16 Strategi Zhuge Liang

kong ming

Strategi pertama : Memerintah seperti Bintang utara .

  • Ayat 1:

Zhuge Liang berkata :

Memerintah negara sama dengan mengurus keluarga . Dasar harus yang benar . Awal benar , selanjutnya tak akan salah . Dasar keluarga adalah kepala keluarga . Dasar negara adalah kepala negara .

  • Ayat 2 :

Zhuge Liang berkata :

Dalam memerintah negara , Pemerintahan sama seperti bintang utara memimpin jalan . Para bawahanya seperti bintang-bintang disebelah bintang utara . Rakyatnya seperti ribuan bintang di langit . Posisi dan arah bintang utara teatp , sehingga bintang lain tak kacau . Karena itu kepimimpinan yang kuat dan stabil , dengan rencana yang matang . merupakan dasar bagi pertumbuhan suatu negara / organisasi . Ini merupakan dasar bagi negara / keluarga / bisnis / organisasi dan kelompok sosial . Dengan satu pemimpin yang memutuskan dan pengurus yang lain menjalankan serta anggota yang diluar pengurus mengikuti , itulah suatu tatanan berorganisasi / negara / bisnis yang sangat bagus .


Strategi kedua : Hubungan antara penguasa dan bawahan .

Jadikan rasa hormat dan kesetiaan penghubung penguasa dan bawahan .

  • Ayat 1 :

Penguasa memperlakukan bawahan dengan baik , Bawahan melayani penguasa dengan setia .

Penguasa memperlakukan bawahan dengan adil , bawahan melayani penguasa dengan patuh .

  • Ayat 2 :

Penguasa tak hanya memerintah bawahan , tapi juga menunjukan perhatian , pelindungan dan penghargaan . Penguasa harus baik terhadap bawahan dan menghormati perasaannya .

  • Ayat 3 :

Bawahan harus menganggap kesetiaan sebagai kebajikan . Hanya orang jahat dengan kesetiaan setengah-setengah yang akan mundur dibawah ancaman kematian / memikirkan keuntungan .

  • Ayat 4 :

Penguasa yang tidak mempercayai bawahan yang setia akan berakhir sendirian .

Penguasa yang terlalu mempercayai bawahan yang tak setia akan berakhir kehancuran .

  • Ayat 5 :

Bila penguasa maju bersama dengan bawahan akan terjadi perdamaian dan kemakmuran .

Bila penguasa dan bawahan saling tak mempercayai / saling membenci akan terjadi kekacauan dan penderitaan .

Bila penguasa mempercayai bawahan tetapi bawahan menyalah gunakan kepercayaan untuk kepentingan diri sendiri ia akan seperti boneka .

Bila penguasa tak mempercayai bawahan tetapi bawahan mempercayai penguasa ini akan membuat sang bawahan merasa tertekan .

Sekarang ini beberapa orang mengira hubungan antara eksekutif utama dan bawahannya tak lebih dari sekedar perintah dan mengikuti perintah tanpa harus mengunakan rasa menghargai . Juga penting bagi bawahan untuk bersikap setia dan bisa dipercaya , serta tak mencamputi urusan yang bukan urusannya / mengacau dan mengunakan / menjalankan intrik -intrik untuk mencari nama dan dipercaya , lakukanlah dengan baik apa yang diperintahkan lalu baru melihat imbalan yang diberikan . Bila merasa tak memuaskan carilah ditempat lain , karena dengan mengunakan intrik / siasat akan membuat orang lain menjadi korban .

Strategi ketiga : Memperhatikan dan mendengarkan .

Menjadi pemimpin yang menguasai situasi dengan baik .

  • Ayat 1 :

Penguasa harus membuka lebar mata dan telinga agar dapat menguasai situasi negara yang baik .

  • Ayat 2 :

Bisa melihat bulan dan bintang ribuan mil jauhnya , bisa mendengar suara halilintar .

Itu tak cukup bagi penguasa yang hanya memahami hal-hal yang dangkal .

  • Ayat 3 :

Tidak dapat mengatakan berpandangan tajam , jika tidak bisa melihat kesulitan bawahan .

Tidak dapat mengatakan berpendengaran tajam , jika tidak bisa mendengar rintihan .

Ini bukan mengikuti permintaan bawahannya dan menuruti semua saran bawahannya . Ada pepatah yang mengatakan : Bila menuruti semua permintaan bawahan , ia akan meminta lebih banyak lagi tanpa harus berkerja . Bila menuruti semua saran bawahan tanpa mempertimbangkan ,maka kita akan kehilangan kekuasaan . Bila kita menyerahkan urusan pada bawahan yang penuh intrik , kita akan tak bisa memerintah dengan benar . Bila kita terlalu kasihan kepada bawahan , kita akan mengalami kekacauan dan tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat . Bila kita terlalu sayang pada bawahan , kita akan terlena dan mudah dikendalikan oleh bawahan kita .

Strategi keempat : Menerima saran .

Menerima ide orang lain , kata-kata manis tak dalam tapi dangkal .

  • Ayat 1 :

Penguasa bijak bisa menerima saran , ide dan kritik orang lain .

Penguasa yang cakap harus mempunyai pegawai yang jujur dan lurus disampingnya .

Penguasa yang bodoh hanya memiliki bawahan yang jahat disekitarnya .

  • Ayat 2 :

Obat yang baik terasa pahit . Saran yang baik juga demikian .

Sungguh terpuji seorang yang berkedudukan tinggi seperti kaisar Tai Zong dapat menerima kritikan pedas .

Tetapi bukan semua kritikan yang pedas , selalu benar dan tulus , hati-hatilah dan pikirkan kebenarannya dan selidiki lebih dahulu . Jangan mudah percaya dan jangan bertanya pada orang lain . Carilah bukti dan kenyatannya serta gunakan mata , telinga dan pikiranmu sendiri .

Yang bilang ia jujur dan lurus ia patut dicurigai ,

Yang berusaha mencari perhatian dan membuat bingung dan penasaran ia patut diwaspadai .

Yang mengeluarkan pendapat yang buakn urusannya harus diselidiki dan dicari tujuan yang sebenarnya .

Yang penuh intrik dan membuat kekacauan harus dikucilkan / tak perlu didengar .

Yang terlihat patuh dan melakukan semua perintah , meskipun tak masuk akal / bukan kerjaannya harus diselidiki dan jangan terlalu dipercaya .

Yang banyak bicara / tak mematughi perintah / terlalu menuntut / suka mengeluh / suka mengadu domba harus dihukum , karena ia adalah pengacau .

Strategi kelima : Memahami masalah sepenuhnya .

Membuat batasan antara yang benar dan yang salah .

  • Ayat 1 :

Membedakan benar dan salah , Hal itu berbeda meskipun terlihat mirip .

Orang yang bodoh keliru melihat batu putih sebagai batu giok yang berharga dan mata ikan sebagai mutiara .

  • Ayat 2 :

Pejabat setia dan jahat berbeda , tapi sulit mengatakannya dari penampilan saja .

Orang akan salah jika hanya mendasarkan pada perkataan dan sikap luarnya saja .

Penguasa harus hati-hati saat memutuskan apakah benar / salah .

Seorang pria sejati harus mati untuk teman yang benar . Penguasa yang bijak harus menghargai mereka yang melayani dengan tulus dan tak menuduhnya curang . Jangan karena seorang yang jahat , picik dan penuh intrik kita membuang orang yang baik dan pintar serta setia . Jangan karena pengaruh orang terdekat kita takut disaingi / tak menerima perubahan / iri hati , kita mengeluarkan / mengasingkan orang yang baik dan pintar hanya karena hasutan orang yang jahat / licik .

Strategi keenam : Mengatur orang .

Didiklah rakyat untuk memenangkannya .

  • Ayat 1 :

Penguasa harus membiarkan mengetahui tujuan dan rencananya , sehingga mereka memahami kebijakan pemerintah .

Penguasa harus pertama-tama mendirikan seperangkat hukum yang jelas . Hukum harus diketahui sampai ke seluruh negeri .

  • Ayat 2 :

Bila rakyat bersatu , mereka dapat memenangkan pertempuran .

Seorang pemimpin harus membuat rakyatnya mengerti dengan jelas kebijakan dan tujuan pemerintah .

Hanya dengan demikian ia mendapatkan dukungan dan pengertian rakyatnya .

Jika rakyatnya tahu tujuan penguasanya , maka rakyatnya mau membantu penguasannya .

Jika rakyatnya tahu dan memahami , tetapi tak mau menjalankannya , penguasa harus membuat perangkat hukum yang jelas .

Jika dengan perangkat hukum yang disediakan tak membuat rakyatnya mematuhinya , hukuman dijalankan sebagai contoh dengan menghukum satu orang untuk contoh bagi orang lain . Tetapi bila semakin banyak orang yang melanggar , maka para perangkat hukumnya harus diganti , Bila perangkat hukum diganti semakin banyak orang melanggar , maka tujuan dan rencana harus diganti .

Jadi tujuan dan rencana akan berhasil bila bisa diterima rakyatnya , bukan menuruti semua kemauan rakyatnya , itu sama saja dengan memanjakan / menuruti kemauan anak manja yang tak akan puas dan selalu meminta yang aneh-aneh .

Bila ini terjadi orang yang baik akan dianggap jahat , orang yang jahat dianggap baik , yang benar disalahkan , yang salah dibenarkan . Dan kekacauan akan terjadi dan bila tak menyadarinya maka apa yang terjadi merupakan kesalahan para penguasa , Tanpa harus diserang negara / wilayah seperti itu akan dipenuhi ketidak adilan dan rakyatnya tak mempercayai penguasanya .

Strategi ketujuh : Pemilihan orang .

Carilah yang berguna dan pekerjakan yang berbakat .

  • Ayat 1 :

Salah satu cara penting memerintah negara adalah menempatkan orang yang mampu dan jujur pada posisi kunci

Untuk mengatasi penjilat yang licik dan penjahat yang tamak .

  • Ayat 2 :

Inti dari memelihara kesehatan adalah pengaturan nafas dan hubungan energi vital .

Inti dari memerintah negara adalah mencari yang berguna dan memperkerjakan yang cakap .

  • Ayat 3 :

Negara dengan pemimpin yang cakap seperti rumah yang ditopang tiang-tiangnya .

Pohon yang menghasilkan kayu yang baik untuk tiang biasanya ditemukan digunung terjal dan jauh .

Orang berguna yang dapat membantu menciptakan stabilitas dan kemakmuran negara biasanya berada di sekitar rakyat jelata dan harus dicari sungguh-sungguh .

  • Ayat 4 :

Seorang penguasa yang dapat membantu menciptakan kemakmuran dan perdamaian di negaranya dengan bantuan orang yang cakap dan yang berguna .

Orang bijak seperti Yao Tang dan Raja Wen selalu berusaha keras mencari orang yang cakap .

Ada tiga hal penting dalam membangun / memakmurkan negara / bisnis .

Yang pertama modal , dengan modal yang cukup kita akan dapat bertahan hidup dalam segala kondisi dan asal tak terlalu menginginkan yang berlebihan saja sudah cukup untuk bertahan dan tanpa skillpun bisa saja , tetapi tetap saja diposisinya .

Yang kedua armada , dengan armada yang cukup membuat kita akan dapat memberi servis dan kemudahan bagi para pelangangnya dan pembeli akan memberi keuntungan bagi kita .

Yang ketiga Skill , dengan skill kita akan memudahkan memenagkan persaingan yang terjadi di bisnis .

Yang mempunyai modal tanpa armada dan skill , tetapi tak ada kekacauan ia akan bertahan tak besar dan tak kecil .

Yang mempunyai modal tanpa armada dan skill , tetapi ditempatnya terjadi kekacauan ia akan hancur dari dalam .

Yang mempunyai modal tanpa armada , tetapi mempunyai skill yang cukup , ia akan berkembang sangat lama

Yang mempunyai modal tanpa armada , tetapi mempunyai skill yang tinggi , ia akan berkembang secara berkala .

Yang mempunyai modal dengan armada yang cukup tetapi mempunyai skill , ia kaan tumbuh dengan cepat .

Yang mempunyai skill tanpa modal dan armada , ia akan berkerja dengan orang lain .

Yang mempunyai skill tanpa modal dan armadanya sangat minim , ia akan lambat dan sangat lama berkembang .

Yang mempunyai modal dan armada yang cukup , tetapi tak mempunyai skill ia akan memperkerjakan orang yang berskill , tetapi ia harus bijak dan percaya serta mengawasi .

Yang mempunyai modal tetapi congkak / egois / arogan ia akan mempunyai orang-orang yang egois / sombong dan sok kuasa .

Yang mempunyai modal , tetapi tak mempersiapkan generasi penerus dan selalu melihat semua perubahan biasa dan tak mau berubah serta membiarkan intrik yang terjadi dan memanjakan generasi penerusnya , ia akan menuju kehancuran yang perlahan-lahan .

Yang mempunyai skill , tetapi sombong dan merasa ia paling pintar , ia tak akan berguna / mendapat apa-apa .

Yang mempunyai skill , tetapi ia hanya pintar berbicara dan bertiori saja dan prakteknya saja tak bisa ia akan mengulangi kesalahan berulang-ulang , tanpa merasa bersalah dan tak menerima kenyataan yang ia akan gila .

Yang mempunyai skill , tetapi ia tak mempunyai daya tahan , ia akan mudah putus-asa .

Jadi modal membuat armada , armada membutuhkan skill . Ada orang yang mempunyai modal ia akan berkerja dengan setabil .

Ada yang hanya mempunyai skill , ia akan berkerja dengan kekuatan diri sendiri / mental dan tenaga . Dengan prinsip : Tak goyang dengan apapun dan tak tertarik apapun , ia akan mengambil keputusan dan menjalankan apa yang diputuskan serta menangung apa yang menjadi akibatnya .

Strategi kedelapan : Evaluasi kinerja .

Promosikan yang berjasa dan pecat yang kurang mampu .

  • Ayat 1 :

Jika penguasa ingin istananya bersih dari korupsi dan negaranya kuat dan makmur .

Penting untuk mengevaluasi kinerja bawahanya .

Promosikan pegawai yang berkerja dengan baik dan pecatlah mereka yang kurang dapat menjalankan tugasnya .

  • Ayat 2 :

Penguasa harus memahami kesulitan rakyat dan menggunakan perasaan umum rakyat sebagai acuan menilai pegawai .

  • Ayat 3 :

Beberapa pejabat menyalahgunakan kekuasaan demi kekayaan pribadi . Mereka menipu atasan dan menekan rakyat .

Jenis pejabat lainnya tak mematuhi hukum negara dan mengunakan hukuman menurut keinginan mereka .

Ada juga pejabat yang membentuk golongan demi keuntungan pribadi dan mengisi sakunya dengan uang rakyat .

Singkatnya semua pejabat korup yang merugikan rakyat harus dipecat .

  • Ayat 4 :

Penguasa yang tamak berpandangan sempit , ia hanya melihat hasil sementara dan mengunakan kriteria suka dan tak suka dalam menilai pejabatnya .

Hasil yang dicapai adalah korup yang dikuasai oleh pejabat serakah .

  • Ayat 5 :

Kriteria apa yang dipakai dalam menaikan pangkat / menilai pejabat ?

Kriterianya adalah apakah mereka dapat memberi kontribusi bagi keberhasilan / kemajuan organisasi .

Sangat berbahaya jika menggangkat pejabat / pengurus yang dipengaruhi oleh perasaan , balas jasa dan kesukaan peribadi . Jadi gunakan bukti dan kenyataan yang kamu lihat sendiri , hilangkan perasaan dan pancinglah orang tersebut dengan keuntungan , maka kamu tahu apa yang dipikirkan . Namun bila seorang mempunyai cinta / perhatian yang berlebih / sayang pada seseorang , ia akan mempertahankan dan membela apapun yang dilakukan orang yang dicintainya , meskipun ia tahu kondisi dan status orang tersebut dan mengunakan alasan apapun , Jadi hati-hatilah kalau kamu dijadikan alasan / dimanfaatkan orang yang seperti itu .

Strategi kesembilan : Adminitrasi militer .

Rencanakan dengan baik dan menangkan dengan strategi yang benar .

  • Ayat 1 :

Memobilisasi tentara , memulai peperangan dan membela negara merupakan masalah penting yang tak boleh diputuskan tergesa-gesa .

Gerakan militer harus direncanakan terlebih dahulu . Cari informasi yang benar dan dapat dipercaya serta akurat / sesuai kenyataan .

  • Ayat 2 :

Ada beberapa pertanyaan :

Apakah gerakan militer didukung oleh rakyat ?

Apakah tentaramu terlatih baik ?

Apakah prajuritmu mengetahui tentang hadiah dan hukuman ?

Apakah kamu mengetahui strategi militer musuhmu ?

Apakah kamu mengenal daerah peperangan ?

Kalau kamu tak tahu semua itu kamu akan kal;ah dan mengundang kematian ?

Jadi selidiki dulu lawanmu , perhitungkan kekuatan dan kelemahan lawanmu . Hati-hatilah dan jangan mudah terpancing oleh lawanmu . Tutup kelemahanmu dan hindari perang di daerah yang paling disukai lawanmu .

Jangan mengunakan strategi yang berualang-ulang , jangan meremehkan gerakan lawanmu .

Jangan menyerang musuh yang sudah siap dengan perangkap ,

Serang titik kelemahanya , tetapi hati-hati pancingan / perangkap musuh . Giringlah musuhmu ketempat yang kau sukai dan jangan membiarkan kamu dipaksa menuruti apa yang dikehendaki . Jangan mendesak musuh sehingga ia tak punya jalan keluar , ini sangat berbahaya kalau musuh bertekat mati dari pada kelaparan kamu akan tak tahan oleh serangan yang diluar dugaan / tak masuk akal sehat .

Jangan memulai perang / menyerang / menekan orang lain karena marah / ingin dituruti / balas dendam / egois / ingin menunjukan kekuasaan / memaksa kehendak . Jangan berperang / menyerang / menekan orang lain karena ingin bersatu dan jangan gunakan untuk persahabatan / ingin hidup bersama .

Karena dengan berperang / menyerang / menekan orang lain kita akan saling menyerang dan saling melukai . Ini akan menimbulkan luka dan keinginan untuk mengalahkan .

Yang kalah akan balas dendam dan yang menang akan menindas . Yang suka berperang /menyerang orang lain akan dibenci dan yang suka menantang perang / bermusuhan akan menemuhi kekalahan . Bila terjadi perang yang berkepanjangan ia akan selamanya diwasp[adai dan tak dipercaya , meskipun ia tak ingin berperang sekalipun . Tetapi sedikit saja terjadi gesekan , maka perangpun akan mulai berkobar kembali , Jadi jangan melakukan peperangan bila dalam hatimu mau hidup bersamanya .

Strategi kesepuluh : Hadiah dan hukuman

Berilah hadiah dan hukuman untuk membentuk pemerintahan yang bersih dan efesien .

  • Ayat 1 :

Penguasa yang menginginkan pemerintahan yang bersih dan efesien , harus memberi hadiah kepada yang baik dan menghukum pada yang jahat .

  • Ayat 2 :

Hadiah dan hukuman harus adil .

Hadiah tak tergantung pada kedudukan tapi jasa yang dibuat .

Hukuman harus dilaksanakan tanpa pengecualian .

  • Ayat 3 :

Jadi berilah hadiah kepada orang-orang yang berbuat jasa dan saran untuk memajukan negara , bagaimanapun pahit dan keras saran yang diberikan , tetap saja saran yang baik .

  • Ayat 4 :

Hukuman harus dilaksanakan tanpa pengecualian .

Jadi berilah hadiah kepada orang-orang yang berbuat jasa dan memberikan saran untuk memajukan negara , bagaimanapun pahit dan keras saran yang diberikan , tetap saja saran yang baik .

Berilah hukuman kepada orang-orang yang bersalah dan saran yang membuat kita tersesat / keliru dalam bertindak , bagaimanapun halus dan pujian yang diberikan , tetap saja saran yang menbuat kita celaka .

Strategi kesebelas : Saat emosi .

Jangan menuruti emosi .

  • Ayat 1 :

Penguasa harus berwibawa dan tak cepat marah .

Penguasa harus tetap bisa menguasai emosinya dan mengendalikan dirimya .

  • Ayat 2 ;

Ia boleh menunjukan kemarahan tapi tak kehilangan akal sehat .

Ia boleh bergembira tapi tak berlebihan .

Ia tak boleh membahayakan kepentingan negara karena kesedihan pribadi .

Ia juga tak boleh tenggelam dalam masalah pribadi dan melupakan pemerintahan negara .

Jika kita mudah emosi dan terhina maka kita akan terkena jebakan lawan . Tetapi bila kita terlalu sabar , kita akan diremehkan dan dianggap mudah ditindas / dibuat mainan saja .

Maka sewaktu kita marah , jangan melakukan apa-apa , tetapi bila menganggap itulah kelemahan kita , kita harus sesekali menunjukan kemarahan kita , tetapi bila musuh sengaja membuat kita marah , jangan perdulikan anggap saja ada orang gila di sekitar kita .

Tetapi bila kita dianggap tak marah dan lawan berusaha memaksakan kehendaknya dan menekan , marahlah dengan hebat , tetapi usahakan akal sehat tetap digunakan , buatlah lawan salah menduga agar apa yang ia pikirkan tak sesuai apa yang kita pikirkan .

Jadi bila ia yakin dia akan menang , tetapi sebenarnya ia akan kalah , bila ia yakin dia akan kalah sebenarnya ia benar-benar sudah kalah . , berilah ia harapan kalau ia bisa menang , bila yakin ia berhasil menyebak , buatlah jebakan itu mengenai dirinya sendiri , bila ia yakin jebakannya tak akan berhasil , buatkanlah ia merasa yakin bila jebakannya akan berhasil . Itulah kekejaman dan tak kenal kasihan dalam perang , maka jangan digunakan kepada orang yang ingin berdampingan selama hidupmu dan jangan sering menantang orang lain , karena hal ini dapat digunakan oleh siapa saja . Gunakan sajalah untuk pelindungmu sendiri , kalau tidak akan terjadi senjata makan tuan .

Marahlah pada waktu kamu seharusnya marah dan jangan marah bila kamu tak seharusnya marah , Jangan terbalik kalau terbalik kamu dianggap orang yang tak dewasa .

Maka dari itu jangan mulai perang dan jangan menantang perang , kalau perang terjadi orang yang paling baikpun akan terlihat sangat sadis dan jahat serta tak punya perasaan .

Strategi kedua-belas : Mengendalikan kekacauan .

Berhati-hati saat menghadapi situasi kacau .

  • Ayat 1 :

Yang harus dilakukan saat pemerintah sedang kacau ?

Pertama kurangi jumlah staf dan kenakan disiplin ketat . Jika perbaikan tak dilaksanakan dengan benar / terburu-buru , kekacauan akan bertambah besar .

  • Ayat 2 :

Reformasi harus dilaksanakan dengan hati-hati sesuai dengan kondisi yang ada dinegara dan keinginan rakyat .

Tindakan kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi situasi yang kacau .

Reformasi / perubahan harus dilakukan dengan damai dan menguntungkan semua pihak , tidak melepas semuanya dan merasa bebas tak terkendali , tetapi harus secara perlahan dan tak terburu-buru harus disesuaikan keinginan rakyatnya dan jangan menuruti hanay segelintir orang yang ingin mencari keuntungan .

Strategi ketiga belas : Pendidikan dan perintah .

Koreksi diri sendiri sebelum mengeluarkan perintah .

  • Ayat 1 :

Penguasa yang malas tapi keras terhadap bawahan berarti menerapkan kebijakan yang buruk .

Penguasa yang tegas pada dirinya sebelum mengeluarkan perintah kepada bawahan , berarti mempraktekkan kebijakan yang baik .

  • Ayat 2 :

Penguasa yang tak mempraktekkan apa yang dikatakannya akan kesulitan menerapkan perintah . Bila perintah tak dilaksanakan akan terjadi kekacauan .

Terpenting adalah memberi contoh , Kenali dirimu sebelum kamu mengenal orang lain , kendalikan dirimu sebelum menyuruh orang lain mengendalikan dirinya , koreksi dirimu sebelum mengoreksi orang lain dan perbaruhi dirimu sebelum kamu menyuruh orang lain memperbaruhi dirinya . Jangan mengeritik orang lain padahal dirimu sendiri sering melakukan . Ini adalah prinsip kepemimpinan yang sederhana dan efektif tapi sering dilupakan .

Strategi ke empat belas : Menghadapi kesulitan .

Bertindak tepat mengatasi masalah sebelum berkembang .

  • Ayat 1 :

Negara harus punya hukum seperti keluarga mempunyai peraturan . Hukum dan peraturan harus dipatuhi sejak dibuat .

Keluarga merupakan negara kecil yang harus mempunyai peraturan dan yang tak bisa dirubah . Jika terjadi perubahan dan struktur perintah terbalik orang lain yang melihat menjadi bingung . Dala tradisi keluarga China : Kepala keluarga adalah ayah dan kepala rumah tangga adalah Ibu , Putra-putranya adalah mahkota kebanggaan , putri-putrinya adalah baju pelindingnya . Anak lelaki adalah pewaris marga dan hartanya , Anak perempuan pewaris kehormatan dan pendidikan keluarga .

Jika anak lelakinya bodoh dan tak dewasa serta sering membuat malu , maka keluarga itu akan kehilangan mahkotanya sebagai kebanggaan . Jika anak perempuannya bodoh dan tak dewasa serta sering membuat malu , keluarga itu akan kehilangan martabatnya .

Jika putri ingin menguasai putra , ia akan dianggap penghianat dan terjadi perebutan kekuasaan . Jika putra mengalah / memberikan kekuasaan kepada putri , ia akan seumur hidup dibawah kendali dan menyesal . Jika menantu kurang ajar kepada mertua , maka salahkan putra-putrimu sendiri , sebab ia diberi contoh oleh putra-putrimu sendiri . Maka didiklah putra-putrimu dahulu sebelum kamu memarahi menantumu .

Jika ayah sudah tua , putra sulung yang mengantikan kedudukan dalam menjaga adik-adiknya , bukan selalu mengawasi seperti anak kecil , tetapi memberi tahu mana yang benar dan mana yang salah , Jangan mencampuri urusan keluarga adik-adikmu , tetapi jangan tak mau tahu apa yang terjadi . Yang besar memberi contoh bagi yang kecil , yang kecil memberi saran bagi yang besar .

Bila wanita ingin menguasai suaminya , ia akan mendapat suami yang penuh tipuan . Bila lelaki ingin menguasai istrinya , ia akan mendapatkan istri yang seperti robot dan ia mudah dipengaruhi .

Bila istri dan suami saling mengerti dan memahami serta membantu itulah kekuatan keluarga . Tak ada yang bisa mendidik anak-anakmu , kecuali dirimu sendiri .

Kalau anak-anakmu berbuat sesuka hati dan merasa dirinya sudah dewasa , tetapi ia tak bisa melakukan apa yang harus dilakukan dan kerjaannya bermain-main serta mencari perhatian terus-menerus , jangan harap ia akan mematuhi peraturan keluarga dan jangan coba-coba menekan menantumu .

Jadi bila peraturan keluarga harus dipatuhi tak ada yang dapat mematuhi aturan keluarga selain anggota keluarga itu sendiri . Tak ada orang lain yang bukan anggota keluarga yang mau mematuhi / mengurusi aturan keluarga orang lain .

Strategi kelima belas : Melihat kedepan .

Berpandangan jauh ke depan dan membuat rencana dengan teliti .

  • Ayat 1 :

Penguasa yang berpandangan pendek / tak membuat rencana dengan teliti akan penuh kecemasan .

Semua harapan rakyat pada pemerintahan , jika ia tak berusaha membuat kemajuan / rencana masa depan negara , ia akan menyesal seperti dalam sejarah . Semua apa yang kita lakukan ada tujuan dan harapan . Bila kita mempunyai harapan dan tujuan tetapi tak melakukan apa-apa itu disebut bermimpi . Bila kita melakukan tak punya tujuan dan harapan , itu sama saja dengan bermain-main . Bila kita melakukan sesuatu tetapi tak ada tanda-tanda adanya harapan dan tujuan akan tercapai , itu semua perbuatan sia-sia . Bila kita melakukan dengan segala cara tetapi harapan dan tujuan tak terbukti , itu semua yang kita lakukan sangat membosankan dan tak perlu dilakukan . Kalau kita melakukan banyak hal , tetapi yang kita dapat hanya sedikit / tak mendapat apa-apa , kita sedang dipermainkan . Kalau kita melakukan banyak hal dan hanya diberi impian dan kerugian sudah terjadi , itu sama saja kita sedang dipermainkan .

Jadi jangan perdulikan orang yang seperti itu karena kita sedang dimanfaatkan / dibuat alasan saja . Maka kenali , kendalikan , koreksi dan perbaiki dirimu sendiri . Ikuti perubahan dan berubalah sesuai kondisi yang terjadi . Terimalah kenyataan dan jangan bermimpi . Apapun yang kita lakukan kita sendiri yang menanggung akibatnya .

Jangan terganggu dengan orang lain dan jangan menganggu orang lain . Jangan mengurusi orang lain dan jangan mau dipengaruhi orang lain . Lakukan apa yang harus kamu lakukan , katakan apa yang harus kamu katakan . Waktu akan terus berubah dan tak pernah kembali . Rencanakan masa depanmu hari ini , lupakan masa lalu , tetapi jangan ulangi kesalahanmu lagi , Bersatulah dengan orang yang mau mengerti kamu dan berusahalah untuk mudah dimengerti serta mengertilah orang lain , jangan membuat keributan dan memaksa orang lain untuk mengertimu tetapi kamu tak mau mengerti orang lain .

Jangan bersatu dengan orang yang tak sejalan / tak sama dengan cita-citamu dan jangan mau dibuat bermimpi serta jangan mau dipaksa serta ditekan apalagi diatur-atur orang lain . Jadilah dirimu sendiri dan mengertilah perasaan orang lain .

Strategi keenam belas : Pengamatan .

Membuat komitmen untuk sukses .

  • Ayat 1 :

Anda tak perlu pergi ke sungai untuk mandi , bila anda mencuci kotoran ditubuh anda sendiri .

Anda tak perlu kuda unggulan selama ia dapat berlari cepat .

Anda tak perlu orang bijak sebagai menteri / jenderal selama ia pintar dan cakap .

  • Ayat 2 :

Bila ada kemauan pasti ada jalan , orang ulet akan berhasil .

Seorang penguasa harus menempatkan orang yang berbakat .

Sehingga mereka dapat melakuakn yang terbaik demi negaranya .

Orang yang berbeda memiliki pengalaman dan kemauan yang berbeda pula . Pemimpin yang pintar harus mempergunakan sepenuhnya bakat berharga orang tersebut untuk mengatasi kesulitan yang berbeda . Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil dan kita tak boleh menyerah begitu saja

kong mng2