Strategi pertama : Memerintah seperti Bintang utara .
- Ayat 1:
Zhuge Liang berkata :
Memerintah negara sama dengan mengurus keluarga . Dasar harus yang benar . Awal benar , selanjutnya tak akan salah . Dasar keluarga adalah kepala keluarga . Dasar negara adalah kepala negara .
- Ayat 2 :
Zhuge Liang berkata :
Dalam memerintah negara , Pemerintahan sama seperti bintang utara memimpin jalan . Para bawahanya seperti bintang-bintang disebelah bintang utara . Rakyatnya seperti ribuan bintang di langit . Posisi dan arah bintang utara teatp , sehingga bintang lain tak kacau . Karena itu kepimimpinan yang kuat dan stabil , dengan rencana yang matang . merupakan dasar bagi pertumbuhan suatu negara / organisasi . Ini merupakan dasar bagi negara / keluarga / bisnis / organisasi dan kelompok sosial . Dengan satu pemimpin yang memutuskan dan pengurus yang lain menjalankan serta anggota yang diluar pengurus mengikuti , itulah suatu tatanan berorganisasi / negara / bisnis yang sangat bagus .
Strategi kedua : Hubungan antara penguasa dan bawahan .
Jadikan rasa hormat dan kesetiaan penghubung penguasa dan bawahan .
- Ayat 1 :
Penguasa memperlakukan bawahan dengan baik , Bawahan melayani penguasa dengan setia .
Penguasa memperlakukan bawahan dengan adil , bawahan melayani penguasa dengan patuh .
- Ayat 2 :
Penguasa tak hanya memerintah bawahan , tapi juga menunjukan perhatian , pelindungan dan penghargaan . Penguasa harus baik terhadap bawahan dan menghormati perasaannya .
- Ayat 3 :
Bawahan harus menganggap kesetiaan sebagai kebajikan . Hanya orang jahat dengan kesetiaan setengah-setengah yang akan mundur dibawah ancaman kematian / memikirkan keuntungan .
- Ayat 4 :
Penguasa yang tidak mempercayai bawahan yang setia akan berakhir sendirian .
Penguasa yang terlalu mempercayai bawahan yang tak setia akan berakhir kehancuran .
- Ayat 5 :
Bila penguasa maju bersama dengan bawahan akan terjadi perdamaian dan kemakmuran .
Bila penguasa dan bawahan saling tak mempercayai / saling membenci akan terjadi kekacauan dan penderitaan .
Bila penguasa mempercayai bawahan tetapi bawahan menyalah gunakan kepercayaan untuk kepentingan diri sendiri ia akan seperti boneka .
Bila penguasa tak mempercayai bawahan tetapi bawahan mempercayai penguasa ini akan membuat sang bawahan merasa tertekan .
Sekarang ini beberapa orang mengira hubungan antara eksekutif utama dan bawahannya tak lebih dari sekedar perintah dan mengikuti perintah tanpa harus mengunakan rasa menghargai . Juga penting bagi bawahan untuk bersikap setia dan bisa dipercaya , serta tak mencamputi urusan yang bukan urusannya / mengacau dan mengunakan / menjalankan intrik -intrik untuk mencari nama dan dipercaya , lakukanlah dengan baik apa yang diperintahkan lalu baru melihat imbalan yang diberikan . Bila merasa tak memuaskan carilah ditempat lain , karena dengan mengunakan intrik / siasat akan membuat orang lain menjadi korban .
Strategi ketiga : Memperhatikan dan mendengarkan .
Menjadi pemimpin yang menguasai situasi dengan baik .
- Ayat 1 :
Penguasa harus membuka lebar mata dan telinga agar dapat menguasai situasi negara yang baik .
- Ayat 2 :
Bisa melihat bulan dan bintang ribuan mil jauhnya , bisa mendengar suara halilintar .
Itu tak cukup bagi penguasa yang hanya memahami hal-hal yang dangkal .
- Ayat 3 :
Tidak dapat mengatakan berpandangan tajam , jika tidak bisa melihat kesulitan bawahan .
Tidak dapat mengatakan berpendengaran tajam , jika tidak bisa mendengar rintihan .
Ini bukan mengikuti permintaan bawahannya dan menuruti semua saran bawahannya . Ada pepatah yang mengatakan : Bila menuruti semua permintaan bawahan , ia akan meminta lebih banyak lagi tanpa harus berkerja . Bila menuruti semua saran bawahan tanpa mempertimbangkan ,maka kita akan kehilangan kekuasaan . Bila kita menyerahkan urusan pada bawahan yang penuh intrik , kita akan tak bisa memerintah dengan benar . Bila kita terlalu kasihan kepada bawahan , kita akan mengalami kekacauan dan tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat . Bila kita terlalu sayang pada bawahan , kita akan terlena dan mudah dikendalikan oleh bawahan kita .
Strategi keempat : Menerima saran .
Menerima ide orang lain , kata-kata manis tak dalam tapi dangkal .
- Ayat 1 :
Penguasa bijak bisa menerima saran , ide dan kritik orang lain .
Penguasa yang cakap harus mempunyai pegawai yang jujur dan lurus disampingnya .
Penguasa yang bodoh hanya memiliki bawahan yang jahat disekitarnya .
- Ayat 2 :
Obat yang baik terasa pahit . Saran yang baik juga demikian .
Sungguh terpuji seorang yang berkedudukan tinggi seperti kaisar Tai Zong dapat menerima kritikan pedas .
Tetapi bukan semua kritikan yang pedas , selalu benar dan tulus , hati-hatilah dan pikirkan kebenarannya dan selidiki lebih dahulu . Jangan mudah percaya dan jangan bertanya pada orang lain . Carilah bukti dan kenyatannya serta gunakan mata , telinga dan pikiranmu sendiri .
Yang bilang ia jujur dan lurus ia patut dicurigai ,
Yang berusaha mencari perhatian dan membuat bingung dan penasaran ia patut diwaspadai .
Yang mengeluarkan pendapat yang buakn urusannya harus diselidiki dan dicari tujuan yang sebenarnya .
Yang penuh intrik dan membuat kekacauan harus dikucilkan / tak perlu didengar .
Yang terlihat patuh dan melakukan semua perintah , meskipun tak masuk akal / bukan kerjaannya harus diselidiki dan jangan terlalu dipercaya .
Yang banyak bicara / tak mematughi perintah / terlalu menuntut / suka mengeluh / suka mengadu domba harus dihukum , karena ia adalah pengacau .
Strategi kelima : Memahami masalah sepenuhnya .
Membuat batasan antara yang benar dan yang salah .
- Ayat 1 :
Membedakan benar dan salah , Hal itu berbeda meskipun terlihat mirip .
Orang yang bodoh keliru melihat batu putih sebagai batu giok yang berharga dan mata ikan sebagai mutiara .
- Ayat 2 :
Pejabat setia dan jahat berbeda , tapi sulit mengatakannya dari penampilan saja .
Orang akan salah jika hanya mendasarkan pada perkataan dan sikap luarnya saja .
Penguasa harus hati-hati saat memutuskan apakah benar / salah .
Seorang pria sejati harus mati untuk teman yang benar . Penguasa yang bijak harus menghargai mereka yang melayani dengan tulus dan tak menuduhnya curang . Jangan karena seorang yang jahat , picik dan penuh intrik kita membuang orang yang baik dan pintar serta setia . Jangan karena pengaruh orang terdekat kita takut disaingi / tak menerima perubahan / iri hati , kita mengeluarkan / mengasingkan orang yang baik dan pintar hanya karena hasutan orang yang jahat / licik .
Strategi keenam : Mengatur orang .
Didiklah rakyat untuk memenangkannya .
- Ayat 1 :
Penguasa harus membiarkan mengetahui tujuan dan rencananya , sehingga mereka memahami kebijakan pemerintah .
Penguasa harus pertama-tama mendirikan seperangkat hukum yang jelas . Hukum harus diketahui sampai ke seluruh negeri .
- Ayat 2 :
Bila rakyat bersatu , mereka dapat memenangkan pertempuran .
Seorang pemimpin harus membuat rakyatnya mengerti dengan jelas kebijakan dan tujuan pemerintah .
Hanya dengan demikian ia mendapatkan dukungan dan pengertian rakyatnya .
Jika rakyatnya tahu tujuan penguasanya , maka rakyatnya mau membantu penguasannya .
Jika rakyatnya tahu dan memahami , tetapi tak mau menjalankannya , penguasa harus membuat perangkat hukum yang jelas .
Jika dengan perangkat hukum yang disediakan tak membuat rakyatnya mematuhinya , hukuman dijalankan sebagai contoh dengan menghukum satu orang untuk contoh bagi orang lain . Tetapi bila semakin banyak orang yang melanggar , maka para perangkat hukumnya harus diganti , Bila perangkat hukum diganti semakin banyak orang melanggar , maka tujuan dan rencana harus diganti .
Jadi tujuan dan rencana akan berhasil bila bisa diterima rakyatnya , bukan menuruti semua kemauan rakyatnya , itu sama saja dengan memanjakan / menuruti kemauan anak manja yang tak akan puas dan selalu meminta yang aneh-aneh .
Bila ini terjadi orang yang baik akan dianggap jahat , orang yang jahat dianggap baik , yang benar disalahkan , yang salah dibenarkan . Dan kekacauan akan terjadi dan bila tak menyadarinya maka apa yang terjadi merupakan kesalahan para penguasa , Tanpa harus diserang negara / wilayah seperti itu akan dipenuhi ketidak adilan dan rakyatnya tak mempercayai penguasanya .
Strategi ketujuh : Pemilihan orang .
Carilah yang berguna dan pekerjakan yang berbakat .
- Ayat 1 :
Salah satu cara penting memerintah negara adalah menempatkan orang yang mampu dan jujur pada posisi kunci
Untuk mengatasi penjilat yang licik dan penjahat yang tamak .
- Ayat 2 :
Inti dari memelihara kesehatan adalah pengaturan nafas dan hubungan energi vital .
Inti dari memerintah negara adalah mencari yang berguna dan memperkerjakan yang cakap .
- Ayat 3 :
Negara dengan pemimpin yang cakap seperti rumah yang ditopang tiang-tiangnya .
Pohon yang menghasilkan kayu yang baik untuk tiang biasanya ditemukan digunung terjal dan jauh .
Orang berguna yang dapat membantu menciptakan stabilitas dan kemakmuran negara biasanya berada di sekitar rakyat jelata dan harus dicari sungguh-sungguh .
- Ayat 4 :
Seorang penguasa yang dapat membantu menciptakan kemakmuran dan perdamaian di negaranya dengan bantuan orang yang cakap dan yang berguna .
Orang bijak seperti Yao Tang dan Raja Wen selalu berusaha keras mencari orang yang cakap .
Ada tiga hal penting dalam membangun / memakmurkan negara / bisnis .
Yang pertama modal , dengan modal yang cukup kita akan dapat bertahan hidup dalam segala kondisi dan asal tak terlalu menginginkan yang berlebihan saja sudah cukup untuk bertahan dan tanpa skillpun bisa saja , tetapi tetap saja diposisinya .
Yang kedua armada , dengan armada yang cukup membuat kita akan dapat memberi servis dan kemudahan bagi para pelangangnya dan pembeli akan memberi keuntungan bagi kita .
Yang ketiga Skill , dengan skill kita akan memudahkan memenagkan persaingan yang terjadi di bisnis .
Yang mempunyai modal tanpa armada dan skill , tetapi tak ada kekacauan ia akan bertahan tak besar dan tak kecil .
Yang mempunyai modal tanpa armada dan skill , tetapi ditempatnya terjadi kekacauan ia akan hancur dari dalam .
Yang mempunyai modal tanpa armada , tetapi mempunyai skill yang cukup , ia akan berkembang sangat lama
Yang mempunyai modal tanpa armada , tetapi mempunyai skill yang tinggi , ia akan berkembang secara berkala .
Yang mempunyai modal dengan armada yang cukup tetapi mempunyai skill , ia kaan tumbuh dengan cepat .
Yang mempunyai skill tanpa modal dan armada , ia akan berkerja dengan orang lain .
Yang mempunyai skill tanpa modal dan armadanya sangat minim , ia akan lambat dan sangat lama berkembang .
Yang mempunyai modal dan armada yang cukup , tetapi tak mempunyai skill ia akan memperkerjakan orang yang berskill , tetapi ia harus bijak dan percaya serta mengawasi .
Yang mempunyai modal tetapi congkak / egois / arogan ia akan mempunyai orang-orang yang egois / sombong dan sok kuasa .
Yang mempunyai modal , tetapi tak mempersiapkan generasi penerus dan selalu melihat semua perubahan biasa dan tak mau berubah serta membiarkan intrik yang terjadi dan memanjakan generasi penerusnya , ia akan menuju kehancuran yang perlahan-lahan .
Yang mempunyai skill , tetapi sombong dan merasa ia paling pintar , ia tak akan berguna / mendapat apa-apa .
Yang mempunyai skill , tetapi ia hanya pintar berbicara dan bertiori saja dan prakteknya saja tak bisa ia akan mengulangi kesalahan berulang-ulang , tanpa merasa bersalah dan tak menerima kenyataan yang ia akan gila .
Yang mempunyai skill , tetapi ia tak mempunyai daya tahan , ia akan mudah putus-asa .
Jadi modal membuat armada , armada membutuhkan skill . Ada orang yang mempunyai modal ia akan berkerja dengan setabil .
Ada yang hanya mempunyai skill , ia akan berkerja dengan kekuatan diri sendiri / mental dan tenaga . Dengan prinsip : Tak goyang dengan apapun dan tak tertarik apapun , ia akan mengambil keputusan dan menjalankan apa yang diputuskan serta menangung apa yang menjadi akibatnya .
Strategi kedelapan : Evaluasi kinerja .
Promosikan yang berjasa dan pecat yang kurang mampu .
- Ayat 1 :
Jika penguasa ingin istananya bersih dari korupsi dan negaranya kuat dan makmur .
Penting untuk mengevaluasi kinerja bawahanya .
Promosikan pegawai yang berkerja dengan baik dan pecatlah mereka yang kurang dapat menjalankan tugasnya .
- Ayat 2 :
Penguasa harus memahami kesulitan rakyat dan menggunakan perasaan umum rakyat sebagai acuan menilai pegawai .
- Ayat 3 :
Beberapa pejabat menyalahgunakan kekuasaan demi kekayaan pribadi . Mereka menipu atasan dan menekan rakyat .
Jenis pejabat lainnya tak mematuhi hukum negara dan mengunakan hukuman menurut keinginan mereka .
Ada juga pejabat yang membentuk golongan demi keuntungan pribadi dan mengisi sakunya dengan uang rakyat .
Singkatnya semua pejabat korup yang merugikan rakyat harus dipecat .
- Ayat 4 :
Penguasa yang tamak berpandangan sempit , ia hanya melihat hasil sementara dan mengunakan kriteria suka dan tak suka dalam menilai pejabatnya .
Hasil yang dicapai adalah korup yang dikuasai oleh pejabat serakah .
- Ayat 5 :
Kriteria apa yang dipakai dalam menaikan pangkat / menilai pejabat ?
Kriterianya adalah apakah mereka dapat memberi kontribusi bagi keberhasilan / kemajuan organisasi .
Sangat berbahaya jika menggangkat pejabat / pengurus yang dipengaruhi oleh perasaan , balas jasa dan kesukaan peribadi . Jadi gunakan bukti dan kenyataan yang kamu lihat sendiri , hilangkan perasaan dan pancinglah orang tersebut dengan keuntungan , maka kamu tahu apa yang dipikirkan . Namun bila seorang mempunyai cinta / perhatian yang berlebih / sayang pada seseorang , ia akan mempertahankan dan membela apapun yang dilakukan orang yang dicintainya , meskipun ia tahu kondisi dan status orang tersebut dan mengunakan alasan apapun , Jadi hati-hatilah kalau kamu dijadikan alasan / dimanfaatkan orang yang seperti itu .
Strategi kesembilan : Adminitrasi militer .
Rencanakan dengan baik dan menangkan dengan strategi yang benar .
- Ayat 1 :
Memobilisasi tentara , memulai peperangan dan membela negara merupakan masalah penting yang tak boleh diputuskan tergesa-gesa .
Gerakan militer harus direncanakan terlebih dahulu . Cari informasi yang benar dan dapat dipercaya serta akurat / sesuai kenyataan .
- Ayat 2 :
Ada beberapa pertanyaan :
Apakah gerakan militer didukung oleh rakyat ?
Apakah tentaramu terlatih baik ?
Apakah prajuritmu mengetahui tentang hadiah dan hukuman ?
Apakah kamu mengetahui strategi militer musuhmu ?
Apakah kamu mengenal daerah peperangan ?
Kalau kamu tak tahu semua itu kamu akan kal;ah dan mengundang kematian ?
Jadi selidiki dulu lawanmu , perhitungkan kekuatan dan kelemahan lawanmu . Hati-hatilah dan jangan mudah terpancing oleh lawanmu . Tutup kelemahanmu dan hindari perang di daerah yang paling disukai lawanmu .
Jangan mengunakan strategi yang berualang-ulang , jangan meremehkan gerakan lawanmu .
Jangan menyerang musuh yang sudah siap dengan perangkap ,
Serang titik kelemahanya , tetapi hati-hati pancingan / perangkap musuh . Giringlah musuhmu ketempat yang kau sukai dan jangan membiarkan kamu dipaksa menuruti apa yang dikehendaki . Jangan mendesak musuh sehingga ia tak punya jalan keluar , ini sangat berbahaya kalau musuh bertekat mati dari pada kelaparan kamu akan tak tahan oleh serangan yang diluar dugaan / tak masuk akal sehat .
Jangan memulai perang / menyerang / menekan orang lain karena marah / ingin dituruti / balas dendam / egois / ingin menunjukan kekuasaan / memaksa kehendak . Jangan berperang / menyerang / menekan orang lain karena ingin bersatu dan jangan gunakan untuk persahabatan / ingin hidup bersama .
Karena dengan berperang / menyerang / menekan orang lain kita akan saling menyerang dan saling melukai . Ini akan menimbulkan luka dan keinginan untuk mengalahkan .
Yang kalah akan balas dendam dan yang menang akan menindas . Yang suka berperang /menyerang orang lain akan dibenci dan yang suka menantang perang / bermusuhan akan menemuhi kekalahan . Bila terjadi perang yang berkepanjangan ia akan selamanya diwasp[adai dan tak dipercaya , meskipun ia tak ingin berperang sekalipun . Tetapi sedikit saja terjadi gesekan , maka perangpun akan mulai berkobar kembali , Jadi jangan melakukan peperangan bila dalam hatimu mau hidup bersamanya .
Strategi kesepuluh : Hadiah dan hukuman
Berilah hadiah dan hukuman untuk membentuk pemerintahan yang bersih dan efesien .
- Ayat 1 :
Penguasa yang menginginkan pemerintahan yang bersih dan efesien , harus memberi hadiah kepada yang baik dan menghukum pada yang jahat .
- Ayat 2 :
Hadiah dan hukuman harus adil .
Hadiah tak tergantung pada kedudukan tapi jasa yang dibuat .
Hukuman harus dilaksanakan tanpa pengecualian .
- Ayat 3 :
Jadi berilah hadiah kepada orang-orang yang berbuat jasa dan saran untuk memajukan negara , bagaimanapun pahit dan keras saran yang diberikan , tetap saja saran yang baik .
- Ayat 4 :
Hukuman harus dilaksanakan tanpa pengecualian .
Jadi berilah hadiah kepada orang-orang yang berbuat jasa dan memberikan saran untuk memajukan negara , bagaimanapun pahit dan keras saran yang diberikan , tetap saja saran yang baik .
Berilah hukuman kepada orang-orang yang bersalah dan saran yang membuat kita tersesat / keliru dalam bertindak , bagaimanapun halus dan pujian yang diberikan , tetap saja saran yang menbuat kita celaka .
Strategi kesebelas : Saat emosi .
Jangan menuruti emosi .
- Ayat 1 :
Penguasa harus berwibawa dan tak cepat marah .
Penguasa harus tetap bisa menguasai emosinya dan mengendalikan dirimya .
- Ayat 2 ;
Ia boleh menunjukan kemarahan tapi tak kehilangan akal sehat .
Ia boleh bergembira tapi tak berlebihan .
Ia tak boleh membahayakan kepentingan negara karena kesedihan pribadi .
Ia juga tak boleh tenggelam dalam masalah pribadi dan melupakan pemerintahan negara .
Jika kita mudah emosi dan terhina maka kita akan terkena jebakan lawan . Tetapi bila kita terlalu sabar , kita akan diremehkan dan dianggap mudah ditindas / dibuat mainan saja .
Maka sewaktu kita marah , jangan melakukan apa-apa , tetapi bila menganggap itulah kelemahan kita , kita harus sesekali menunjukan kemarahan kita , tetapi bila musuh sengaja membuat kita marah , jangan perdulikan anggap saja ada orang gila di sekitar kita .
Tetapi bila kita dianggap tak marah dan lawan berusaha memaksakan kehendaknya dan menekan , marahlah dengan hebat , tetapi usahakan akal sehat tetap digunakan , buatlah lawan salah menduga agar apa yang ia pikirkan tak sesuai apa yang kita pikirkan .
Jadi bila ia yakin dia akan menang , tetapi sebenarnya ia akan kalah , bila ia yakin dia akan kalah sebenarnya ia benar-benar sudah kalah . , berilah ia harapan kalau ia bisa menang , bila yakin ia berhasil menyebak , buatlah jebakan itu mengenai dirinya sendiri , bila ia yakin jebakannya tak akan berhasil , buatkanlah ia merasa yakin bila jebakannya akan berhasil . Itulah kekejaman dan tak kenal kasihan dalam perang , maka jangan digunakan kepada orang yang ingin berdampingan selama hidupmu dan jangan sering menantang orang lain , karena hal ini dapat digunakan oleh siapa saja . Gunakan sajalah untuk pelindungmu sendiri , kalau tidak akan terjadi senjata makan tuan .
Marahlah pada waktu kamu seharusnya marah dan jangan marah bila kamu tak seharusnya marah , Jangan terbalik kalau terbalik kamu dianggap orang yang tak dewasa .
Maka dari itu jangan mulai perang dan jangan menantang perang , kalau perang terjadi orang yang paling baikpun akan terlihat sangat sadis dan jahat serta tak punya perasaan .
Strategi kedua-belas : Mengendalikan kekacauan .
Berhati-hati saat menghadapi situasi kacau .
- Ayat 1 :
Yang harus dilakukan saat pemerintah sedang kacau ?
Pertama kurangi jumlah staf dan kenakan disiplin ketat . Jika perbaikan tak dilaksanakan dengan benar / terburu-buru , kekacauan akan bertambah besar .
- Ayat 2 :
Reformasi harus dilaksanakan dengan hati-hati sesuai dengan kondisi yang ada dinegara dan keinginan rakyat .
Tindakan kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi situasi yang kacau .
Reformasi / perubahan harus dilakukan dengan damai dan menguntungkan semua pihak , tidak melepas semuanya dan merasa bebas tak terkendali , tetapi harus secara perlahan dan tak terburu-buru harus disesuaikan keinginan rakyatnya dan jangan menuruti hanay segelintir orang yang ingin mencari keuntungan .
Strategi ketiga belas : Pendidikan dan perintah .
Koreksi diri sendiri sebelum mengeluarkan perintah .
- Ayat 1 :
Penguasa yang malas tapi keras terhadap bawahan berarti menerapkan kebijakan yang buruk .
Penguasa yang tegas pada dirinya sebelum mengeluarkan perintah kepada bawahan , berarti mempraktekkan kebijakan yang baik .
- Ayat 2 :
Penguasa yang tak mempraktekkan apa yang dikatakannya akan kesulitan menerapkan perintah . Bila perintah tak dilaksanakan akan terjadi kekacauan .
Terpenting adalah memberi contoh , Kenali dirimu sebelum kamu mengenal orang lain , kendalikan dirimu sebelum menyuruh orang lain mengendalikan dirinya , koreksi dirimu sebelum mengoreksi orang lain dan perbaruhi dirimu sebelum kamu menyuruh orang lain memperbaruhi dirinya . Jangan mengeritik orang lain padahal dirimu sendiri sering melakukan . Ini adalah prinsip kepemimpinan yang sederhana dan efektif tapi sering dilupakan .
Strategi ke empat belas : Menghadapi kesulitan .
Bertindak tepat mengatasi masalah sebelum berkembang .
- Ayat 1 :
Negara harus punya hukum seperti keluarga mempunyai peraturan . Hukum dan peraturan harus dipatuhi sejak dibuat .
Keluarga merupakan negara kecil yang harus mempunyai peraturan dan yang tak bisa dirubah . Jika terjadi perubahan dan struktur perintah terbalik orang lain yang melihat menjadi bingung . Dala tradisi keluarga China : Kepala keluarga adalah ayah dan kepala rumah tangga adalah Ibu , Putra-putranya adalah mahkota kebanggaan , putri-putrinya adalah baju pelindingnya . Anak lelaki adalah pewaris marga dan hartanya , Anak perempuan pewaris kehormatan dan pendidikan keluarga .
Jika anak lelakinya bodoh dan tak dewasa serta sering membuat malu , maka keluarga itu akan kehilangan mahkotanya sebagai kebanggaan . Jika anak perempuannya bodoh dan tak dewasa serta sering membuat malu , keluarga itu akan kehilangan martabatnya .
Jika putri ingin menguasai putra , ia akan dianggap penghianat dan terjadi perebutan kekuasaan . Jika putra mengalah / memberikan kekuasaan kepada putri , ia akan seumur hidup dibawah kendali dan menyesal . Jika menantu kurang ajar kepada mertua , maka salahkan putra-putrimu sendiri , sebab ia diberi contoh oleh putra-putrimu sendiri . Maka didiklah putra-putrimu dahulu sebelum kamu memarahi menantumu .
Jika ayah sudah tua , putra sulung yang mengantikan kedudukan dalam menjaga adik-adiknya , bukan selalu mengawasi seperti anak kecil , tetapi memberi tahu mana yang benar dan mana yang salah , Jangan mencampuri urusan keluarga adik-adikmu , tetapi jangan tak mau tahu apa yang terjadi . Yang besar memberi contoh bagi yang kecil , yang kecil memberi saran bagi yang besar .
Bila wanita ingin menguasai suaminya , ia akan mendapat suami yang penuh tipuan . Bila lelaki ingin menguasai istrinya , ia akan mendapatkan istri yang seperti robot dan ia mudah dipengaruhi .
Bila istri dan suami saling mengerti dan memahami serta membantu itulah kekuatan keluarga . Tak ada yang bisa mendidik anak-anakmu , kecuali dirimu sendiri .
Kalau anak-anakmu berbuat sesuka hati dan merasa dirinya sudah dewasa , tetapi ia tak bisa melakukan apa yang harus dilakukan dan kerjaannya bermain-main serta mencari perhatian terus-menerus , jangan harap ia akan mematuhi peraturan keluarga dan jangan coba-coba menekan menantumu .
Jadi bila peraturan keluarga harus dipatuhi tak ada yang dapat mematuhi aturan keluarga selain anggota keluarga itu sendiri . Tak ada orang lain yang bukan anggota keluarga yang mau mematuhi / mengurusi aturan keluarga orang lain .
Strategi kelima belas : Melihat kedepan .
Berpandangan jauh ke depan dan membuat rencana dengan teliti .
- Ayat 1 :
Penguasa yang berpandangan pendek / tak membuat rencana dengan teliti akan penuh kecemasan .
Semua harapan rakyat pada pemerintahan , jika ia tak berusaha membuat kemajuan / rencana masa depan negara , ia akan menyesal seperti dalam sejarah . Semua apa yang kita lakukan ada tujuan dan harapan . Bila kita mempunyai harapan dan tujuan tetapi tak melakukan apa-apa itu disebut bermimpi . Bila kita melakukan tak punya tujuan dan harapan , itu sama saja dengan bermain-main . Bila kita melakukan sesuatu tetapi tak ada tanda-tanda adanya harapan dan tujuan akan tercapai , itu semua perbuatan sia-sia . Bila kita melakukan dengan segala cara tetapi harapan dan tujuan tak terbukti , itu semua yang kita lakukan sangat membosankan dan tak perlu dilakukan . Kalau kita melakukan banyak hal , tetapi yang kita dapat hanya sedikit / tak mendapat apa-apa , kita sedang dipermainkan . Kalau kita melakukan banyak hal dan hanya diberi impian dan kerugian sudah terjadi , itu sama saja kita sedang dipermainkan .
Jadi jangan perdulikan orang yang seperti itu karena kita sedang dimanfaatkan / dibuat alasan saja . Maka kenali , kendalikan , koreksi dan perbaiki dirimu sendiri . Ikuti perubahan dan berubalah sesuai kondisi yang terjadi . Terimalah kenyataan dan jangan bermimpi . Apapun yang kita lakukan kita sendiri yang menanggung akibatnya .
Jangan terganggu dengan orang lain dan jangan menganggu orang lain . Jangan mengurusi orang lain dan jangan mau dipengaruhi orang lain . Lakukan apa yang harus kamu lakukan , katakan apa yang harus kamu katakan . Waktu akan terus berubah dan tak pernah kembali . Rencanakan masa depanmu hari ini , lupakan masa lalu , tetapi jangan ulangi kesalahanmu lagi , Bersatulah dengan orang yang mau mengerti kamu dan berusahalah untuk mudah dimengerti serta mengertilah orang lain , jangan membuat keributan dan memaksa orang lain untuk mengertimu tetapi kamu tak mau mengerti orang lain .
Jangan bersatu dengan orang yang tak sejalan / tak sama dengan cita-citamu dan jangan mau dibuat bermimpi serta jangan mau dipaksa serta ditekan apalagi diatur-atur orang lain . Jadilah dirimu sendiri dan mengertilah perasaan orang lain .
Strategi keenam belas : Pengamatan .
Membuat komitmen untuk sukses .
- Ayat 1 :
Anda tak perlu pergi ke sungai untuk mandi , bila anda mencuci kotoran ditubuh anda sendiri .
Anda tak perlu kuda unggulan selama ia dapat berlari cepat .
Anda tak perlu orang bijak sebagai menteri / jenderal selama ia pintar dan cakap .
- Ayat 2 :
Bila ada kemauan pasti ada jalan , orang ulet akan berhasil .
Seorang penguasa harus menempatkan orang yang berbakat .
Sehingga mereka dapat melakuakn yang terbaik demi negaranya .
Orang yang berbeda memiliki pengalaman dan kemauan yang berbeda pula . Pemimpin yang pintar harus mempergunakan sepenuhnya bakat berharga orang tersebut untuk mengatasi kesulitan yang berbeda . Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil dan kita tak boleh menyerah begitu saja