#bosanchez – with jaya, Inggrid, Irene, Ed, David, Christian, Livi, Manda 🍭, Winna, Jesslyn, Cory, Jessica Clarissa, Jeffri, Diana, Aileen, Jovita, Carolina, Windy, Yuvensia, Rafaela, Eka, Windy, hurama, Stella, Yuventius Yudi, Ellen, Cindy, Fransiscus, Adeline, Silvi, Yolanda, Alvina, Monica, christine, and Surya

View on Path

Apakah Anda Menyukai Diri Anda Sendiri? ( Bo sanchez)

nyengirdanbo

Apakah Anda Menyukai Diri Anda Sendiri?

Dalam banyak pesta yang saya hadiri, saya memperhatikan sebuah ritual umum yang terjadi di sekitar mesin Videoke.  Saya menemukan tiga tahap dalam ritual ini.

Pertama, seseorang dibujuk untuk bernyanyi bagi semua.  Awalnya ia menolak dengan tegas seolah itu tidak masuk akal seperti pemilihan presiden.  Ia sebenarnya menunjuk orang lain yang mungkin bisa menyanyi dengan lebih baik – tapi kalau karena beberapa alasan, orang-orang tidak lagi menunjuknya untuk menyanyi, Anda akan melihat kalau ia akan pulang dengan perasaan sangat tertekan dan mungkin akan gantung diri…

Tapi anggap saja ritual itu berlanjut dan orang-orang tetap memaksanya untuk bernyanyi.  Calon penyanyi ini sekarang menolak dengan malu-malu disertai humor – mengundang mereka untuk lebih memaksanya lagi.  Ia mengatakan hal-hal aneh seperti, “Ayo, saya mungkin bisa menemukan bakat saya.”

Tahap kedua dari ritual ini adalah ketika sang penyanyi mengambil mic, menarik sebuah CD instrumental dari saku kirinya dan berkata, “Track 1.”

Tahap ketiga terjadi setelah lagu selesai.  Semua orang meminta lagi – tak peduli sekalipun suaranya memberi mereka pengalaman singkat akan penderitaan di neraka.  Pendengar Filipina biasanya memberinya pujian dengan kalimat seperti, “Ups, kamu memiliki bakat! Suaramu seperti Martin Nievera!”

Saya akan berfokus pada satu poin tentang ritual ini: Semua ini adalah tentang “ditemukan”.

Saya percaya bahwa dalam kehidupan nyata, ditemukan oleh orang lain tidaklah sepenting menemukan diri sendiri.

Anda menemukan keindahan, kemuliaan, kehebatan yang ADALAH Anda!

            Dengarkan sebuah kutipan yang saya dapat dari Mike Murdock:

“Popularitas adalah ketika orang lain menyukai Anda.  Kebahagiaan adalah ketika Anda menyukai diri Anda.”

Apakah Anda MENYUKAI diri Anda?

Apakah Anda menikmati menjadi diri Anda?

Apakah Anda merayakan sebuah pesta karena kebaikan yang Tuhan curahkan pada Anda sejak semula?

Saya akan mengatakan ini lagi: Jangan tunggu untuk ditemukan.

            Berdoa.  Hening.  Lihat ke dalam diri Anda melalui mataNya.

Temukan!

Dan kagumilah betapa indah, betapa istimewa, betapa hebatnya diri Anda sesungguhnya.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

Jadikan Pekerjaan Anda Sebagai Penyembahan Anda

 

SONY DSC

 

Hari ini saya mempunyai sebuah pesan sederhana bagi Anda: Jadikan profesi Anda menjadi khotbah Anda dan pekerjaan Anda menjadi penyembahan Anda.

 

 

Berkhotbah Dalam Profesi Anda

 

Suatu hari, seorang teman mengatakan pada saya, “Sekali waktu, saya terbiasa mengeluh tentang pekerjaan saya yang kurang baik.  Hingga saya bertemu dengan orang-orang yang memiliki pekerjaan yang lebih buruk.  Seperti saya mendengar cerita seorang istri yang mengeluhkan suaminya yang selalu membawa pulang pekerjaan.”

“Hah?”  Saya tidak mengerti.

“Istri ini begitu terganggu karena suaminya selalu membawa pulang pekerjaan dan bekerja di meja makan.  Akhirnya, ia memberi suaminya sebuah ultimatum dan mengatakan pada suaminya untuk tidak melakukan hal itu lagi atau awas.”

“Tapi bukankah itu…ah…normal?” tanya saya.

“Tidak jika suamimu seorang yang pekerjaannya membalsem mayat.”

“Tentuuuuuu,” saya tertawa kecil.

“Sungguh, saya betul-betul bersyukur kepada Tuhan atas pekerjaan yang saya dapatkan.  Sekalipun sulit.”

“Tentu saja.”

            Sebenarnya, saya percaya pekerjaan kita adalah tempat dimana Tuhan ingin kita membagikan kasihNya kepada sesama.  Ya, sekalipun jika Anda seorang pembalsem mayat.

St. Fransiskus Asisi mengatakan, Percuma berjalan ke mana saja untuk mewartakan, kecuali perjalanan kita adalah warta kita.

Pengumuman: Saya tidak tahu apa pekerjaan Anda, tapi saya yakin Anda juga seorang pengkhotbah.

Tapi dengan suatu perbedaan yang besar.  Jika pendengar saya tidak menyukai apa yang saya katakan, mereka akan berdiri dan meninggalkan ruangan.  Anda, biar bagaimanapun, memiliki seorang pendengar tawanan.  Di tempat kerja Anda, orang-orang mendengarkan Anda delapan jam sehari, lima hari seminggu.  Jika pendengar Anda tidak menyukai apa yang Anda khotbahkan, mereka tetap bersama Anda, dan mereka tetap harus mendengarkan khotbah Anda tidak peduli mereka menyukainya atau tidak.

Sedihnya, jika Anda hidup dalam materialisme, keegoisan, dan kesombongan – Anda mewartakan kehidupan Neraka.

Tapi jika Anda hidup dalam kasih, pengampunan, dan kerendahan hati, maka Anda mewartakan Kasih Tuhan – dan Anda membawa rekan-rekan kerja Anda lebih dekat ke Surga.

Teman, pilihan di tangan Anda.  Hari ini, apakah Anda akan mengkhotbahkan Surga atau Neraka?

Apakah rekan kerja Anda menjadi satu pribadi yang lebih baik karena mengenal Anda dan bersama Anda?  Temukan bagaimana Anda dapat memberkati mereka secara lebih lagi.

 

 

Menyembah Lewat Pekerjaan Anda

 

Pekerjaan Anda seharusnya menyembah Tuhan.

Karena Anda tidak dipekerjakan oleh bos atau perusahaan Anda, tapi oleh Tuhan sendiri.

Orang yang Anda panggil bos bukanlah Bos Anda.

Yang Maha Kuasa adalah bos Anda yang sesungguhnya.

St. Paulus mengatakan, Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia…Kristus adalah tuan dan kamu hambaNya. (Kolose 3:23-24)

Jadi ketika Anda memberi pekerjaan yang ceroboh, Anda memberi penyembahan yang ceroboh kepada Tuhan.

Saya ingat Yusuf dalam Perjanjian Lama.

Di manapun ia bekerja – sebagai hamba di rumah Potifar, atau sebagai penghuni penjara di penjara orang Mesir, atau sebagai Wakil Firaun, ia selalu menjadi Karyawan Teladan.

Bukan, ia tidak melakukan semua ini untuk hadiah.

Ia hanya melakukan pekerjaan yang baik ke manapun ia pergi karena ia setia kepada Tuhan.

Ini yang saya pelajari: Jika Anda bekerja untuk Tuhan, Anda akan berkembang di manapun Anda ditanam.

Maka hormati dan hargai orang gendut dengan nafas tidak sedap di belakang meja di depan Anda.  Meskipun ia tidak terlihat demikian, tapi ia adalah wakil Tuhan.

Kembali, St. Paulus mengatakan, Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus…dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia. (Efesus 6:5-7)

Apakah Anda akan merasa malu ketika Anda mempersembahkan pekerjaan Anda kepada Tuhan sebagai penyembahan Anda?  Atau apakah Anda akan dengan bangga menyerahkan pekerjaan Anda kepadaNya?  Apa yang dapat Anda lakukan untuk membuat pekerjaan Anda lebih menyenangkan Tuhan?  Tuliskan cara-caranya.

Martin Luther King mengatakan, Jika seorang pria dipanggil untuk menjadi seorang penyapu jalan, ia bahkan akan menyapu seperti Michaelangelo melukis, atau Beethoven menciptakan musik, atau Shakespear menulis puisi.  Ia akan menyapu jalan dengan begitu baik hingga seluruh penghuni surga dan bumi akan berhenti sejenak untuk mengatakan, Lihat seorang penyapu jalan yang melakukan pekerjaannya dengan baik.”

Jadikan pekerjaan Anda sebagai penyembahan.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

(Diterjemahkan oleh: Jessica Jeanne Pangestu)

AKANKAH TAHUN INI MENJADI TAHUN ANDA?

 

 new Year

 

            Bayangkan suatu hari puteri Anda bertanya, “Ibu, kelulusan saya sudah dekat, dan seperti yang Ibu tahu, saya mendapat nilai yang sangat baik.”

            “Ya, sayang, nilaimu baik,” Anda tersenyum dengan bangga.

            “Karena itu, saya pikir sebagai Ibu yang luar biasa, tentu Ibu akan memberi saya sebuah hadiah istimewa, karena Ibu sayang pada saya dan ingin berterima kasih atas prestasi saya yang tinggi,” katanya dengan manis.  Sambil merangkulkan lengannya di pinggang Anda, Anda tidak tahu mengapa, tapi bayangan seekor ular besar mengelilingi Anda memenuhi pikiran Anda, tapi Anda menghalau pikiran itu.

            “Baiiiiiik…  Dan hadiah istimewa apa ya?” Anda berkata sambil mengernyitkan alis.

            “Saya pikir sebuah mobil…”

            Jika Anda adalah ibu itu, akankah Anda memberikan itu padanya?

            Baiklah, bagaimana jika saya memberitahu Anda bahwa ia akan lulus dari Sekolah Dasar dan ia baru 12 tahun.  Apakah Anda tetap akan memberikan padanya?

            Tentu saja TIDAK.  Anda akan mengatakan padanya, “Langkahi dulu mayat Ibu!  Naik skateboard-mu saja!”

            Tak perduli bagaimana anaconda itu memohon dan mengeluarkan puluhan ember air mata, Anda pasti tetap akan mengatakan tidak.  Mengapa?

            Karena Anda mencintainya.

            Sekarang belum waktunya.

            Tuhan bekerja dengan cara yang sama.

            Akan ada waktunya dimana Ia tidak akan memberikan apa yang Anda doakan, kalau Ia tahu waktunya belum tepat.

            Tuhan tidak menjanjikan bahwa Anda tidak akan mengalami masa kekurangan.  Ia tidak menjanjikan bahwa Anda tidak akan pernah mengalami dimana kondisi keuangan begitu ketat.  Ia tidak menjanjikan bahwa Anda tidak akan pernah mengalami masalah.

            Tapi ini janjiNya: Bahwa apapun keadaan hidup Anda, Ia menjamin KehadiranNya yang penuh kasih.  Ia akan berada di sisi Anda, memegang tangan Anda, melewati perjalanan hidup Anda.  Ia tidak akan pernah meninggalkan Anda.

            Mungkin tahun lalu, Tuhan mengatakan “Tidak” terhadap beberapa doa Anda karena waktunya belum tepat.  Masanya belum tepat.  Jangan menyerah!  Tahun ini mungkin menjadi tahun Ia menjawab “Ya”.  Tahun ini mungkin masa yang tepat.

            Lakukan ini sekarang: Tutuplah mata Anda dan bersyukurlah pada Tuhan atas kasihNya.  Dan ucapkan syukur lebih dulu karena Ia menjawab doa Anda pada waktu yang tepat.

            Tahun ini mungkin waktunya!

            Saya berdoa bagi Anda…

 

            Semoga mimpi Anda menjadi kenyataan,

        Bo Sanchez

BAGAIMANA MENEMUKAN IMPIAN HIDUP ANDA

dream3

BAGAIMANA MENEMUKAN

IMPIAN HIDUP ANDA

 

 

            Saya punya tugas bagi Anda.

            Apakah Anda ingin tahu mengapa Anda dilahirkan?  Apa misi suci dalam hidup Anda?

            Inilah yang Anda lakukan: Jadwalkan beberapa jam untuk suatu retret pribadi; sepanjang hari akan lebih baik.  Ambil kalender Anda dan tandai hari istimewa itu dengan sebuah pen merah.  Tak seorangpun menyentuh hari itu.  Itu adalah janji temu Anda dimana Anda mendiskusikan hidup Anda dengan Tuhan.

            Ambil waktu itu untuk melakukan refleksi pribadi dan tanyakan pertanyaan berikut pada diri Anda.  Inilah beberapa “pertanyaan hati” untuk Anda jawab…

 

 

Pertanyaan Untuk Dijawab:

 

         Apa kelebihan terbesar Anda?

         Apa talenta utama yang telah diberikan pada Anda untuk memberkati dunia?

         Apa yang paling Anda suka lakukan?

         Apa momen paling bahagia dalam hidup Anda?  Apa yang Anda lakukan pada momen itu?

         Jika diberikan kesempatan untuk hidup dengan cara apapun dan melakukan apapun – sekalipun pilihan Anda sangat tidak masuk akal – hidup seperti apa yang akan Anda pilih?

 

 

Bayangkan Diri Anda Pada Ulang Tahun Ke-75 Anda:

 

         Anda ingin menjadi orang seperti apa pada saat itu?

         Prestasi apa yang ingin Anda capai?

         Jika anggota keluarga memberi penghormatan pada pesta ulang tahun Anda ke-75, dan berterima kasih pada Anda dan mengatakan hal-hal baik yang telah Anda lakukan, apa yang Anda ingin mereka katakan pada Anda?

 

 

Tulis sebuah Pernyataan Misi Pribadi Sementara:

 

            Dari jawaban Anda di atas, tulis sebuah Pernyataan Misi Pribadi sementara.  Satu kalimat ini harus mengekspresikan apa yang sangat Anda yakini tentang apa yang akan dicapai hidup Anda pada akhirnya.  Ini harus menginspirasi dan bisa menggerakkan.  Dan jangan kuatir jika itu tidak sempurna.  Pernyataan Misi Pribadi Anda harus melalui banyak revisi dan koreksi seiring berjalannya waktu.  Anda harus meninjau kembali Pernyataan Misi Pribadi Anda dalam doa secara rutin.

 

 

Akhirnya, Tulis Impian Hidup Anda

 

            Sekarang setelah Anda menuliskan Pernyataan Misi Pribadi, tuliskan deskripsi dari hidup Anda selama dua puluh lima tahun mendatang.  Gambarkan diri Anda, jadwal Anda, pekerjaan Anda, rumah Anda, relasi Anda, proyek Anda, karakter Anda…secara detil.  Jangan kuatir jika Anda mengisi beberapa halaman untuk Impian Hidup Anda.  Biarkan hati Anda berbicara seolah Anda melukis di kanvas imajinasi Anda.

 

 

Buat Rencana Finansial Anda Berdasarkan

Impian Hidup Anda

 

            Setelah menulis dokumen Impian Hidup Anda, tulis rencana finansial Anda: Berapa yang harus Anda hasilkan tahun depan.

            Menuliskan tujuan finansial merupakan latihan dalam iman.  Dan latihan dalam komitmen pribadi.  Pikiran Anda akan dipaksa untuk terbuka dan memikirkan cara bagaimana tujuan itu dapat terpenuhi.  Ketika saya melakukan ini, rasanya seperti ada suatu kekuatan yang dilepaskan pada diri saya.  Tapi ketika saya mencoret di kertas setiap ide apapun yang timbul dalam pikiran saya, saya berulang kali kembali kepada misi hidup saya – karena begitulah caranya Tuhan akan menyediakan bagi saya.

            Mari saya jelaskan.

            Saya percaya bahwa ketika kita setia pada misi kita dan memberi diri kita kepada dunia dan dengan tulus menolong orang agar memiliki hidup yang lebih baik, kita melihat dunia membayar kembali.  Ketika kita memberi, kita menerima – dan kita tidak hanya menerima, tapi kita menerima lebih banyak dari yang telah kita berikan.  Mengapa?  Karena Tuhan telah menulis Hukum timbal-balik di dunia.

            Tentu saja, agar Hukum Timbal-balik ini bekerja, Anda perlu mengisi apa yang layak untuk Anda dan tidak meloakkan diri Anda.  Menghasilkan uang tidak membuat Anda kurang rohani.  Jika uang yang akan Anda hasilkan adalah untuk mendukung Impian Hidup yang telah ditunjuk Tuhan, itu adalah sangat rohani. 

            Sejauh ini, saya telah mampu mencapai tujuan finansial saya – cukup untuk menghidupi keluarga saya dan lebih dari cukup untuk bermurah hati kepada mereka yang membutuhkan – bagian kedua adalah bagian hakiki dalam misi saya.

            Tapi yang lebih penting, dengan membuat rencana finansial berdasarkan Impian Hidup saya, saya hidup dengan hati-hati, dan uang masih tetap terhubung dengan misi saya – bukan sesuatu yang terpisah darinya.  Karena keberhasilan bagi saya bukanlah memiliki kekayaan terbesar tapi kepenuhan impian hidup saya – sembilan puluh persen dari hal itu bukan soal finansial.

 

            Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

        Bo Sanchez

Sudahkah Anda Menyerahkan Mimpi Anda Kepada Tuhan?

Image

 

Sudahkah Anda Menyerahkan Mimpi Anda

Kepada Tuhan?

 

 

 

            Apakah Anda ingin memenuhi mimpi-mimpi Anda?

            Anda perlu menyerahkan mimpi-mimpi Anda kepada Tuhan.

            Banyak orang telah mengajar Anda untuk mencari mimpi-mimpi Anda.

            Tapi sangat sedikit yang telah mengajar Anda untuk menyerahkan mimpi-mimpi Anda.

            Jangan salah sangka.  Mencari mimpi Anda itu penting.  Saya selalu mengatakan pada orang-orang, “Anda perlu tahu mimpi Anda, tentukan mimpi Anda, dan kejarlah mimpi Anda.  Anda perlu memiliki genggaman yang kuat pada mimpi Anda – makan, bicara, jalan, dan tidur dengan mimpi Anda.  Saya yakin jika Anda tidak mencari mimpi Anda dengan komitmen yang kuat, mimpi Anda tidak akan menjadi kenyataan.”

            Tapi ada fase kedua untuk memenuhi mimpi Anda.

            Pada titik tertentu, setelah mencari mimpi Anda, Anda perlu menyerahkan mimpi Anda kepada Tuhan.

            Kalau tidak, Anda tidak akan merasa damai.

            Dalam Alkitab, Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan anaknya di altar (Kejadian 22).  Dari pengalaman pribadi, saya perhatikan bahwa Tuhan meminta kita untuk mempersembahkan sesuatu yang paling kita kasihi.

            Tuhan memanggil Anda untuk mempersembahkan mimpi Anda di altar.

            Saya akan mengatakannya dengan cara yang lain.  Ada dua ekstrim yang perlu Anda hindari.

            Pertama adalah ketika kita tidak mempunyai mimpi.  Ada orang-orang yang saya tahu bangun di pagi hari tanpa mengetahui apa yang harus dilakukan.  Karena mereka tidak memiliki mimpi.  Dan seorang yang tidak mempunyai mimpi sudah mulai sekarat.

            Itulah sebabnya mengapa setiap Minggu di Feast (persekutuan mingguan kami), saya mengajar orang-orang untuk bermimpi.  Saya mengajar orang untuk menulis 7 mimpi di booklet Novena kepada Kasih Tuhan (itu adalah booklet kecil yang kami berikan kepada umat yang datang pertama kali) dan mendoakannya setiap hari.

            Ekstrim kedua adalah ketika mimpi mereka melahap hidup mereka, sebenarnya menghancurkan mereka, atau menghancurkan keluarga mereka, atau menghancurkan kesehatan mereka, atau menghancurkan relasi mereka dengan Tuhan.

            Mereka adalah orang-orang yang berkata, “Kalau saya tidak mendapat seorang suami, saya tidak akan bahagia.”

            Atau “Kalau saya tidak sembuh, saya tidak akan bahagia.”

            Atau “Kalau saya tidak mendapat anak, saya tidak akan bahagia.”

            Atau “Kalau saya tidak mempunyai rumah, saya tidak akan bahagia.”

            Atau “Kalau saya tidak mendapat Visa Amerika, saya tidak akan bahagia.”

            Bagaimana Anda tahu kalau Anda perlu menyerahkan mimpi Anda kepada Tuhan?  Ketika mimpi Anda menjadi lebih penting dari hidup Anda.  Ketika mimpi Anda mencuri rasa damai Anda.  Ketika mimpi Anda membuat Anda jauh dari Tuhan.

            Apa arti menyerahkan mimpi Anda?

            Saya tidak meminta Anda untuk menyerah atas mimpi Anda.  Saya meminta Anda untuk melepaskan keterikatan Anda terhadap versi tertentu dari mimpi Anda.

            Dan itu juga berarti menyerahkan keterikatan Anda terhadap waktu tertentu dari mimpi Anda.

            Berserah berarti percaya bahwa Tuhan mempunyai versi terbaik bagi Anda.  Berkat terbaik Tuhan itu akan datang pada waktu terbaik dan dengan cara terbaik.

            Ketika Anda menyerahkan mimpi Anda, Anda seolah mengatakan, “Sekalipun jika saya tidak mendapatkan mimpi ini, saya akan tetap bahagia.  Karena saya percaya padaMu, Tuhan.”

            Saya percaya sesuatu yang ajaib terjadi ketika Anda meletakkan mimpi Anda di altar.  Ketika Anda berserah, Anda mendengar Tuhan berbicara dalam hati Anda dan mengatakan, “Anakku, masihkah engkau menginginkan mimpimu jika Aku mengatakan bahwa Aku mempunyai sesuatu yang lebih baik untukmu?”

            Saya ingin Anda mengucapkan doa ini kepada Tuhan sekarang: “Tuhan, saya percaya padaMu.  Saya tetap akan mencari mimpi saya dengan sukacita, tapi saya akan menyerahkan keterikatan saya terhadap detil-detil mimpi saya.  Saya akan membuka diri saya kepada kejutan-kejutanMu yang luar biasa.”

 

 

Tuhan Akan Mengijinkan Kekecewaan Sementara

 

            Ibu saya menginginkan saya menjadi seorang pastor.

            Ketika saya masih anak-anak, ia mengatakan pada saya, “Ibu berdoa agar kamu menjadi seorang pastor.  Ibu tidak memaksamu.  Tapi ibu akan menjadi wanita paling bahagia di dunia jika kamu menjadi seorang pastor.”

            Bicara tentang manipulasi emosional secara halus.  (Haha.)

            Ketika saya berumur 16 tahun, saya mengambil jurusan filosofi untuk kuliah saya, jadi kalau Tuhan betul-betul memanggil saya untuk hidup sebagai pastor, saya siap.  (Catatan: Filosofi diperlukan jika ingin menjadi pastor.)

            Setelah kuliah, saya juga mengambil semua studi yang diperlukan untuk meraih gelar Master dalam Teologi, lagi-lagi, kalau Tuhan sungguh memanggil saya untuk menjadi seorang pastor.  Yang perlu dilakukan Uskup adalah mengirim saya ke seminari selama satu atau dua tahun – dan hupla – saya siap ditahbis.

            Tapi Tuhan tidak pernah memanggil saya untuk menjadi seorang pastor.

            Waktu Ibu tahu saya punya pacar, hal itu membuat hatinya hancur.  Selain kenyataan tak ada wanita yang cukup baik untuk puteranya, mimpinya atas diri saya adalah menjadi “Pastor Bo” seperti sudah dalam genggaman.

            Saya yakin ada hari-hari dimana Ibu membayangkan saya menjadi seorang pastor.  Saya yakin Ibu membayangkan saya mengenakan jubah pastor, merayakan Misa dan memberkati hosti.  Dan suatu hari, gambaran indah itu terhempas begitu saja.

            Tapi saya juga tahu kalau lewat banyak air mata, Ibu menyerahkan mimpinya bagi saya kepada Tuhan.  Seperti Abraham, Ibu meletakkan saya di altar.

            Dan Tuhan memberinya versi lain dari mimpi itu.

            Saya tidak menjadi seorang pastor.  Tapi saya menjadi seorang pengkotbah, seorang penulis, seorang pengusaha, dan seorang pemimpin.

            Hari ini, ketika ibu saya memikirkan saya, ia tetap wanita paling bahagia di dunia!

            Saya senang menjadi seorang pengkotbah awam.  Saya senang menceritakan bagaimana saya membesarkan anak-anak saya dan bagaimana saya mencintai isteri saya – hal-hal yang tidak akan pernah bisa dibagikan oleh para pastor.  Dan tanpa jubah panjang, saya merasa lebih banyak orang yang tidak beriman dapat merasa sama seperti saya.

            Teman, Tuhan memiliki cara untuk memenuhi mimpi dalam hati Anda dengan cara terbaik.  Ia akan mengijinkan Anda merasa kecewa untuk sementara, tapi tidak pernah kecewa secara permanen.

            Anda tidak perlu mengerti semuanya.  Serahkan saja mimpi Anda kepada Tuhan.  Biarkan saja.  Biarkan Tuhan bekerja.  Nikmati hidup Anda hari ini, sekalipun jika mimpi itu seolah begitu jauh.

            Pada waktunya, Anda akan melihat berkat terbaik yang akan menghampiri Anda.

 

            Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

            Bo Sanchez

Apakah Anda Sahabat Tuhan?

Apakah Anda Sahabat Tuhan?

 Sahabat

Suatu hari, seorang pria mendatangi saya dan bertanya, “Apakah Anda mulai dengan Kerygma?”

            “Yap,” kata say, “Dimulai pada 1990.”

            “Dan setelahnya, Anda menerbitkan majalah lain, seperti Didache, Gabay, Companion, Sabbath…

            “Ya,” kata saya.

            Ia menggenggam tangan saya dan bertanya, “Bo, bolehkah saya bertanya?”

            “Tentu saja,” kata saya.

            “Dari mana kamu mendapat semua idemu?  Tolong, saya serius.”

            Sejujurnya, saya tidak dapat menjawabnya.

            Karena saya merasa jawaban saya akan terdengar sombong.

            Saya ingin mengatakan padanya, “Saya adalah sahabat Tuhan dan Ia berbicara kepada saya.”

            Bukan dengan kilatan petir dan gemuruh guntur.  Tapi lewat pemikiran biasa.  Mengapa?  KarenaIa adalah sahabat saya dan sahabat berbicara kepada satu sama lain setiap hari.

            Ketika saya mengatakan ini, saya TIDAK mengatakan semua yang sudah saya lakukan langsung berhasil seperti yang terlihat sekarang ini.  Sebaliknya, saya telah memulai banyak hal yang langsung hancur pada hari saya memulainya.  Tapi bahkan semua kegagalan itu tidak betul-betul gagal karena saya belajar begitu banyak dari semua kegagalan tersebut.

            Jadi sekalipun lewat semua kegagalan itu, saya merasakan bimbingan dan kebaikan Tuhan bagi saya.

            Dan kalau saja Anda berpikir bahwa saya menempatkan diri saya pada suatu landasan, bacalah kalimat saya berikutnya: Jika Anda melihat kembali ke hidup Anda, Anda akan menyadari bahwa Tuhan juga telah berbicara kepada Anda.  Ia telah membimbing Anda sepanjang hidup Anda.  KarenaIa sahabat Anda juga.

            Tak ada yang istimewa tentang diri saya.  Saya buang angin.  Saya mendengkur.  Saya tidur dengan mulut terbuka.  Saya membiarkan kaos kaki saya yang kotor di lantai (Isteri saya menjadi kudus karena saya).

            ANDA adalah Sahabat Tuhan.

            Dan Tuhan senang berbicara kepada Anda.

            Yesus mengatakan, Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKu.  (Yohanes 15:15)

Tuhan Berdiri Di Sisi SahabatNya

            Setiap kali saya menghadapi masalah, saya mengucapkan kalimat luar biasa ini dengan lantang:

 

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13).

Mari saya ceritakan sebuah kisah yang terjadi pada diri saya beberapa tahun lalu.

            Suatu hari, saya merasa kuatir.

            Karena kami membeli sebuah Audio System untuk acara FEAST (itu adalah sebutan untuk persekutuan doa kami) dengan harga yang dahsyat Rp 480 juta.

            Dan saya juga berjanji pada orang yang menjualnya pada kami bahwa kami akan membayarnya dalam waktu tiga bulan.

            Sejujurnya, saya tidak tahu bagaimana kami dapat membayarnya dalam waktu tiga bulan.

             Tapi setelah sekian tahun, saya sudah terbiasa menggunakan ketidakwarasan saya, dan begitu juga teman-teman saya.

            Saya berpikir saya tidak punya pilihan lain, karena pertemuan FEAST mingguan kami bertumbuh dalam jumlah dan kami betul-betul membutuhkan Audio System yang perlu ditingkatkan.

            Maka setelah saya menandatangani selembar kertas, saya berjalan ke panggung dan berbicara kepada umat FEAST kami.  “Teman-teman, kami perlu mengumpulkan dana Rp 480 juta dalam waktu tiga bulan untuk Audio System kami.”  Kerumunan orang di depan saya menatap saya dengan tanda tanya besar pada wajah mereka, menunggu kalimat lanjutannya.  Mungkin mereka berpikir saya sedang bercanda.

            Setelah pengumuman saya, kami mengedarkan kantong persembahan untuk Audio System.  Pada hari itu, kami mengumpulkan jumlah yang sangat besar…Rp 2,4 juta!  Wow, jika hal ini berlanjut, saya menghitung kalau kita akan mencapai Rp 480 juta dalam, oh, enam belas tahun.  Ampun, kami membutuhkan mukjizat.

            Selama tiga bulan itu, saya tidak tahu berapa banyak kali saya mengatakan, Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.  Aku adalah Sahabat Tuhan!

            Dan minggu-minggu berlalu, mukjizat pun terjadi.

            Pertama, seorang pria luar biasa yang menjual Audio System menurunkan harganya menjadi Rp 400 juta.  Ia mengatakan ia tidak lagi mau mengambil keuntungan dari kami.  (Berkati jiwa dan bisnisnya, ya Tuhan!)  Kedua, banyak orang mulai memberi dengan pengorbanan.  Dan Audio System itu terbayar lunas pada waktunya!

            Sekarang, Anda mungkin kuatir tentang banyak hal.  Mungkin itu tentang anak-anak Anda.  Atau tentang pekerjaan Anda.  Atau tentang kesehatan Anda.  Atau tentang masa depan Anda.

            Nyatakan sekarang bahwa Tuhan berdiri di sisi sahabatNya.

            Dan Anda adalah sahabat Tuhan.

 

            Lebih jauh lagi, percaya kepada Teman Anda sekarang.

 

            Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

            Bo Sanchez

 

BAGAIMANA MENGUBAH GAMBARAN DIRI ANDA

self image
Waktu itu saya masih seorang anak-anak.
Tapi hingga hari ini, saya tidak pernah dapat melupakan kipas angin
tua yang kami miliki.
Jika Anda seumur dengan saya, Anda mungkin pernah melihat monster
ini: Sebuah kipas angin elektrik terbuat dari 100% baja murni dan
beratnya seperti sebuah kapal.  Dan dengan baling-baling yang dapat
memutuskan kepala Anda.
Suatu hari, kami menyalakannya, dan baling-balingnya menimbulkan
suara yang sangat berisik, Anda mungkin akan berpikir ada helikopter
tentara di dalam rumah kami.
Saat itu sepupu saya Chuck yang sedang mampir, mengajukan diri untuk
memperbaikinya.  Dalam keluarga, ia dikenal sebagai orang yang “serba
tahu tapi tidak menguasai apapun”.  Kita harus berfokus pada bagian
“tidak menguasai apapun”.  Karena setelah ia “memperbaikinya”, suara
berisiknya betul-betul hilang – tapi juga tanda-tanda kehidupannya.
Sekarang kipas angin kami mati.  “Chuck, kamu membunuhnya!” kami
berkata padanya.  “Ya, tapi paling tidak sekarang kipas itu hening,”
katanya, “dan kita dapat menjual barang rongsokan ini!”
Saat itulah Paman saya Tom berjalan perlahan melewati pintu.  “Ia
jago dalam hal itu,” kata ayah saya.  Maka kami memintanya untuk
memeriksa apa yang tersisa dari kipas angin kami.
Paman Tom memisah-misahkan, dan setelah hampir dua jam, menyatukannya
kembali.  Ia memasangnya – dan dengan menahan nafas – kami melihat
baling-balingnya bergerak kembali!  Dan juga tanpa suara berisik.
Tapi tidak heran, karena baling-balingnya berputar satu putaran penuh
setiap…60 detik!  Kipas itu bergerak begitu pelan, sampai kami mengira
kipas itu berubah menjadi sebuah jam sekarang.
Seorang dari kakak saya bertanya, “Siapa pembuatnya?”
Seseorang berkata, “Hitachi.”
Seorang kakak yang lain berkata, “Kalau begitu ayo bawa ke Hitachi.
Jika mereka yang membuatnya, saya yakin mereka dapat memperbaikinya.”
Sesekali, kakak-kakak saya dapat mengatakan hal yang masuk akal juga.
(Hanya bercanda.  Saya satu-satunya anak laki dalam keluarga, dan juga
yang paling muda.  Jadi saya punya ijin untuk menggoda mereka.)
Betul saja, kami membawanya ke Hitachi, dan dalam beberapa hari,
kipas angin itu kembali berfungsi dengan sempurna.

  • Anda Memiliki Sebuah Gambaran Diri Dalam Hati Anda; Seringkali, Itu Adalah Sebuah Kebohongan 

Dalam pikiran Anda, Anda sudah memiliki sebuah gambaran tentang diri
Anda.
Itu adalah sebuah Gambaran Diri.
Dan itu begitu kuat, sehingga itu benar-benar menentukan seluruh
hidup Anda.
Gambaran Diri ini – bagaimana Anda menggambarkan diri Anda sendiri –
berasal dari kumpulan pengalaman kegagalan dan keberhasilan Anda.
Juga berasal dari bagaimana orang lain memperlakukan Anda.  Dan
berasal dari bagaimana Anda memperlakukan diri Anda sendiri selama
ini.
Itulah sebabnya Gambaran Diri Anda bisa jadi sebuah kebohongan.
Hal itu seperti meminta sepupu saya Chuck dan paman saya Tom untuk
memperbaiki Anda.  Mereka tidak memiliki blueprint Anda.  Mereka betul-
betul tidak tahu siapa Anda.        Karena mereka tidak membuat Anda.
Sebaiknya, datanglah kepada Pembuat Anda.
Selidiki jauh di dalam diri Anda dan Anda akan melihat label yang
terjahit pada jiwa Anda: “Milik Tuhan, Buatan Surga.”
Ia memiliki blueprint Anda.  Ia tahu semua bagian diri Anda.  Ia
lebih tahu tentang diri Anda daripada Anda sendiri.
Karena Ia menciptakan Anda, Ia memiliki Gambaran Diri Anda yang
paling akurat.
Teman, dalam hati Anda sekarang, Anda membawa sebuah Gambaran Diri –
suatu cara melihat diri Anda sendiri.  Pertanyaan: Dari mana asalnya
itu?

  • Gambaran Diri Saya Adalah Sebuah Kebohongan

Bertahun-tahun lalu, saya memiliki keterikatan pornografi yang
parah.
Pada pukul tiga pagi, saya akan bangun dan berkeliaran di jalan,
mencari “dosis” saya – materi pornografi.  (Pada waktu itu tidak ada
internet porno, jadi saya harus mengais majalah porno murahan.)
Itulah saya beberapa tahun lalu.
Dalam pikiran saya, saya hanya memiliki satu Gambaran Diri: Saya
sangat kotor.  Saya tidak terkendali.  Saya sakit dan jelek dan
memalukan.
Dan yang lebih kuat dari keterikatan seksual saya adalah keterikatan
saya untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain.
Karena putus asa untuk mengisi rasa lapar saya akan cinta – dan
putus asa untuk lari dari rasa malu dalam diri saya – saya begitu
putus asa agar orang-orang menyukai saya.  Saya akan membungkuk agar
orang-orang mencintai saya, apapun harga yang harus dibayar.  Saya
adalah seorang yang mengidap penyakit Menyenangkan Orang Lain.  Dan
saya sangat menyedihkan seperti neraka.
Ya, saya gagal di masa lalu.  Terlalu banyak kali untuk dihitung!
Oh, seharusnya saya tidak di sini menulis pada Anda sekarang.
Tapi inilah saya, menulis buku dan berkotbah pada ribuan orang.  Saya
memimpin empat organisasi dan sebuah pelayanan berskala dunia.  Saya
adalah seorang pengusaha sukses yang menjalankan usaha-usaha kecil
saya.  Saya adalah seorang pria yang bahagia dengan seorang isteri
yang cantik dan dua anak laki-laki yang luar biasa.
Seharusnya saya tidak menikmati semua ini.
Seharusnya saya berada di tempat pembuangan.  Hancur.  Tak ada
harapan.  Terhilang.
Jadi apa yang terjadi?

Dengan satu frase, saya mengubah Gambaran Diri saya.         Karena setiap kali saya datang kepada Tuhan dalam doa, Ia tidak setuju dengan Gambaran Diri saya yang basi.  Ia akan memaksa untuk mengubahnya.  Setiap kali, Ia akan mengatakan pada saya bahwa saya luar biasa, indah, dicintai, dan hebat melebihi imajinasi saya.         Ia juga mengatakan pada saya bahwa tidak masalah seberapa banyak kali saya gagal.         Tanpa terduga, bahkan Ia tidak melihat kesalahan saya sama sekali…         Minggu depan, saya ingin berbagi tiga pelajaran besar tentang Gambaran Diri…

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

BAGAIMANA MENGATAKAN “TIDAK” KEPADA ORANG YANG BERACUN

BAGAIMANA MENGATAKAN “TIDAK”
KEPADA ORANG YANG BERACUN

angry

Sebagai seorang remaja, saya bergabung dalam sebuah kelompok kecil
anak muda Katolik.
Dalam kelompok itu, saya dipanggil “Santo Fransiskus” karena saya
menyukai Kemiskinan, mengenakan baju yang paling lusuh, sandal
berwarna coklat yang sangat mengerikan bentuknya, dan berdoa seharian
di dalam kapel.  (Sebenarnya, saya tertidur hampir sepanjang waktu,
tapi itu rahasia hanya di antara Anda dan saya.)
Seorang teman saya dipanggil “Brother Leo” karena ia mencontoh saya,
seperti Brother Leo yang sesungguhnya mencontoh gurunya, Santo
Fransiskus.
Jika saya berdoa dengan cara tertentu – dengan mata terpejam, tangan
terdekap di dada, kepala tertunduk dan sedikit miring ke kiri – ia
akan berdoa dengan cara yang sama.
Jika saya mengenakan baju yang jelek karena kecintaan saya pada
kemiskinan, ia akan mengenakan baju yang sama.
Karena saya tampan, ia mencoba untuk menjadi tampan juga.  (Haha.)
Suatu hari, keluarganya pindah ke Amerika untuk menetap, dan kami
kehilangan kontak…
Enam tahun kemudian, ia pulang untuk berkunjung.  Kelompok kami yang
dulu begitu senang untuk mengadakan sebuah reuni.  Maka kami pun
bertemu lagi dengan “Brother Leo”.
Ketika saya melihatnya di reuni itu, saya tidak percaya pada apa yang
saya lihat.  Termasuk siapapun di ruangan itu.  Brother Leo mengenakan
sebuah kaos ungu menyala dengan warna emas di sekeliling lehernya.
Dan dengan logat slang-nya yang kental, ia menyapa kami, “Hei
Dude!” (teman).
Itu tidak terlalu buruk.
Ketika kami semua sedang berusaha untuk bersikap tenang, ia berkata,
“Mari keluar dan mencari pesta yang sesungguhnya.  Mari kita mencari
beberapa wanita!  Saya menyukai wanita!”
Perubahan yang tidak bisa dipercaya.
Di mana pria yang suci, rajin berdoa, pendiam, dan rendah hati yang
kami kenal?
Inilah yang saya pelajari dari kehidupan:  Kita perlu membentuk dunia
luar kita dengan hati-hati sebelum dunia luar itu membentuk kita.
Berikut adalah cerita tentang seseorang yang tidak melakukan ini…

Cerita Tentang Seorang Raja Bijaksana
Yang Sebetulnya Tidak Begitu Bijaksana

Buku Rekor Dunia mengatakan bahwa tak ada seorangpun yang mengalahkan
Raja Salomo kalau berbicara tentang isteri.  Ia memiliki 700 isteri
dengan 300 selir.
Percayalah, saya tidak ingin berada di posisinya pada Hari
Valentine.  Kacau!  Ketika berjalan berkeliling di istananya, ia akan
mengatakan pada yang satu, “Aku mencintaimu Leah,”; dan kepada yang
lainnya, “Aku mencintaimu Rachel,”; dan kepada yang lainnya lagi, “Aku
mencintaimu…uh, Melissa atau Melanie?”
Inilah yang dikatakan Alkitab: Sebab pada waktu Salomo sudah tua,
isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain,
sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya,
seperti Daud, ayahnya. (1Raja-raja 11:4)
Orang paling bijaksana di Bumi tidak memilih relasinya dengan baik.
Jika Anda tidak ingin mengulangi kesalahannya, saya akan bagikan pada
Anda 3 langkah untuk menciptakan dunia luar Anda.

Langkah #1:
Katakan “Tidak” Kepada Orang Yang Beracun

Ada banyak jenis Orang Beracun, tapi saya akan fokus pada 6 tipe yang
harus Anda hindari:
 Orang Beracun #1:  Mereka yang mendorong ketergantungan Anda
        Orang Beracun #2:  Mereka yang selalu menyakiti Anda
        Orang Beracun #3:  Mereka yang mengendalikan Anda dengan paksa
        Orang Beracun #4:  Mereka yang mengendalikan Anda dengan manipulasi
        Orang Beracun #5:  Mereka yang melemparkan tanggungjawabnya kepada
Anda
        Orang Beracun #6:  Mereka yang mengeluh tentang hidup dan iri
terhadap Anda
Apakah Anda memiliki Orang Beracun dalam hidup Anda?  Tuhan
mengatakan, Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat
orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak
duduk dalam kumpulan pencemooh.  (Mazmur 1:1)
Camkanlah kata-kata bijak itu!
Mari temukan jika Anda memiliki Orang Beracun dalam hidup Anda…

Orang Beracun #1:
Mereka Yang Mendorong Ketergantungan Anda

Anda tahu cerita ini dengan sangat baik karena ini terlalu sering
terjadi.
Teman saya “Jim” dulu seorang pecandu narkoba.  Ia masuk ke pusat
rehabilitasi selama setahun.  Sepanjang tahun itu, Jim tidak menyentuh
narkoba.  Ia pulang ke rumah sebagai pribadi yang baru.
Hanya selang beberapa hari, seorang teman lama yang biasa menggunakan
narkoba dengan Jim mengunjunginya di rumah dan menawarkannya shabu.
Jim mengatakan tidak, “Saya tidak memakai itu lagi.”  Tapi dari hari
ke hari, ia terus bertemu teman-teman lamanya.  Setelah hanya tiga
bulan, Jim menghirup shabu lagi – dan kecanduannya lebih parah dari
sebelumnya.
Pertanyaan:  Apa yang menyebabkan kejatuhannya?
Jawaban:  Ia membentuk dunia batinnya, tapi ia tidak membentuk dunia
luarnya.
Ia membutuhkan teman-teman yang baru.  Ia membutuhkan rutinitas yang
baru.  Ia juga membutuhkan hobi baru, musik baru, kegiatan baru…
Sudah cukup jelas.  Jika Anda seorang peminum alkohol, berhentilah
berelasi dengan teman-teman yang punya kebiasaan minum alkohol.
Pergilah dengan teman-teman baru yang tidak punya kebiasaan minum
alkohol.  Jika Anda seorang penjudi, berhentilah berteman dengan
penjudi lain.  Pergilah dengan orang-orang yang tidak berjudi.  Dan
sebagainya.
Banyak orang tidak menggunakan kekuatan mereka untuk memilih teman.
Mereka hanya menerima orang yang menelepon, mengunjungi, dan muncul di
depan pintu mereka.
Salah besar.  Jangan lakukan itu.  Yesus mengatakan Jika matamu yang
kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih
baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu
dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.  (Matius 5:29)
Pergilah ke luar dan pilihlah tipe orang yang ingin Anda teladani.
(Lebih lanjut tentang ini nanti.)

Orang Beracun #2:
Mereka Yang Selalu Menyakiti Anda

Apakah Anda menghindari bahaya?
Jika Anda melihat seekor anjing Doberman gila, yang mulutnya berbusa,
taringnya yang tajam terlihat, berlari ke arah Anda dengan kecepatan
tinggi, akankah Anda berlari secepat kilat?  Atau akankah Anda berdiri
di sana dengan senyuman, membuka tangan Anda dan berkata, “Sini manis,
manis…”
Saya betaruh Anda akan berlari lebih kencang dari yang pernah Anda
lakukan sepanjang hidup Anda.
Kecuali Anda berharap untuk mati.
Kitab Amsal mengatakan kalau orang bijak melihat malapetaka,
bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus,
lalu kena celaka.  (Amsal 22:3)
Inilah kenyataan yang menyedihkan.  Setelah bertahun-tahun saya
melayani konseling sejumlah besar orang, saya menyadari ada banyak
orang yang berharap untuk mati ketika berhadapan dengan masalah
memilih pacar, suami, isteri, rekan bisnis, pembimbing rohani,
organisasi, dan teman.
Karena mereka memilih orang yang salah.
Mereka dilecehkan secara fisik.  Dilecehkan secara kata-kata.
Dilecehkan secara emosional.  Dilecehkan secara rohani.
Dan setelah relasi yang tidak beres itu putus, mereka melompat ke
dalam relasi yang tidak beres lainnya.  Saya beritahu Anda, itu tidak
waras.  Tapi setelah lebih dari 30 tahun pelayanan saya, hal itu lebih
umum daripada yang Anda pikirkan.
Saya hanya memiliki satu penjelasan untuk fenomena tidak waras ini:
Korban merasa senang menjadi korban.  Mengapa?  Mungkin karena mereka
ingin membayar dosa-dosa mereka.  Atau mungkin mereka merasa mereka
pantas menerima hukuman.  Atau mungkin mereka merasa lebih baik dari
si pelaku.  Atau mungkin itu adalah cara mereka mendapatkan empati
dari orang lain.
Tapi ini tidak benar.
Mari saya teriakkan ini dengan lantang:  Singkirkan semua orang yang
melecehkan Anda dari hidup Anda!

Jangan Hanya Berdiri Saja – Lakukan Sesuatu!

Jika pasangan Anda adalah seorang yang melecehkan Anda, menyingkirlah
sejauh mungkin darinya.  Saya tidak mengatakan segera bercerai.  Tapi
jangan tinggal serumah dengan orang yang melecehkan Anda sampai orang
itu mendapat pertolongan dan sembuh.
Jika pacar Anda adalah seorang yang melecehkan Anda, apa yang Anda
lakukan dengan terus bersamanya?  Seharusnya Anda pergi ketika
pelecehan dilakukan untuk pertama kalinya.
Jika organisasi, klub, persekutuan, atau gereja Anda merendahkan
Anda, memanipulasi Anda, menenggelamkan Anda, melecehkan Anda –
mengapa Anda masih di sana?  Carilah sebuah kelompok yang memberkati
Anda dan membuat Anda bertumbuh.
Jika rekan bisnis Anda mencuri dari Anda, menipu Anda, atau tidak
menghormati Anda – keluar, jual, dan cari rekan bisnis lainnya.
Ingat:  Ketika Anda bersama dengan seseorang yang melecehkan, Anda
menciptakan lebih banyak luka batin, dan luka batin dapat memproduksi
lebih banyak ketergantungan yang tersembunyi.
Yesus mengatakan, Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada
anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya
jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak
kamu.  (Matius 7:6)  Anda kudus.  Anda adalah mutiara.  Jadi jangan
melemparkan diri Anda kepada anjing dan babi.
Namun beberapa orang mungkin tidak melecehkan secara terang-terangan,
tapi mereka melecehkan Anda dengan cara yang tidak kentara…

Orang Beracun #3:
Mereka Yang Mengendalikan Anda Dengan Paksa

Ada orang-orang yang mengendalikan Anda dengan cara yang licik.
Mereka mengintimidasi Anda.  Mereka lebih besar.  Mereka lebih
lantang.  Mereka menakutkan.  Mereka penyiksa dengan berpakaian bagus.
Pengendali itu bisa saja suami Anda.  Atau nenek Anda.  Atau teman
Anda.  Atau atasan Anda.
Mari saya ceritakan sebuah kisah yang saya baca baru-baru ini…
Suatu hari, seorang pria muda berjalan di sebuah jalan yang gelap.
Tiba-tiba, dari balik sebuah pohon Akasia, seorang pria tua berbaju
hitam muncul.  Matanya beringas, wajahnya pucat, janggutnya kumal.  Ia
mendorong sebuah buku hitam ke arah pria muda itu dan memerintah,
“Kamu perlu membaca buku ini!  Bayar seharga Rp 150.000,-“
Pria muda itu menggeleng dan bergumam, “Saya tidak punya Rp 150.000,-
…”
Tapi pria tua itu berbicara dengan suara yang lebih keras, “Kamu
perlu membaca buku ini!  Beri saya Rp 150.000,-“  Maka dengan tangan
gemetar, pria muda itu merogoh dompetnya dan memberikan Rp 150.000,-
kepada pria tua itu.  Pria misterius itu meletakkan buku hitam itu di
tangan sang pria muda dan berkata, “Apapun yang kamu lakukan, jangan
lihat halaman terakhir.  Atau kamu akan menyesalinya.”  Kemudian ia
berjalan ke lapangan di belakang mereka dan tiba-tiba menghilang!
Pria muda itu pulang ke rumah, masih dengan tubuh gemetar.  Malam
harinya, ia mulai membaca buku itu.  Isinya tentang hantu dan manusia
serigala dan vampir!  Setelah beberapa saat, ia mulai lelah, menutup
buku itu dan pergi tidur.
Tapi ia tidak bisa tidur.  Sambil bolak-balik, pria muda itu hanya
dapat memikirkan satu hal:  Apa yang ada di halaman terakhir buku
itu?  Apa yang akan saya sesali kalau melihatnya?
Akhirnya, ia tidak tahan lagi.  Dengan seluruh keberaniannya, ia
mengambil buku hitam tersebut.  Dengan jari gemetar, ia membuka
halaman terakhir…
Dan ketika ia melihatnya, dengan segera, seluruh penyesalan
menghimpit dirinya!
Halaman terakhir ternyata kosong.
Kecuali sebuah tulisan kecil yang mengatakan, “Rp 10.000,-, Toko Buku
Gramedia.”
Teman, jangan terintimidasi untuk melakukan apa yang tidak ingin Anda
lakukan.
Karena seringkali, Anda akan dirampok.

Orang Beracun #4:
Mereka Yang Mengengalikan Anda Dengan Manipulasi

Ada jenis lain dari Pengendali yang tidak melakukannya dengan cara
licik tapi dengan manipulasi.  Bahkan dengan cara yang lebih halus,
mereka akan mengendalikan Anda.
Contoh saya adalah Delila, pacar Simson.
Alkitab mengatakan Simson mencintai Delila.  Tapi tidak dikatakan
bahwa Delila mencintai Simson.  Sebaliknya, Delila memanfaatkan
Simson.  Delila membutuhkan Simson.  (Kapan kita akan menyadari bahwa
membutuhkan itu berbeda dengan mencintai?)  Jika Anda membaca
kisahnya, Anda menyadari bahwa Delila tidak pernah mencintai Simson
sama sekali.
Ingat, “Orang yang mengendalikan” adalah “Orang yang memanfaatkan”,
dan Delila adalah seorang yang mengendalikan.  (Apakah Anda mengenali
“orang yang memanfaatkan” dalam hidup Anda?)
Suatu hari, Delila didatangi oleh raja-raja kota orang Filistin.
Mereka ingin menangkap Simson tapi tidak dapat karena kekuatan
ajaibnya.  Maka mereka menawarkan 1.100 uang perak dari mereka masing-
masing jika ia dapat menemukan rahasia kekuatan ajaibnya.
Maka ia datang kepada Simson dan bertanya, “Dengan apa engkau harus
diikat untuk ditundukkan?”
Pertama, Simson berbohong.  Ia berkata, “Jika engkau mengikatku
dengan tali busur yang baru, aku akan menjadi lemah seperti orang
lain.”  Dan ketika ia tertidur, Delila mengikatnya dengan tali busur
yang baru dan dipanggilnya prajurit-prajurit Filistin untuk
menangkapnya.  Tapi seperti tali rami yang terbakar, Simson memutuskan
tali-tali itu dan mengejar para prajurit itu.
Apakah itu cukup sebagai bukti dari tipu daya Delila?
Jika saya adalah Simson, saya akan mengatakan padanya, “Delila,
engkau adalah ular.  Engkau tidak mencintai saya.  Relasi ini
berakhir.  Keluar dari hidup saya!”
Tapi Simson tidak melakukannya.  Ia bersabar atasnya.  Dan
Delila duduk di pangkuan Simson dan dengan muka cemberut dan wajah
sedih, ia berkata, “Engkau tidak mencintaiku, Simson…”  (Mungkin
jarinya sambil memainkan rambutnya.)
“Tapi aku mencintaimu!” kata Simson membela diri.
“Tidak, engkau tidak,” ia mencibir, “Engkau berbohong padaku.  Engkau
tidak mengatakan rahasia kekuatanmu.”  (Orang yang mengendalikan
senang membalikkan meja dan menunjuk kesalahan Anda, dengan
menyembunyikan kesalahan mereka yang jelas kelihatan.)
Akhirnya, dengan frustasi, Simson mengatakan, “Oke, oke!  Cukur
rambutku dan aku akan menjadi lemah seperti orang lain.”  Dan ketika
ia tertidur, Delila mencukur rambutnya.  Kita tahu akhir ceritanya.
Simson tertangkap, matanya dicungkil, dan ia dipenjara sampai ia mati
ketika merobohkan dua tiang.
Karena Simson mencintai Delila, ia sangat percaya pada kebohongan
bahwa Delila juga mencintainya.  Tapi Delila tidak mencintainya.
Siapakah Delila dalam hidup Anda?
Inilah kebenarannya:  Simson mungkin tertarik kepada Delila, tapi
sesungguhnya ia tidak mencintainya.  Jika ia sungguh mencintainya, ia
akan mengusirnya pergi.  Itulah jenis cinta yang Delila perlukan.

Orang Beracun #5:
Mereka Yang Melemparkan Tanggungjawabnya Kepada Anda

Suatu hari, seorang wanita mengobrol dengan tetangganya.
“Saya merasa sangat baik hari ini.  Saya memulai pagi ini dengan
suatu sikap murah hati.  Saya memberi seratu ribu kepada seorang
pengemis.”
“Wow, kamu memberi seratus ribu kepada pengemis?” tanya tetangganya,
“Ya ampun, itu banyak sekali.  Apa yang dikatakan suamimu tentang hal
itu?”
“Oh, dia merasa itu hal benar untuk dilakukan,” katanya, “kata suami
saya, ‘terima kasih.’”
Banyak orang seperti wanita itu.  Mereka memiliki pengemis dalam
hidup mereka, dan para pengemis ini adalah teman dan keluarga.
Dengan kata lain, mereka adalah tuan rumah bagi parasit.
Ingat:  Dalam biologi, parasit tidak dapat hidup tanpa tuan rumah.
Jadi alasan adanya parasit adalah karena ada orang-orang yang senang
memainkan peran sebagai tuan rumah.
Apakah Anda tuan rumah bagi seorang parasit?  Seseorang yang
bergantung pada Anda untuk urusan uang?  Atau untuk tempat tinggal?
Atau untuk layanan Anda?
Orang yang menjadi parasit bukanlah seorang lemah yang berbaring di
ranjang dengan selang makanan yang dimasukkan ke tenggorokannya.
Parasit bisa jadi manusia sehat yang menginginkan Anda
bertanggungjawab atas hidupnya, titik.  Ia tidak ingin mengambil
tanggungjawab untuk hidupnya sendiri.  Ia bergantung pada Anda untuk
keselamatan hidupnya.  Jika Anda tidak menolongnya, ia akan mati.
Jauh di dalam hati, Anda merasa dimanfaatkan.  Anda sungguh ingin
mengatakan “Tidak lagi!” tapi Anda tidak bisa karena Anda merasa
bersalah.  Dalam prosesnya, Anda telah kehilangan batasan Anda.
Ketika Anda melakukannya, ada rasa sakit yang besar dalam hati Anda,
dan pelarian yang Anda lakukan adalah lewat ketergantungan Anda yang
tersembunyi.
Kabar buruk:  Anda pikir Anda sedang melakukan sesuatu yang baik,
tapi sebenarnya tidak.

Inilah Perbedaan Antara
Merasa Baik Dan Melakukan Yang Baik

Memberi kepada seorang parasit membuat Anda merasa baik.
Tapi itu tidak berarti menjadikannya baik.  (Yap, ada perbedaan.)
Itu mengurangi rasa bersalah Anda.  Tapi sebenarnya, Anda menyebabkan
lebih banyak kerugian (kerusakan) daripada kebaikan.  Anda betul-betul
seorang pencuri.  Anda mencuri harga diri mereka.  Lebih dari itu,
ketika Anda mengambil konsekuensi buruk atas ketidakbertanggungjawaban
mereka lewat sikap Anda yang selalu menolong, Anda mengambil bahan
bakar yang dapat mendorong mereka untuk berubah.
Beberapa membenarkan menolong seorang parasit dengan mengutip Galatia
6:2 ketika Santo Paulus mengatakan, “Bertolong-tolonganlah menanggung
bebanmu!…”  Tapi tiga ayat berikutnya, Santo Paulus juga mengatakan,
“Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.”  Itu
berarti jika seorang parasit meminta pertolongan Anda, cara terbaik
untuk menolongnya adalah dengan mengatakan “Tidak”.
Saya memberi banyak.  Memberi sedekah itu baik ketika betul-betul ada
kebutuhan darurat.  Tapi saya berhenti memberi ketika hidupnya sehari-
hari menjadi suatu keadaan darurat.  Karena kebanyakan pemberian saya
berfokus pada mengajar orang bagaimana memancing, tidak hanya memberi
ikan.  Saya  memberi ketika saya tahu orang itu akan belajar bagaimana
berdiri di atas kedua kakinya.
Akhirnya, ada satu tipe terakhir dari Orang Beracun yang perlu Anda
hindari…

Orang Beracun #6:
Mereka Yang Mengeluh Tentang Hidup dan Iri Terhadap Anda

Ada orang-orang yang selalu negatif – dan mereka menyedot energi Anda
hingga habis.  Percayalah, setelah berbicara dengan mereka, Anda akan
merasa langit lebih gelap, dunia lebih buruk dna hidup lebih
menyedihkan dari sebelumnya.
Perengek mengeluh tentang segala sesuatu.  Panas.  Dingin.  Atasan.
Uang.  Pemerintah.  Terus dan terus dan terus.  Tak pernah berhenti.
Perengek buruk, tapi orang yang iri lebih buruk.  Orang yang iri juga
perengek, tapi tidak hanya mengkritik dunia, mereka sangat ahli dalam
mengkritik Anda.  Ketika Anda menyinggung sebuah rencana, sebuah
mimpi, atau sebuah ide, Anda akan mendengar seorang yang iri berkata,
“Kamu?  Melakukan itu?”  Ia akan membelalakkan matanya, menggelengkan
kepalanya, dan tersenyum mengejek.  Orang sombong yang merasa tahu
segalanya ini merasa yakin kalau mereka mengenal Anda dan masa depan
Anda lebih daripada Tuhan.  Di hadapan seorang yang iri, Anda akan
selalu kelihatan kecil.  Lihatlah teman-teman orang yang selalu iri,
dan Anda akan menemukan orang-orang “kecil” lainnya yang tunduk pada
keagungannya.
Perengek akan mencuri sukacita Anda.  Orang yang iri akan mencuri
mimpi-mimpi Anda.  Jika Anda tidak waspada, mereka akan menularkan
virus mereka dan Anda akan menjadi seorang skeptis profesional seperti
mereka.
Perengek dan orang yang iri adalah pecundang.  Jika teman-teman Anda
adalah pecundang, carilah teman-teman yang baru.  Saya tidak
mengatakan Anda membuang mereka.  Tuhan ingin Anda mengasihi mereka.
Tapi Anda tidak perlu keluar bersama mereka.  Sebaliknya, bergaullah
dengan orang-orang yang menghormati Anda.  Dan orang-orang yang
menginspirasi Anda.  Dan orang-orang yang menghabiskan energi mereka
untuk membangun daripada menghancurkan.  Dan orang-orang yang
menikmati hidup dan keindahan dan penuh kasih.

Omong-omong, Apakah Anda Orang Beracun?

 Menghindari orang beracun sulit.

Menghindari menjadi orang beracun bahkan lebih sulit.
Bagaimana jika Anda seorang peleceh, atau pengendali, atau
manipulator, atau parasit, atau perengek, atau orang yang iri?
Tanyakan kepada orang-orang terdekat untuk jawaban jujur dari mereka.
Jika mereka mengatakan “Ya”, perbaiki kelakuan Anda, segera.  Dan
mulai lakukan!

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez