

20. Apakah Romo menonton “The Exorcist”, film horror terkenal tahun 1973?
[Ternyata itu adalah film favoritnya!]. Tentu saja, spesial efeknya berlebihan, tetapi suatu film yang bagus dan pada pokoknya benar, berdasarkan novel yang baik yang didasarkan pada suatu kisah nyata. Orang perlu tahu apa yang kami lakukan.

Sumber:   “An Interview With Fr Gabriele Amorth – The Church’s Leading Exorcist by Gyles Brandreth of The Sunday Telegraph (October 2000);

doa penyembuhan Luka Batin..

 Gethsemane_by_eikonik
Doa untuk penyembuhan batinTuhan Yesus, Engkau datang untuk menyembuhkan
luka-luka kami  dan kesusahan -kesusahan hati kami
aku memohon kepada-MU untuk menyembuhkan penyiksaan , yang menyebabkan kegundahan di hatiku
Aku memohon kepada-MU , dalam cara yg khusus,
untuk menyembuhkan semua orang yg menjadi penyebab dosa.
aku memohon kepada-MU untuk datang ke dalam hidupku,
dan menyembuhkan aku dari kejahatan -kejahatan psikologis,
yang menyerang aku di masa-masa awal hidupku,
dan dari luka -luka yang disebabkan olehnya, sepanjang hidupku

Tuhan Yesus , Engkau mengetahui bebanku
Aku meletakkan semuanya ke atas hati Gembala baik-MU
aku memohon kepada-MU .
-OLEH JASA DARI LUKA menganga yg besar DI HATI-MU-
untuk menyembuhkan kuka -luka kecil milikku
sembuhkanlah kepedihan -kepedihan dari ingatanku ,
sehingga tidak satu pun yg telah terjadi padaku,
akan menyebabkan aku tetap dalam kepedihan dan kesedihan,
dipenuhi dengan kecemasan

Sembuhkanlah , ya TUHAN..
SEMUA luka-luka itu yg telah menjadi penyebab,
dari seluruh kejahatan yg mengakar di dalam hiduoku
aku ingin memaafkan ,
semua orang yg telah melukai hatiku,
lihatlah kepada luka-luka batin itu,
yang membuat aku tidak mampu untuk memaafkan
Engkau yg datang untuk memaafkan hati yg sedih
tolonglah , sembuhkanlah hati milikku

Sembuhkanlah Tuhan Yesusku,
luka-luka mendalam itu yg menyebabkan penyakit jasmaniku.
aku mempersembahkan kepada-MU hatiku
Terimalah ya Tuhan, murnikanlah dan berilah aku perasaan dari hati ILAHI-MU
bantulah aku untuk menjadi lemah lembut dan rendah hati

sembuhkanlah aku ya Tuhan,
dari kepedihan yg disebabkan oleh kematian
dari orang-orang yg aku sayangi , yang menekan aku.
karuniakanlah aku agar memperoleh kembali,
kedamaian dan kegembiaraan dalam pengetahuan , bahwa
ENGKAU adalah kebangkitan dan kehidupan .
jadikanlah aku seorang saksi sejati atas kebangkitan-MU
kejayaan-MU atas dosa dan kematian
kehadiran-MU yg hidup di antara kami
amin

oleh Gabriele Amorth

Doa Pelepasan melawan kekuatan jahat

Amotrh

 Doa melawan kekuatan Jahat
( Ritus Yunani)Kyrie Eleison . ALLAH TUHAN KAMI, raja segala jaman, yg maha kuasa dan mahamulia, Engkau yg membuat segala
sesuatu dan yg mengubah segala sesuatu hanya dengan kehendak-MU . ENGKAU yg di Babilonia mengubah menjadi embun
kobaran dari tungku perapian yg “Tujuh kali lebih panas” dan melindungi dan menyelamatkan ketiga anak yg kudus itu.

Engkau adalah dokter dan tabib bagi jiwa kami. Engkau adalah keselamatan bagi mereka yg datang kepada-MU .
kami memohon kepada-MU untuk membuat tak berdaya , menyingkirkan , dan mengusir setiap kekuatan , kehadiran , dan tipu muslihat
si jahat ; setiap kekuatan jahat, mantera atau tatapan yg jahat dan seluruh tindakan jahat yg ditujukan melawan hamba-MU
…( nama)… Dimana ada kedengkian dan kebencian , berikanlah kami kebaikan , ketabahan, kejayaan , dan kemurahan hati yg berlimpah.
YA Tuhan, Engkau yg mencintai manusia, kami memohon kepada-MU untuk mengulurkan tangan-MU

yg penuh kekuatana dan Lengan-MU yg maha tinggi dan mahakuasa dan datanglah untuk menolong kami. Bantulah kami, yang dibuat dalam gambaran-MU;
kirimkanlah malaikat damai ke atas kami , untuk melindungi tubuh dan Jiwa Kami. semoga mencegah mush untuk mendekat dan menaklukan setiap kekuatan jahat , setiap
racun atau kebencian yg dibuat oleh orang -orang yg jahat dan dengki untuk melawan kami. kemudian , di bawah perlindungan kauasa-MU semoga kami bernyanyi
dalam rasa syukur ” TUHAN adalah penyelamatku , kepada siapa aku akan takut? aku tidak akan takut terhadap yg jahat karena ENGKAU BESERTAKU , ALLAHKU, kekuatanku,
TUHAN-ku yg penuh kuasa, TUHAN kedamaian, BAPA dari segala jaman.”

Ya Tuhan Allah kami  bermurah hatilah kepada kami, gambaran-MU dan selamatkanlah hamba-MU …( NAMA)… dari setiap ancaman dan kejahatan
dan kejahatan dari yang jahat , dan lindungilah dia dengan mengankat dia di atas segala yg jahat. kami memohonkan ini melalui perantaraan  Maria, Bunda yg teramat Terberkati, wanita yg mulia, MARIA
yg selalu perawan , BUNDA ALLAH , DARI PARA MALAIKAT AGUNG YG BAIK DAN DARI Seluruh kudus-MU AMIN…

oleh Gabriele Amorth

The Exorcism of annaliese Michel ( EMILY ROSE)

Akhirnya karena tidak mengalami perkembangan, Anneliese kembali kerumahnya dan meneruskan sekolahnya sampai kemudian ia tamat pendidikan tinggi dengan prestasi yang mengagumkan pada tahun 1970. Ia kemudian pindah ke kota besar untuk melanjutkan penddidikannya di Universitas Wurzburg. Tahun 1973 ia diwisuda dengan predikat yang mengagumkan. Bukti nyata dari Anneliese yang tidak hanya cantik tapi juga pintar, selama dalam tekanan dari penampakan dan suara-suara yang selalu menghantuinya dan menyakitinya secara fisik, Anneliese tetap bisa menyelesaikan sekolahnya dengan predikat luar biasa.Menyadari bahwa obat-obatan sama sekali tidak menolong dirinya, gangguan-gangguan tersebut diyakini sebagai fenomena kerasukan. Ia    merasa ada iblis didalam dirinya yang semakin hari semakin muncul keluar dan mengantui dirinya. Untuk itu ia meminta Gereja untuk melakukan ritual pengusiran hantu dari dalam tubuhnya, Exorcism. Tapi bukannya menolong, gereja malah menolaknya dan menyuruh gadis yang sudah terkenal akan keimanan Katoliknya ini untuk lebih beriman lagi. Entah mengapa gereja menganggapnya masih kurang beriman. Orang-orang dilingkungannya mengatakan bahwa Anneliese adalah seorang biarawati yang tidak hidup didalam biara.

Gangguan yang menurut dokter adalah penyakit biasa tersebut semakin bertambah parah, ia mulai melukai tubuhnya sendiri, menggigit anggota keluarganya sendiri, memakan lalat, batu bara, laba-laba dan bahkan menggigit kepala burung yang sudah mati. Ia juga mulai sering menyobek pakaiannya sendiri dan menggonggong seperti ******. Parahnya lagi, terkadang ia juga kencing dilantai dan menjilati air kencingnya sendiri. Ia tidak lagi tidur diatas kasurnya, ia lebih menyukai tidur diatas lantai batunya yang dingin sambil berdo’a memohon pengampunan dosa yang sama sekali ia tidak mengerti dosa apa yang menyebabkan ia sampai harus dihukum seperti itu. Dan kemudian, Tubuh Anneliese seakan didiami oleh dua ruh, ruh Anneliese itu sendiri dan ruh iblis yang keluar saling bergantian.

Setelah lima tahun hal mengerikan tersebut berjalan, orang tua Anneliese berkeliling memohon kesetiap ******* untuk melakukan ritual pengusian hantu kepada putrinya disamping mereka juga memohon kesetiap dokter untuk melanjutkan pengobatan dan penelitian terhadap penyakit mengerikan yang diderita putri tercintanya. Orang tua Anneliese telah mengusahakan segala sesuatunya, baik itu secara spiritual maupun ilmiah.

Gereja kemudian mengajukan beberapa syarat sebelum mereka setuju untuk melakukan Exorcism (ritual pengusiran hantu), yaitu dengan mengadakan ritual pendahuluan sebelum exorcism pada Anneliese dilakukan. Ritual tersebut adalah mengadakan pengujian pada Anneliese untuk memastikan bahwa ia memang kerasukan. Diantara penelitian itu adalah dengan menggunakan kekuatan supranatural, penggunaan bahasa-bahasa asing dan juga penggunaan berbagai simbol agama.Tahun 1975, Gereja menyatakan bahwa Anneliese memang kerasukan setan.

Ternyata….,Tidak hanya satu iblis yang merasuki Anneliese. Masing-masing iblis mengaku sebagai Hitler, Cain, Kaisar Nero, Judas, Legion, Belial dan Lucifer. Kedua nama yang disebutkan terakhir adalah nama Iblis dalam tradisi kristen. Anneliese, ketika ia tidak sadar, ia berbicara dengan penuh amarah dan geraman yang mengerikan dengan suara iblis dalam tradisi kristen. Ia juga berbicara dengan bahasa-bahasa asing yang kemudian diketahui bahwa bahasa-bahasa itu adalah bahasa-bahasa yang dipakai oleh tokoh-tokoh yang merasuki Anneliese. Bahkan beberapa bahasa yang terdengar kemudian oleh ahli sejarah diketahui sebagai bahasa yang sudah punah lebih dari 1500 tahun yang lalu. Bahasa-bahasa yang sama sekali tidak mungkin diketahui dan dikuasai Anneliese yang malang.
Kesehatan fisik Anneliese menurun secara drastis. Selama sepuluh bulan ritual exorcism tersebut ia sering menolak makanan karena menurutnya iblis-iblis tersebut tak pernah membiarkannya makan. Tempurung lutunya pun mengalami beberapa keretakan akibat tidak kurang dari 600 kali Anneliese malang harus berlutut dan bangun selama ritual exorcism tersebut.

Ketika sadar dan tubuhnya kembali dikuasai oleh Anneliese, ia menulis surat pada para ******* yang melakukan ritual exorcism tersebut. Di surat itu ia berkata bahwa Perawan Suci Maria telah mendatanginya dan memberinya dua pilihan: Pertama adalah kebebasan segera dan total dirinya dari para iblis yang berada didalam tubuhnya atau membiarkan terus kesurupannya untuk memberikan kabar kepada dunia kekuatan iblis yang sesungguhnya.

Pilihan pertama tidak lain adalah kematian. Dengan kematian ini ia tidak perlu lagi mengalami semua siksaan tersebut. Dan ia akan meninggalkan dunia dengan tenang sebagai seorang Katolik yang beriman. Pilihan kedua ia tetap dalam kerasukannya dan siksaan yang tidak ada habisnya dari iblis-iblis tersebut untuk dijadikan pelajaran bagi dunia bahwa iblis memang ada dan memiliki kekuatan yang mengerikan.

Si cantik Anneliese memang tidak hanya pandai tapi juga beriman dan begitu memikirkan orang lain dengan tidak mempedulikan penderitaan dirinya. Ia memilih untuk terus hidup dan menjadikannya dirinya sebagai pelajaran bagi seluruh umat manusia mengenai keberadaan dan kekuatan iblis dengan membiarkan dirinya tersiksa. Ia memutuskan untuk menghentikan ritual exorcism tersebut, sekali lagi, dengan tujuan untuk mengabarkan dunia tentang keberadaan iblis dan kekuatan gelapnya dengan membiarkan dirinya tersiksa. Dan setelah keputusnya itu diambil ia meramalkan waktu kematian dirinya.

Tengah malam, 1 Juli 1976, hari dan jam yang sama dengan yang Anneliese ramalkan mengenai kematian dirinya, ia memejamkan mata dengan tersenyum dan nampak tertidur dengan penuh kebahagiaan. Sinar wajahnya yang sudah tidak lagi cantik dibalik tubuhnya yang kurus kering dan rusak tersebut kembali bersinar. Anneliese tertidur denga penuh kedamaian dan kebahagian tanpa pernah bangun kembali.